Tahta Garuda (ON GOING)

Not be okey

Lohaaaa........
Akhirnya aku comeback..
Aku tuh terharu ternyata ada yang nunggu kelanjutan cerita aku...
Maaf baru up lagi...
Jalan cerita aku memang sudah tentuin.. cuma buat aplikasikan ke tulisan itu tunggu suasana hati aku membaik dulu..

Akhir-akhir ini kegiatan aku di RL lagi padet banget..
Tapi..

Makasih buat yang masih nunggu cerita aku..
Akhirnya aku up..

Walaupun buat part ini sedikit dulu...
Soalnya aku lagi ngerangkai jalan cerita supaya gak ada plothole..

Terima kasih banyak yang masih nunggu cerita ini.. buat readers baru juga misalnya ada.. dan buat yang comment dan vote..

Thank you very much.. love love deh buat kalian..

And..

Happy reading...

.

.

.

Semua bukan hanya tentang aku ataupun tentang kamu. Tapi, tentang hal yang tak terlihat diantara kita.

- Tahta Garuda

.

.

.

Ajun sesekali melirik kearah Arum yang berdiri disampingnya. Ajun menggaruk bagian kepalanya padahal tak gatal. Entah kenapa ia merasa sedikit ada rasa canggung ketika di dekat Arum. Padahal biasanya ia nyaman. Eh....

Arum sebenarnya merasa bahwa laki-laki yang lebih tinggi darinya itu seperti ingin mengatakan sesuatu. Tapi, Arum sedang berjuang sekuat tenaga untuk tidak meluapkan perasaan yang membuat hatinya berdenyut.

Arum mengepalkan tangannya.

Huft~

Tahan Arum. Lo gak boleh loss control..

Lagi. Ajun melirik Arum. Sesekali ia membalas sapaan murid Garuda yang mengenalinya.

"Hmmm... Rum.." Panggil Ajun ketika mereka melewati koridor yang tidak banyak orang.

"Ya.."

Ajun mengusap tengkuknya. Dan tiba-tiba saja berhenti sehingga Arum yang sudah selangkah di  depannya ikut berhenti dan berbalik.

Arum menilik Ajun yang seperti sedang bingung.

"Lo kenapa??"

Sumpah. Sebenarnya Arum itu ingin sekali tak bertanya. Tapi, ia tak bisa menahannya. Apalagi hati dan pikirannya sedang tak sinkron saat ini.

Ajun meringis.

"Guee..."

"Hmm???"

"Rum.."

Ajun menatap Arum lekat.

Deg.

Arum membeku.