[1] Awal Syallief dan Zita

413 107 244
                                    

Syallief Daiflan, seorang remaja tampan yang bersekolah di SMK Hist School. Mengambil jurusan Akuntansi, sebenarnya Akuntansi bukan jurusan yang ia inginkan. Ia lebih tertarik masuk ke SMA. Entah mengambil jurusan IPA ataupun IPS. Ayahnya yang meminta supaya ia mengambil jurusan yang berhubungan dengan Bisnis. Alhasil ia memutuskan untuk mengambil jurusan Akuntansi, karena hitung-hitungan ia cukup pandai. Akuntansi itu sedikit mirip dengan Matematika, yaitu sama-sama berhubungan dengan angka.

Jurusan Akuntansi itu lebih diminati kaum hawa, di kelasnya aja hanya ada dua cowok. Dirinya dan juga teman sebangkunya, yang bernama Zidan Siregar. Mereka sudah sangat akrab, melebihi seorang teman. Sudah seperti keluarga sendiri. Mereka berdua sama-sama pandai, di kelas selalu mendapat peringkat juara. Peringkat 1 selalu diraih oleh Zidan, Syallief belum bisa menyaingi kecerdasan teman sebangkunya. Malah, sering kali ia menyontek tugas Zidan.

Sewaktu hari Zidan mengenalkan seorang gadis kepada Syallief, gadis itu adalah keponakan Zidan yang awalnya tinggal di London. Namun sekarang memutuskan untuk menetap di Jakarta. Nama lengkap gadis tersebut Azzita Glanc Alexsander. Gadis cantik, periang serta humoris itu mempunyai hobi menulis serta melukis. Sudah ada beberapa karya yang Zita tulis di Wattpad dan Zita juga mempunyai banyak lukisan yang dibuat oleh tangannya sendiri. Semakin berjalannya waktu, Syallief menjadi dekat dengan Zita. Bahkan ia sudah sangat mengagumi Zita.

"Semakin kesini, gue semakin kagum sama lo Zit. Bisa jadi gue juga suka sama lo, gak tau tapi kalo cinta," batin Syallief sambil menatap Zita yang sedang tertawa.

Zita menghentikan tawanya, lalu menatap ke arah Syallief. "Kenapa sih lihatin gue gitu banget? Awas ntar naksir lagi."

Syallief sedikit terkejut, lalu terkekeh canggung akibat ketahuan kalo dirinya telah memandangi wajah serta mengagumi gadis di sampingnya ini.

"Gak papa sih kalo naksir, lagian gue jomblo lo juga jomblo. Iya kan?" tanya Zita sambil terkekeh.

"Kode ya?" Bukannya menjawab, Syallief malah balik bertanya.

"Haa, maksudnya? Gak paham nih, siapa juga yang ngode?" ucap Zita yang memang tidak paham dengan perkataan Syallief tentang kode.

Syallief malah tertawa, entah karena merasa lucu atau merasa bodoh. Bodoh, terlalu berharap kalo Zita sengaja memberi kode, supaya dirinya ngungkapin perasaan kepada Zita. Istilah singkatnya nembak gitu atau lucu karena Zita yang terlalu polos.

"Dah lah, gak jadi. Lupain aja," ucapan Syallief membuat Zita mendengus kesal. Zita ini tipe cewek yang kepo, jadi jangan pernah membuat gadis ini merasa penasaran.

"Loh ko gitu? Gak asik banget, sumpah! Pokoknya harus ceritain, maksud kode tadi. Kepo soalnya," suruh Zita dengan nada kesal.

Syallief menghela nafasnya, gini banget ya kalo berurusan dengan gadis polos tapi gemesin.

"Kode, kalo lo minta gue buat nembak semisalnya. Gak tau lah gue," ucap Syallief sambil menggaruk kepala belakangnya. Ia sendiri bingung mau jelasinnya, salah ngomong dikit malu sendiri ntar.

"Astaga! Gitu ya? Aduh jadi malu nih." Zita benar-benar merasa malu, ia bahkan sampai menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Hal itu membuat Syallief melongo, heran aja gitu?

"Ko jadi dia yang malu ya?" batin Syallief sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Kenapa gue jadi malu ya? Aneh deh gue," tanya Zita ke arah Syallief.

Syallief benar-benar takjub dengan tingkah gadis ini. Untung tahan, kalo gak Syallief sudah ingin mencubit kedua pipi cubby milik Zita.

"Pengin banget sebenernya gue cubit pipi lo, soalnya gemes banget nih," ucap Syallief membuat Zita melongo, kemudian Zita langsung menutupi kedua pipinya. Takut Syallief beneran mau mencubit pipinya.

Izinkan Aku Menggapai Dunia Ku [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang