Sesuatu Yang Penting

6.9K 580 23
                                    

Suara panggilan masuk line terdengar disela kesunyian kamar ini, seakan pukulan keras tepat mengenai kedua kepala mereka, memaksa mereka terbangun dari dunia dimana hanya ada mereka berdua, sela jari-jari mereka yang tadinya menyatupun sekarang saling melepas satu sama lain, Chika mengangkat kepalanya, dan mundur agak jauh kali ini.

Kedua tangannya segera merapikan baju tidur yang 2 buah kancing bagian atasnya hampir terbuka, begitupun Ara, ia mulai menurunkan bagian baju bawahnya yang sempat terangkat keatas sejajar dengan pusarnya, kemudian mulai mengelap sekeliling bibirnya yang basah dengan lengan baju tidurnya.
Entah apakah mereka harus bersyukur atau justru kecewa karna panggilan line itu, karena adanya panggilan itu merekapun terpaksa berhenti melakukan hal yang mungkin lebih gila lagi.

Mereka masih tidak bersuara, terlihat Chika duduk menyilangkan kakinya sambil memperhatikan Ara dengan tatapan sayunya yang mulai bangkit mencari HP dan mengangkat telpon masuk itu.

*halo ra,* terdengar suara di ujung telpon

Ara mencoba relaks dan mulai mengatur napasnya, *nape mir?*

*haduh ra, sumpah ya daritadi gw bolak-balik kamar mandi, kayaknya gara-gara lemon tadi deh*

*terus lo nelpon gw cuma mau lapor gini doang ?*

*ya.. Gak gitu ra.. Gw pengen tau aja, lo gimana baik-baik aja ?*

*emm, gw sih alhamdulillah gak kenapa-napa*

*yaa syukur deh, eh ngemeng-ngemeng belom tidur lo, eciyee begadang sama kak Chika ?* ujar mira dengan ledekan khasnya

Ara terdiam sejenak menatap pelan ke arah Chika yang terlihat turun dari tempat tidur menuju lemari, mengambil selimut dan kembali ke posisi sebelumnya
*Iyalah*, jawab ara antusias dengan nada khasnya, berusaha untuk terdengar seperti biasanya meski saat ini kecanggungan masih menyelimutinya.

*mmm gitu ya, yaudah deh gw ga ngeganggu lagi, lagian ngantuk nih*

*ngokey, gw juga udah mau tidur koq mir*

*yaudah ya ra bye*

*bye* panggilanpun berakhir.

Dengan tangan masih menggenggam HP, kembali Ara menatap ke arah Chika yang kini setengah tubuhnya telah tertutup selimut sementara wajahnya masih menengadah keatas, matanya terbuka menatap langit-langit kamar, "mmm..Kak Chika udah mau tidur ?"

Chika yang setengah melamun segera menoleh ke Ara" Iya nih, jam berapa sih ra?" Ujarnya dengan perasaan canggung yang masih menyelimuti

"Emm.." Ara membuka HPnya "hampir jam 2 dong! Gila cepet banget" Lanjutnya sedikit terperanjat, "ajak dong" Tambahnya mencoba memecah kecanggungan lalu menarik selimut dan memasukan setengah tubuhnya sehingga kini mereka berada dibawah selimut yang sama.

Beberapa menit dan detik berlalu, rasa kantuk menutup perlahan kedua mata mereka, tapi mereka masih saja belum bisa tertidur.

kesunyian masih terus berlanjut, diwarnai dengan suara jangkrik dan deru kendaraan lewat yang beberapa kali terdengar masuk melewati celah jendela, pikiran mereka layaknya benang yang kusut dan sulit terurai saat ini.

"Maaf ra.." Suara Chika terdengar disela keheningan yang lama

"Mm.. Tidur ah ka Chika" Jawab ara sembari menaikan sedikit selimut yang dikenakan mereka, mencoba menghindari percakapan soal itu sebab dirinyapun masih berkutat pada pikirannya sendiri

After GoPlay [ChikAra]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang