Bintang melipat kedua tangannya di depan dada. Punggungnya bersandar pada gerbang rumah Lily.
Tak lama, mobil datang dan berhenti tepat di depan gerbang rumah Lily. Bintang memicingkan matanya saat Lily turun bersama Azriel.
"Ly," panggil Bintang.
Lily menoleh, gadis itu terkejut ketika mendapati Bintang yang tengah menatap datar ke arahnya.
"Bintang?"
"Gue perlu ngomong."
Azriel yang mendengar itu, langsung mencengkal pergelangan tangan Lily dan menyembunyikan tubuh gadis itu ke belakangnya.
"Gak bisa!" jawab Azriel.
Bintang menatap ke arah Azriel dengan mata yang memicing. "Siapa lo? Ada hak?" tanya Bintang.
"Gue pacarnya," jawab Azriel dengan percaya diri.
"Baru pacar, 'kan?"
"Tang, lo mending pulang dulu, deh. Kita bisa ketemu nanti," ucap Lily. Bukan apa-apa, ini sudah malam Lily takut malah menganggu tetangga lain karena ini.
Azriel mengeratkan cengkalannya tak terima. "Kamu ada niatan ketemu sama dia di belakang aku?"
"Apa sih, El? Bintang sahabat aku dari kecil." Lily membantah.
"Tetep aja, Ly! Dia cowok! Dan lo, lo mau apa sih, hah?!" tanya Azriel menunjuk wajah Bintang.
Bintang menepisnya. "Yang sopan lo kalau ngomong sama gue!"
"Tang, lo pulang ya, please," pinta Lily.
Bintang mengangkat kedua tangannya. Cowok itu langsung mundur beberapa langkah. "Gue cuman mau bilang, Raffa udah sadar, gue udah hubungin lo, udah lo baca, tapi lo sama sekali gak datang. Gue kira lo kenapa-kenapa, ternyata lo baik-baik aja sama pacar lo itu."
"Biarpun Raffa mantan lo, tapi gue harap lo gak lupa kalau kita sahabatan dari kecil." Setelah mengatakan itu Bintang memilih naik ke atas motornya dan melajukannya dengan cepat.
Lily mematung di tempatnya. Raffa sadar? Dan Bintang sudah memberitahu Lily?
Lily langsung menatap ke arah Azriel. "Kamu, kan?"
"Iya! Aku! Aku yang hapus."
"Lo keterlaluan tahu, gak?!" ucap Lily merubah kosa katanya.
Azriel bersedih sinis, "Pacar mana yang suka lihat pacarnya lebih perhatian sama mantannya? Wajarlah gue kayak gitu."
"Yang gak wajar itu kelakuan lo yang ganggu privasi orang. Kita baru pacaran, bukan suami Isteri." Lily berusaha melepaskan tangannya dari cengkalan Azriel. Namun, cowok itu malah semakin mengeratkannya.
"Gue mau putus! Gue gak mau pacaran sama cowok kasar, posesif kayak lo. Lo beda sama Raffa!"
"Gak usah bandingan gue sama dia!"
Tak!
Azriel mengusap keningnya yang terkena lemparan batu. Cowok itu langsung menoleh ke arah gerbang di mana Billy, tengah memegang ketapelnya.
"Heh cowok cungkiring! Lepasin Kak Lily."
Billy mengambil satu batu Lagi di tanah. Bocah kecil itu kembali mengarahkan ketapelnya pada Azriel.
Lily yang melihat itu tersenyum senang. Biarpun Billy menyebalkan, tapi bocah itu juga bisa nekat jika melihat Kakaknya disakiti begini.Batu kembali mendarat pada kening Azriel. Lily buru-buru berlari masuk ke dalam rumahnya seraya menarik Billy.
Dirasa Azriel sudah masuk ke dalam mobilnya, Lily langsung menghubungi Bintang dan meminta cowok itu kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gengsi dong 2 [End]
Roman pour AdolescentsIntinya ini kelanjutan cerita Gengsi dong! Ingin menikah, tapi belum punya modal. Si doi juga masih kuliah. Dipaksa jadi CEO, alhasil hobinya ngerusuh. Ini adalah kelanjutan kisah Raffa. *** "Heran gue sama lo, ngikut mulu gue pergi." "Kan gue the...