Setelah beberapa saat, Pintu kamar mandi perlahan terbuka, Ara yang kini telah mengubah posisi tidurnya menjadi telungkup diatas kasurpun secara otomatis menengadahkan kepalanya yang sedari tadi fokus pada HP dengan mulut yang tetap bersenandung mengikuti lagu yang tengah mengalun tanpa earphone itu.
Sementara Chika berjalan keluar dengan berbalut handuk, tentu saja seharusnya ini hal yang biasa, tetapi entah kenapa Ara seperti memilih menolak untuk melihat pemandangan itu dan kembali fokus pada HPnya, pada saat itu degup jantung dan rasa risih pun menyatu.
Aroma harum semerbak memenuhi ruangan, Chika berjalan menuju tempat dimana Ara menaruh baju tidurnya.
"Buruan ra, nanti kemaleman rematik" Ucap Chika ringan sambil memakai pakaian dalam kemudian dibalut dengan baju tidur bermotif kartun berwarna biru muda.
"Bentar lah" Jawab Ara singkat sambil terus menatap ke arah HPnya
"Yee, sibuk amat, lagi chattingan sama Fiony ?"
"Apaan sih"
"Atau sama mira?"
"Au ah"
"Hehe" Tawa renyah Chika mengakhiri percakapan kecil itu.
Setelah Rapi dan sedikit menyemprotkan parfum ke tubuhnya, Chika segera merebahkan diri dikasur dengan punggung Ara yang tengah telungkup sebagai bantal.
Aroma parfum itu kembali menyebar melewati hidung Ara yang berada didekatnya.Dalam hati sebenarnya Ara masih bermonolog, bahkan dia seperti kesal sendiri sebab justru Chika terlihat biasa-biasa saja, mungkinkah ada yang salah dengan dirinya ? Apakah ini hanya karna rasa lelah ditambah sejuknya AC yang diatur dengan skala yang pas ? Memangnya ada hubungannya ? Entahlah.
Monolog tanpa jawaban itu masih terus berlanjut.Sesekali Chika mengintip Ara yang tengah sibuk dengan HPnya meninggalkan ia terbaring dibelakang punggungnya sambil mendengarkan musik yang tengah mengalun, dan sesekali pula ia merubah fokusnya kebagian samping belakang wajah ara dimana saat ini rambutnya tengah di ponytail.
Beberapa menit terlewati, Chika bangkit dari tidurnya dan berjalan mengambil HPnya, karna diapun bingung ingin memulai percakapan apa, setelah itu ia kembali ketempat tidur namun dengan posisi berbeda, ia tidur berbaring disamping ara yang tengah telungkup, saat itu hanya sejengkal saja jarak mereka berdua.
"Ara.." Ucap Chika pelan sambil tetap terfokus pada HPnya yang ia pegang diatas muka.
Ara menoleh ke arah Chika, terpampang jelas lekuk wajah seorang yang sedari tadi telah membuatnya bermonolog aneh, "Apa ?"
"Koq kita bisa deket sih ra?"
"Ngga tau" Jawab Ara cepat
Chika terlihat menyunggingkan senyuman, lalu menggeliatkan tubuhnya "tapi.. Aku seneng loh bisa deket sama kamu"
"Emm.. mau gombal kah?" Ujar ara terkikih kemudian kembali memainkan HPnya
"Serius Ra.." Chika menghela napas dan menaruh HP disamping tubuhnya, matanya menerawang ke langit-langit kamar, "semenjak di JKT, aku ngerasa bisa bener-bener ketawa,bicara,atau bersikap kayak diri sendiri pas kenal dekat sama kamu loh.."
Ara melirik ke arah Chika kembali, memastikan kalau ini bukan jebakan untuk meledeknya, "apaan sih ka Chika tiba tiba gitu, lagian aku liat-liat sama yang lain juga sama aja kan"
"Beneran ra, aku itu.. Apaya.. ngerasa beda aja gitu"
Ara mengerutkan dahinya, "Beda gimana ?"
"Emm, entahlah." Ujar Chika singkat dengan senyum kecilnya, lalu memiringkan badannya ke arah Ara.
Dan tanpa peringatan, tangan kiri Chika dengan cepat meraih HP Ara dan menyimpannya didekat HPnya "mandi dulu gih""Ih bentar lah bales Chat Fiony dulu" Ujar ara sambil mencoba mengambil kembali HPnya namun dihalang-halangi oleh tangan Chika, bahkan HP itu sengaja digenggam erat oleh Chika ketika hampir didapatkan.
"Oh... chattingan sama Fiony kan" Ucap Chika bernada sedikit manja dengan mimik wajah cemberut.
Ara segera menatap ke arah Chika setelah mendengar ucapan itu,"dih ape sih" Ucapnya disertai monolog dalam hati kecilnya yang kembali aktif, apa maksud dari perkataan itu? Pandangan itu? Mimik wajah itu ?.
"Mandi dulu gih, baru aku lepas, keburu malem raaa" Ucap Chika kemudian bangun dari tidurnya sambil tetap menggenggam HP Ara.
Perasaan itupun kembali muncul, risih dan takut jika yang muncul dipikirannya tidak sesuai dengan apa yang sebenarnya dipikirkan Chika, mungkin saja dia hanya meledek, sebab Chika paling suka setiap kali melihat Ara tak bisa membalas dan mati kutu, saat itulah dia merasa menang dan siap tertawa dengan tawa khasnya ke Ara.
Karna tidak mau berpikiran lebih jauh lagi, dan lagipula waktu memang semakin malam, Ara segera bangkit dengan wajah yang dibuat kesal, "ngokeyy" Ucapnya dengan intonasi yang khas, kemudian mulai berjalan mengambil baju tidurnya dan membawanya ke kamar mandi, sebab baginya dia belum terbiasa berganti baju didepan orang lain, bahkan saat show di theaterpun ia selalu mencari spot sepi dan melakukan secepat yang ia bisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
After GoPlay [ChikAra]
FanfictionSesuai janjinya, setelah sesi Live Streaming di Go-play selesai, Ara akan menginap dirumah Chika malam ini. Siapa sangka malam yang terlihat biasa itu merupakan satu malam penting yang akan menyibak banyak tabir diantara mereka berdua...