*tung tung tung tung*
Nada dering line menggema samar ditelinga Chika bercampur dengan bisingnya TV yang masih menyala.
Perlahan Ia membuka matanya, rupanya karna terlalu kelelahan chika mengalami tidur ayam, dengan sedikit linglung segera ia mencari dan mengangkat telpon yang letaknya berada tepat disamping Wireless Hairdryer yang sebelumnya ia gunakan.Kenapa ra ?, duh aku hampir ketiduran jujur
Yaudah tidur aja gih, gak jadi
Dih bocil udah terlanjur nih, kenapa ?
Hehe, aku sekalian beli susu jahe yang sasetan nih, kayaknya enak deh buat angetin badan, gimana ?
Emm, ya beli aja..
Tapi...
apa ?
Kayanya termosku kosong deh, Kak Chika mau gak masak air dulu ? Hehe
Bilang aja to the point, kalo nyuruh masak air
Ehehe
Tawa lagi, yaudah ntar aku masakin
Maaf ya..
Gak papa, santuy ra
makasih ya.. eh omong omong hujannya nambah banyak lagi loh diluar
Iyakah ?, kamu bawa payung kan ?
Emm Ngga... Tadi sih perginya cuma gerimis aja
Hadeh, kamu taruh dimana ? Aku bawain ya
Eh gausah gausah, tenang aja, udah ya..
Tanpa sempat menjawab lagi, sambungan telpon lebih dulu terputus.
Setelah mengusap mata dengan kedua tangannya, Chika segera turun dari tempat tidur. Namun sebelum itu ia harus memungut dan menaruh kembali boneka anjing berhoodie milik Ara yang barusan jatuh dari kasur karna tersenggol kakinya yang turun dengan agak terhuyung itu.Kini ia berjalan menuju ke bagian kamar yang digunakan ara sebagai dapur, disana terdapat satu unit kompor listrik portable.
Sesuai permintaan ara, Chika segera menaruh panci kecil dan memasukan air kedalamnya, memutar knopnya dan menunggu beberapa menit hingga air mendidih kemudian menuangkannya kedalam termos.Setelah selesai, ia menuju kamar mandi untuk membasuh wajahnya lalu berjalan kembali melewati tempat tidur menuju meja rias untuk menyisir rambutnya yang terlihat agak berantakan itu, dan disaat itulah pikiran yang tadi sempat terlupa karna tidur ayamnya kini kembali lagi, ia berdiri diam didepan meja rias dengan sisir ditangan kanannya, melihat barisan makeup dan parfum milik ara kemudian memandang cermin seakan tengah bertanya kembali pada dirinya sendiri.
Semakin lama ia melihat cermin rasa keingintahuannya justru semakin menguat, sedikit demi sedikit ia mendekat dan menyejajarkan diri dengan laci, lalu mengulurkan tangan kanannya mencoba meraih knob laci tersebut.
*srett*
Laci terbuka perlahan, menampakan ujung kertas yang posisinya terbalik.
Semakin jauh laci itu ditarik, jantung chika berdetak cepat, mimik wajahnya berubah, perasaannya campur aduk saat melihat ada beberapa strip obat-obatan di ujung laci.Meskipun tidak mengetahui jenis obat-obatan apa itu, pada dasarnya Chika telah memiliki jawabannya sendiri hanya dengan melihatnya, tentu saja yang muncul dipikirannya adalah jawaban terburuk dari yang terburuk.
namun rasa penasaran masih tetap menggelitik dibenaknya sebelum ia melihat kertas apa yang sepertinya sengaja disembunyikan oleh Ara itu.
dengan mata yang mulai berkaca ia mengambil secarik kertas tersebut dan membaliknya, membaca apa yang tertera diatasnya dan setitik air segera jatuh dari mata melewati pipinya.
Isinya adalah rekam medis psikiater, Ara di diagnosa memiliki kecenderungan depresif dan bipolar disorder, dilihat dari keterangan yang tertera, sepertinya ini bukan pertama kalinya, melainkan sudah kesekian kalinya Ara berkonsultasi, dan Chika sama sekali tak mengetahui tentang ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
After GoPlay [ChikAra]
FanficSesuai janjinya, setelah sesi Live Streaming di Go-play selesai, Ara akan menginap dirumah Chika malam ini. Siapa sangka malam yang terlihat biasa itu merupakan satu malam penting yang akan menyibak banyak tabir diantara mereka berdua...