Bu Bos Garuda

314 43 4
                                    

Haloo..

Ketemu lagi sama Haechan's future...

Semoga cerita pertama ku gak terlalu bosenin ya...

Happy reading gaesss....

.

Sayang boleh..
Tapi jangan sampai buta..
- Tahta Garuda

.

.

.

Akhirnya Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah berakhir sudah. Yang berarti kini murid baru sudah bisa merasakan apa itu masa SMA. Banyak yang berharap dimasa ini mereka akan merasakan manisnya jatuh cinta tanpa memikirkan pahitnya. Seperti di drama-drama korea ataupun sinetron yang biasa mereka lihat. Masuk SMA, Jatuh Cinta dan bahagia selamanya.

Duh manisnya hayalan ABG alias anak baru gede.

Nyatanya kehidupan SMA yang salah satu siswi SMA Garuda alami tidak seperti yang remaja pada umumnya pikirkan. Kehidupan SMA yang pada umumnya penuh dengan cinta kasih, bersenang-senang tapi tidak dengan gadis berambut pendek sebahu itu. Kehidupan SMA nya sangat jauh dari kata damai.

Bagaimana tidak. Menjadi Wakil Ketua OSIS serta anggota dari Tim Keamanan dan Ketertiban Sekolah atau dikenal dengan GSOD Team membuatnya harus selalu menghadapi masalah.

"Eh, itu bukannya Kak Arum?"

"Itu mukanya gak biasa banget asli,"

"Gila songong amat,"

"Bener sih kata anak-anak kalo bilang dia Kak Ros,"

"Kalo aja bukan kakak kelas udah gue_" beberapa siswi yang berbisik-bisik di belakang Arum langsung berhenti ketika Arum membalikkan badannya dan menatap datar.

Arum kembali membalikkan badannya dan melanjutkan langkahnya ke kelas barunya. Bukan. Maksudnya ruang kelas barunya. Karena isinya masih sama seperti ketika Arum kelas X dan XI.

Arum mendengus ketika masih mendengar bisikan-bisikan di belakangnya. Sudah dipastikan kalau dua siswi di belakangnya adalah kelas sepuluh yang belum tahu apa-apa. Karena kalau murid yang lama pasti tidak akan berani bergosip tentang dirinya langsung di belakangnya.

Entah, kalau tidak ada dirinya.

Masa bodohlah. Mau mereka bergosip sampai mulutnya berbusa pun bukan urusan dia.

Arum merogoh saku almamaternya saat dirasa hape miliknya bergetar.

Si Pimpinan

Kumpul dulu di markas.
Titip absen aja. Bakalan lama kayanya.

Arum berdecak. Ia pun jadi berbelok menuju ruangan yang mereka sebut markas padahal kalau ke kelasnya di tinggal lurus lagi melewati dua kelas dan sampai.

Jujur saja. Arum tidak suka jika pagi-pagi sudah harus disuruh mikir berat. Bahkan kalau Arum boleh memilih. Ia lebih memilih masuk ke kelasnya walaupun jam pertama langsung belajar Fisika yang sudah jelas rumusnya bagaimana. Daripada mengurus anak orang yang malah tidak mau diurus.

Tanpa mengucapkan salam Arum membuka pintu dan duduk dibangku paling dekat.

"Salam dulu atuh neng biar selamat," tegur cowo kurus dengan logat sundanya yang bernama Arif.

Tahta Garuda (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang