Pasukan Itik

131 35 0
                                    

Hai..
Semoga masih semangat ya buat baca cerita ini..
Thanks buat yang masih baca..
Jangan lupa tinggalin jejak..

Happy reading gaes...

.

.

.

Semua orang tua memiliki cara tersendiri untuk mendidik anaknya
- Tahta Garuda
.

.

.

Semua murid tampak memperhatikan Arum. Bukan karena Arum berubah jadi ultramen. Bukan. Tapi, karena ia digandeng lebih tepatnya dirangkul oleh seorang pria yang berumur dipertengahan empat puluhan.

Eits. Jangan salah paham dulu. Pria itu adalah Adam Maher Randish. Seorang pria yang sudah menikah dan mempunyai dua orang anak bersama dengan Fauziyah Permata. Yang pertama yaitu seorang gadis yang sedang ia rangkul saat ini. Yaps. Srikandi Arum Permata Randish. Sepanjang itulah namanya jika ditambah nama keluarga.

Dan yang kedua yaitu Krishna Pandu Darka Randish. Yang kini kelas tujuh SMP.

Oke. Balik lagi ke cerita.

Yaitu Arum bersama Papahnya saat ini menjadi pusat perhatian disebabkan Papahnya ini membawa pasukannya. Yaitu empat orang sahabatnya. Yang Arum sering panggil Om-Om kurang kerjaan. Karena selalu mengikuti Papahnya. Dimana ada Papahnya pasti disana ada mereka. Walaupun sudah berumur dan mempunyai anak mereka tetap saja seperti itu.

Hal itulah yang membuat Arum malas jika memanggil orang tuanya ke sekolah.

Arum terus memasang wajah bete. Ia sedang tidak bisa teriak-teriak menyeruakan ketidaksukaannya sekarang karena tenggorokannya yang masih sakit.

"Rum, Om jadi berasa artis loh diliatin sama temen-temen kamu," Ujar Pria dengan kemeja biru langit dan memakai kaca mata hitam. Namanya Eko.

Tuh kan ke sekolahan aja tampilannya kaya gitu.

"Itu bukan temen Arum," sungut Arum dengan suara pelan.

"Rum, kamu punya pacar gak?? Om gak pernah denger Papahmu cerita kalau kamu bawa pacar kamu ke rumah," satu lagi Om-om yang bernama Cahyono.

Arum mendengus. Jelas lah. Orang Arum emang tidak punya pacar. Siapa sih yang mau pacaran sama orang yang dijuluki Bu Bos Garuda??

Arum jadi ingat seseorang kalau ingat nama Om Cahyo.

"Rum, kenalin dong sama temen kamu. Yang cantik ya. Trus tanyain mau gak jadi baby sugar nya Om," ucap Om Yoan yang segera mendapat templengan dari teman-temannya.

"Kamu emang ada masalah apa sih sampe Papahmu dipanggil ke sekolah?" Tanya Om Sandi yang badannya paling gempal.

"Nanti kita juga tahu. Jangan ajak Arum ngobrol dulu," kini giliran Papahnya yang berbicara.

Arum menarik kemeja kaos Papahnya yang berwarna putih karena salah milih jalan. Seharusnya ruangan BK itu masih lurus eh ini malah belok. Sok tahu emang. Udah gak tau. Gak tanya lagi. Emang Papahnya itu ajaib.

Arum berhenti berjalan ketika sampai di ruangan yang pintunya tertutup dan ada papan yang bertulisan R. Bimbingan Konseling di atasnya. Yang diikuti berhentinya Papahnya, Om Sandi, Om Eko, Om Cahyono dan Om Yoan.

Tahta Garuda (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang