Aku terbangun dengan napas yang menderu sangat cepat. Aku tidak ingat apa yang terjadi beberapa waktu lalu. Ingatan terakhirku adalah bawahan Jaxword menyerang kami. Tanganku sudah diikat ke belakang, tali pengikatnya mirip seperti tentakel, tapi kerasnya mirip seperti baja.
Di sebelahku, Crane dan Varnie sudah terjaga, menatap ke depan. Jaxword ada di depan kami. Ia bersama beberapa De Ax di sebelahnya, sedang berbicara ria, tidak mengindahkan kami yang sudah tersadar di depannya.
"Sudah berapa lama sejak kita ditangkap?" bisikku pelan tanpa mengalihkan pandangan, berusaha tidak menarik perhatian.
"Tidak bisa dipastikan, tapi dari ingatanku sekitar tiga jam, atau mungkin lebih," jawab Crane yang melakukan hal yang sama denganku.
Aku terdiam mendengar itu. Tidak mungkin jika lebih dari tiga jam. Jaxword tidak akan mungkin menunggu manusia yang merupakan mangsanya bangun hingga selama itu. Mungkin satu atau dua jam.
Mata Jaxword yang sibuk menatap lawan bicaranya tadi, kini menatapku mantap. Ia berdiri dari tempatnya, kemudian mendekat padaku. Ia mirip dengan manusia pada umumnya, sangat mirip. Tangannya berulang kali menyentuh wajah kami, memperhatikan ini itu. Setelah ia memperhatikan kami satu persatu, Jaxword mengangguk-angguk.
Jaxword bekacak pinggang dengan senyuman yang lebar merekah di wajahnya. "Mereka benar-benar manusia. Yang satu keluarga Delux, yang satunya suku Trapolius, dan yang terakhir, mungkin hanya suku yang jauh lebih rendah dari kalian." Jaxword menghela napas panjang. "Kenapa aku tidak bisa menangkap buruan yang sangat bagus? Manusia rendahan seperti kalian sering sekali melewati daerahku, itu sangat menggangguku. Kasihan penyihirku, dia jadi tidak bisa beristirahat karena kalian." Jaxword menunjuk sosok manusia dengan jubah yang panjang. Rambutnya berwarna abu-abu, dengan kantung mata yang menghitam. Pipinya sangat tirus, seperti orang yang dipaksa bekerja terus menerus dan terlihat hampir mati.
Mengerikan. Satu kata itu bisa mewakilkan semua ini. sudah cukup dengan hewan terlindungi yang dimanfaatkannya, ia bahkan sampai melakukan hal seperti ini pada manusia. Apa-apaan dia? Kenapa melakukannya sampai sejauh ini? Kenapa dia bisa melakukan hal sekejam ini? Bajingan.
Tanganku bergetar, menyaksikan semua yang ada di tempat ini. Ternyata di mana saja tetap sama. Permainan politik menguasai dunia itu sangat mengerikan. De Ax dengan jumlah yang cukup banyak dan satu manusia yang bisa mati kapan saja. Penyihir, meskipun disebut manusia dengan kekuatan kegelapan, dia tetaplah manusia.
Apa yang harus kulakukan? Menyelamatkan penyihir itu? Tidak, jika aku melakukannya, aku bisa saja terbunuh. Crane dan Varnie sudha kesulitan karena aku, jika ditambah penyihir ini kami akan mati di tempat.
Aku menatap Crane yang masih dengan santainya memperhatikan Jaxword, dia tetap tenang meskipun tangannya sejak tadi berusaha membuka ikatan yang ada di belakangnya. Napasnya terdengar tenang. Berbanding terbalik dengan Varnie. Ia sangat berisik, sejak tadi hanya berdecak, dana berkata kasar. Tangannya sudah berdarah di belakang. Tapi aktivitasnya berhenti saat menatapku, ia sangat kaget, kemudian terfokus pada Jaxword di depan sana.
Kegiatan mereka bisa membuatku tenang, karena menandakan bahwa mereka sudah punya rencana untuk lepas dari ikatan tentakel ini. Tasku di belakang masih aman, tetapi senjataku sudah tidak ada. Aku meraba-raba, memeriksa tasku. Tanganku menangkap kubus yang sudah biasa kupegang. Rubikku masih aman. Tanganku bergerak pelan, mengambil rubikku yang berada di dalam tas.
Aku berhasil mengeluarkan rubikku, tetapi tanganku semakin menguat dengan ikatan ini. Jika aku semakin banyak bergerak, ikatan ini akan semakin mengencang pula. Benar-benar menyusahkan.
Ayah sudah memberiku rubik sejak kecil, tidak pernah kuganti hingga warnanya terus memudar dan beberapa kali pulaayah menawarkan untuk diganti dengan model terbaru. Aku sudah mengingat tekstur dan sisi-sisi dari rubikku, aku bisa mengingat di mana bagian terakhir yang kuubah. Jari-jariku memutar bagian bawah ke kanan, kemudian bagian kanan kuputar ke atas. Bagian kiri kembali kuputar ke bawah, kemudian kuputar kembali bagian kanan secara aksen. Rubik kembali terputar tiga kali dengan sendirinya, lalu jari-jariku meraba hasil putaran yang kulakukan tadi. Sisi tengah berwarna merah, sisi kiri, kanan, atas, dan bawah berwarna hijau, sedangkan sudut kiri, kanan, atas dan bawah berwarna merah. Lima merah, empat hijau. Apa keadaan akan berbalik nanti?

KAMU SEDANG MEMBACA
RUBIK [TAMAT]
Fantasy⚠Mengandung Kata Kasar dan Kekerasan⚠ Kehidupan itu singkat, sesingkat saat aku menyadari jika aku telah ditinggalkan oleh banyak orang. Suatu hari, terjadi keretakan di seluruh dunia. Tidak hanya ruang, namun juga waktu, membawaku ke dunia yang ant...