Masih samar

133 33 8
                                    

Fyuhhh...

Akhirnya bisa up juga..
Dimana banyak macam godaan yang membuat aku lupa up..

Hehehe..

Halooo gaesssss...

Ketemu lagi sama Haechanie Future..
Masa aku iri sama sijeuni yang bisa fansign online sama haechan..
(Curcol mode on)

Abaikan

Happy reading gaess....

.

.

.

Segala sesuatu yang samar itu jangan dijadikan harapan. Karena jika tidak sesuai dengan apa yang diperkirakan. Jatuhnya itu akan sakit. Dan hanya kamu yang merasakannya.
- Tahta Garuda

.

.

.

Akhirnya masalah selesai dengan pihak Arum memberikan kompensasi kepada Jeremi. Ramon juga telah meminta maaf dan mengakui bahwa yang membuat leher Arum memerah dan tenggorokannya sakit itu adalah dirinya. Adam masih memakluminya. Tapi, ia memperingati kepada Ramon supaya tidak melakukan hal itu lagi kepada Arum. Dan ia harus bisa mengontrol emosinya.

Arum, Ramon dan Echa mengantarkan Pak Adam serta empat itiknya ke parkiran sekolah.

"Arum, Sekolah yang baik dan belajar yang rajin, oke??" Pesan Om Sandi yang duduk dikursi belakang sebelum mobil Papahnya melaju meninggalkan area sekolah.

Arum menghembuskan nafas.

"ARUM?!!!"

Arum menoleh dan mendapati Shakila dan Anggita yang menghampirinya.

"Gimana masalahnya? Udah selesai?" Tanya Shakila khawatir.

"Mereka gak minta yang aneh-aneh, kan??" Tanya Anggita penasaran.

"Beres, kok. Mereka gak minta yang aneh-aneh kok," jawab Arum walaupun tenggorokannya masih sedikit sakit.

"Eh, gimana tenggorokan lo??" Anggita mengelus tenggorokan Arum dan tepis dengan lembut oleh Arum. Arum geli kalau anggota tubuhnya diraba-raba gitu.

"Mendingan," Arum tersenyum meyakinkan kedua temannya.

Shakila dan Anggita baru menyadari ternyata di belakang Arum ada Ramon dan Echa.

"Eh, lo?!!" Panggil Shakila tiba-tiba sambil menunjuk Ramon.

"Udah minta maaf belum?!" Kata Shakila yang membuat Anggita meringis. Arum hanya terkekeh.

"Ck, apaan sih?!!" Ramon berdecak.

"Udah kok kak," jawab Echa kikuk.

"Gue mah percaya kalo udah minta maaf.." kata Shakila kepada Echa dengan lembut.
"Tapi gue gak yakin sama kakak lo itu," sinis Shakila.

"Apaan sih,"

"Lo gak ngerasa bersalah sama apa yang lo lakuin ke Arum??"

"Udah. Kil udah. Gak usah ribut. Gak enak diliat banyak orang," kata Anggita.

Tahta Garuda (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang