Tahta Garuda (ON GOING)

Ternyata

Haloo para readers ku..👋👋

Sorry baru bisa up sekarang..🥺✌️😁

Kemaren kemaren aku sibuk banget..
Badan tuh sampe capek semua..
🥺🥺🥺
Sebelumnya..

Selamat idul adha bagi yang menjalankan..
Selamat menunaikan ibadah kurban..
🎉🙏
Hayoo nyate-nyate..🎉
Jangan lupa aku dikasih..☝️😘

Sorry telat hehe...😁✌️

And..

Thanks buat yang masih mau baca cerita aku ini dan ngasih dukungan vote untuk ceritaku..
💚💚💚😍🥰🥰🤗
Huhuhu..🥺🥺

Aku tuh masih aja terharu kalo readers ku nambah terus karena buat aku semangat untuk nulis dan tamatin cerita pertamaku ini..
😘😘😍🥰

Oke.. Sorry kalo banyak basa-basi..✌️😁
🎉
Cuss...

Happy reading kawan...😘

.

.

Tersenyumlah jika kau ingin tersenyum.
Menangislah jika kau ingin menangis.
Tak usah pedulikan perkataan orang lain.
Karena yang merasakan itu kamu. Bukan mereka.
- Tahta Garuda

.

.

"Menurut lo cewe yang paling cantik se-Garuda siapa?" Tanya Windu random

Saat ini guru mata pelajaran kedua belum datang. Ajun masih melihat-lihat pelajaran kimia yang baru saja dipelajarinya.

"Kalo menurut lo?" Ajun balik bertanya.

Windu pose berfikir. Dari wajahnya seakan-akan ia sedang berfikir keras.

"Shakila? Soalnya banyak anak kelas yang ngomongin dia. Anaknya juga baik,"

"Oh, temennya Arum??"

"Ho'oh. Anggita juga cantik cuma keliatan susah dideketin. Gak kaya Shakila yang anaknya emang welcome,"

Ajun terkekeh. Ada-ada saja pikirannya Windu itu.

"Eh, Sonia sama Restu lumayan cantik juga loh," Windu mengerjap baru sadar.

Ajun mengangguk masih setia mendengar celotehan Windu.

"Eh, Restu menurut lo agak aneh gak sih?" Windu menetap Ajun.

"Aneh gimana? Biasa aja ah," Ajun mengedikkan bahu. "Gue juga gak deket. Ngobrol juga kalo rapat GSOD," lanjut Ajun.

"Anaknya keliatan tertutup," sahut Windu.
"Tapi menarik. Kok gue jadi tertantang ya,"

"Gak usah macem-macem. Dia juga punya perasaan," Ajun memperingati Windu.

Sementara Windu malah terkekeh.
"Santuy,"