Lebih Dekat

104 25 13
                                    

Taraaaa....

Aku DOUBLE UP..

YUHUUUU...

YE YE LA LA LA YE YE LA LA LA..

Ini sebagai rasa syukur ku karena masih ada yang mau baca cerita aku ini yang mana aku udah lama gak update..

Sorry bikin kalian nunggu lama..

Yang kangen sama Ramon..
Dengan tulus aku minta maaf..
Karena belum nulis untuk scene nya Ramon..

Please.. Waiting for me..

And..

Happy reading...

.


.





.

Isi hati siapa yang tahu.
Bahkan terkadang diri sendiri pun tak mengerti siapa pengisi hati yang sebenarnya.
- Tahta Garuda

.

.

.









Arif dan Windu berjalan mondar-mandir dengan raut gelisah. Sementara Bisma dan Ajun duduk termenung di sofa. Mereka masih di ruangan 88. Dan ditambah dua siswi cantik yang duduk dengan canggung.

Beberapa saat yang lalu dua orang siswi cantik itu mengetuk pintu dengan begitu tergesa-gesa. Arum, Bisma, Ajun, Arif, Windu, Sonia dan Restu yang sedang rapat pun terhenti. Dan Ajun menawarkan diri untuk melihat siapa yang mengetuk pintu itu. Begitu Ajun membukakan pintu ia langsung tersentak.

"A-Aila??"

Ajun mengerjap memastikan siswi dengan rambut hitam tebal dan cantik di depannya.

"H-hai kak.. " Aila melambaikan tangannya sekilas. Fani yang berada di sampingnya menyenggol Aila.

"Hai.. Eee..." Ajun tak melanjutkan sapaannya karena ia lupa nama siswi yang selalu bareng sama Aila itu.

"Fani kak.." jawab cepat Fani.

"Oh.. ya.. Fani.." Ajun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Ada apa??" Tanya Ajun canggung.

Aila menggigit bibirnya gugup. Ia pun menyenggol Fani di sampingnya. Eh, malah Fani juga balas menyenggolnya. Padahal keadaan lagi gawat darurat. Tapi, Aila malah gugup, bingung mau ngomong apa saat berhadapan dengan pangerannya Garuda.

Ajun terkekeh melihat tingkah dua siswi di hadapannya.

"Ada apa??" Tanya Ajun dengan suara lebih lembut.

Masya Allah jodohnya orang...

Batin Aila dan Fani.

"Hm.. ada Kak Arum gak ya kak??" Tanya Fani.

Yah, mereka lebih nyaman jika melaporkan keadaan ini dengan Arum. Karena mereka tak akan gugup begini.

Ajun menaikan sebelah alisnya.

Tahta Garuda (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang