Harus Profesional

82 21 2
                                    

Haloo gaess....👋👋

Jumpa lagi bersama Haechan's wife..😘😍

Yeyyy akhirnya aku up juga..🎉🎉👏

Thanks yang udah kasih vote dan comment di part sebelumnya.😘😍🤗

Semoga gak bosen sama cerita aku ya..✌️😉😁

Happy reading gaess....🎉🎉


.

.

Salah satu hal yang sulit dilakukan adalah mengendalikan hati dan pikiran dimana kita harus bersikap profesional.
- Tahta Garuda

.

.





Seorang siswi duduk di hadapan Arum, Sonia dan Restu dengan menunduk. Tangannya saling meremas. Jelas sekali siswi itu tampak gugup dan resah. Entah apa yang ia resahkan.

Restu yang mengerti tentang gesture, mimik dan gelagat itu mengernyitkan dahinya. Ia berbisik pada Arum.

"Dia ketakutan. Seperti ada yang membuatnya takut," bisik Restu yang masih bisa di dengar oleh Sonia.

Arum dan Sonia mengangguk mengerti.

"Kita belum kenalan," ujar Sonia yang kemudian mengulurkan tangannya.
"Gue Sonia. Kalo lo?"

Siswi itu melirik uluran tangan Sonia. Matanya sedikit memanas. Karena selama ia sekolah belum ada yang bersikap ramah padanya.

Sebenarnya dia takut. Dia tak tahu kenapa tiba-tiba dia diminta untuk datang ke ruangan ini. Seluruh murid SMA Garuda tahu ini ruangan apa. Ruangan yang biasa dipakai GSOD Team. Dan murid yang diundang untuk masuk ke ruangan itu biasanya murid yang bermasalah seperti melanggar peraturan sekolah. Tapi, ia merasa tak pernah melakukan pelanggaran.
Maka dari itu ia takut.

Dengan perlahan masih sambil menunduk siswi itu menyambut uluran tangan Sonia.

"Alisa Widya," kata siswi itu lirih.

"Hai Alisa gue Arum dan yang di samping gue ini Restu," Arum tersenyum sambil melambaikan tangannya.

"Hai Alisa," sapa Restu kemudian membenarkan letak kacamatanya.
"Lo gak perlu takut sama kita. Santai aja oke?" Lanjut Arum.

Alisa mengangguk.
"Hm.. Boleh aku tanya kak?"

"Boleh. Tanya aja," Arum mempersilahkan.

"Apa aku melanggar peraturan sekolah jadi aku dipanggil kesini??" Tanya Alisa tak berani menatap lawan bicaranya.

"Oh, gak gak. Justru kita mau meluruskan sesuatu," jawab Sonia.

Arum mengambil hp nya yang ia taruh di atas meja yang memisahkan Arum dan Alisa.
Jemarinya sibuk mencari sesuatu yang ada di hp.

Kemudian Arum menunjukkan sebuah video kepada Alisa.

"Coba lo liat ini dulu," kata Arum.

Mata Alisa terbelalak ketika melihat video yang ditunjukkan Arum. Mulutnya yang terbuka ditutupi oleh kedua tangannya. Kantung matanya perlahan-lahan mengeluarkan butiran bening.

Tahta Garuda (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang