Petunjuk Dari Tempat Lain

4.6K 475 6
                                    

Hari-hari kembali berlalu diisi dengan sikap konyol dan penuh tanda tanya dari mereka berdua, bak sepasang kekasih yang tengah bertengkar, mereka benar-benar tidak bicara satu sama lain, suasana canggung selalu menyelimuti setiap kali mereka bertemu.

Sampai hari ini, disaat jadwal performnya sudah kembali bersama, mereka seakan masih teguh pada egonya masing-masing, tidak ada yang mau menyapa, tidak ada yang mau membuka obrolan lebih dulu.

Bahkan saat Sesi MC, mereka benar-benar terlihat menjauh, tapi meskipun begitu mereka masih berpikir untuk harus tetap bersikap profesional, mereka tidak boleh membawa masalah pribadi mereka kedalam ranah pekerjaan sehingga tadi mereka masih tetap mengobrol kecil dan Ara tetap memberikan gombalan-gombalan yang membuat para fans didepan tertawa terhibur saat melihatnya.
Tetapi sayangnya, dalam benak Chika dan Ara itu semua benar-benar hambar. Kecanggungan masih menutupi kedua kepala gadis ini.

Kini Chika berada dalam perjalanannya menuju lantai dasar FX Seusai kegiatan Theater selesai, tidak lupa ia mampir di stand eskrim tempat ia membeli satu cone eskrim dikala Ara menunggunya beberapa minggu lalu, tapi sekarang dia seorang diri.
Setelah mendapatkan eskrimnya ia berjalan menuju pintu keluar utama, sesekali ia melirik kearah bangku dimana mereka berdua pernah duduk bersama disana sebelum pulang, menemani dirinya memakan eskrimnya sambil mengobrol banyak tentang hubungan mereka yang tidak jelas itu.

Sesampainya diluar FX, dari kejauhan ia sempat melihat Ara yang sedang masuk kedalam sebuah mobil, seandainya dia sampai lebih cepat mungkin saja dia akan memanggil Ara , atau justru tetap hanya diam.

"Kak Chika" Tiba-tiba terdengar suara memanggilnya dari belakang seiring perginya mobil yang didalamnya ada orang yang sedang ia perhatikan itu

Chika menoleh dan menemukan Fiony disana, "lagi ngapain kak ? Ngelamun aja"

"Eh Ngga nih fio, aku lagi nunggu jemputan" Chika melirik ke arah Fiony kemudian memakan eskrimnya lagi

"Oh, dijemput mama kah ? Atau driver online"

"Mamaku sih, tapi gak tau kemana, macet kali ya.. kamu mau pulang ?"

"Iya nih mamaku juga jangan-jangan kena macet"

"Oh.. Yaudah nunggu bareng aja sama aku" Ujar chika kemudian obrolan mereka terhenti, Chika dan Fiony memang tidak begitu akrab, kecuali obrolan obrolan basic seperti ini, tapi entah kenapa Chika merasa ada sesuatu yang harus ia tanyakan saat ini

Hingga beberapa detik berselang Chikapun membuka obrolan kembali "Emm Fio.."

"Apa kak ?" Jawab Fiony

"Kamu nyadar gak sih, Ara tuh kaya beda gitu ya belakangan ini ?" Tanya Chika berbasa-basi ia tidak mau menanyakan itu secara langsung

"Loh aku baru mau nanya ini loh ke kak Chika.."

"Kenapa nanya aku ?"

"Dia kan..." Fiony berhenti bicara, matanya melihat ke arah Chika

"Dia apa ?"

"Emm diakan tiba-tiba diam gitu setelah terakhir kali kita lagi ngobrol di ruang ganti terus ka Chika dateng.." Ujar fiony agak terbata, "habis itu kuliat-liat Ara sama Kak Chika jadi diem dieman gitu"

sebenarnya Fiony merasa tidak enak menanyakan ini.
namun disisi lain Chikapun merasakan hal yang sama seperti ketika Fiony bertanya kepada Ara tentang ada apa diantara mereka berdua, degup jantungnya mulai kencang, ia sadar ternyata Fiony memperhatikan mereka selama ini.

"Emm itu..." Chika berusaha mencari alasan tetapi tidak menemukannya, "iya fio.. Aku sama ara sempet ada konflik, tapi itu konflik kecil koq, yah kamu mungkin juga pernah ngerasain itu.." Akhirnya Chika berkata Jujur meskipun tidak mengatakan konfliknya secara jelas

"Hmmm gitu toh.. Pantes.." Fiony menghebuskan nafasnya, kini ia tenang karna telah mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, "tapi itu kan udah lama banget kak.."

"Iya makanya itu.." Degup jantung Chika perlahan kembali normal, Rupanya Fiony tidak menanyakan lebih jauh tentang konflik yang sebenarnya begitu kompleks itu, "Kamu sendiri fio, kamu kan udah lama dekat sama Ara, pernah ada konflik gitu gak sama Ara ?"

"Yaa, kalau konflik kecil gitu sih pasti pernah ya.."

"Dia pernah sampe marah sama kamu ?"

"Emm mungkin kesel ya, itupun aku yang lebih sering kesel sama dia, tau sendiri kan dia tuh anaknya kadang ngeselin" Fiony terkikih, "tapi kalo dia yang marah ke aku.. Bentar deh aku inget inget"

Chika terlihat menatap dan mendengarkan perkataan Fiony sangat serius, Eskrim ditangannyapun sudah habis, ia melemparkan sisa Cone-nya ketempat sampah yang tidak jauh dari tempat mereka berdiri

"Ini setauku yah, selama aku kenal dia semenjak di gen 8, setiap aku ngerasa dia keliatan lagi marah atau diem ke aku, aku biasanya ngajak dia ngobrol duluan, setelah itu ya dia kaya biasa lagi.. Itu setauku sih ya"

"Mmm gitu kah.."

"Ya itu sih setauku ya.. Ga tau ya apa dia gitu juga ke semua orang, apalagi ka Chika"

Chika menghela napasnya "kayanya dibandingin kamu, aku kaya gak kenal Ara sama sekali ya"

Fiony menyunggingkan senyuman diujung bibirnya ,"ah gak gitu koq, kita semua disini kan kenalnya emang butuh proses"
Sebuah pesan masuk muncul di HP Fiony disela obrolannya, ia melihatnya sebentar lalu melanjutkanya lagi.
"lagian ya ka Chika, meskipun sekarang-sekarang ini aku sering di gimmick-gimmickin cemburu kalo liat Ara sama Kak Chika, sebenernya aku tuh paling ngerasa gak srek loh kalo liat kak Chika Diem-dieman gitu, udahlah jangan diem dieman lagi, kalo perlu omelin tuh Si Araso jangan ego gitu" Lanjutnya disertai tawa

Chika yang mendengar itupun ikut tertawa, "bisa aja kamu, ohya btw soal gimmick atau apalah itu, kamu ngerasanya gimana sih fio ?"

"Gimana ya ? Biasa aja sih, yang pentingkan hubungan pertemanan kita sebenernya gak gimmick" Ujar Fiony "mmm maaf ya ka, mamaku barusan WA udah nunggu nih, aku tinggal gak papa ?"

Chika tersenyum dan menggeleng ke arahnya, "gak papa koq, kayanya mamaku juga bentar lagi nih nyampe... makasih wejangan soal bu ara nya"

"Hehe tenang aja, kalo ada yang mau ditanyain, tanya aku aja, gini gini aku mantan pawangnya buara loh, Yaudah ya kak, bye.."

Chika tertawa menampakan gigi-gigi kecilnya "iya fio, Bye.. Hati-hati", langkah kaki fiopun mulai menjauh

Langit malam kali ini disertai mendung, beberapa hari ini memang seringkali turun hujan, kadang begitu lama, kadang hanya gerimis disertai angin dingin.
Namun dibalik angin dingin yang menerpanya pelan, Chika berpikir dalam benaknya, ternyata konfliknya dengan ara bisa membuat dirinya dan fiony mengobrol hangat seperti malam ini.

After GoPlay [ChikAra]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang