RAJA BUMI

Seberapa kaya Raja??

Natasha hanya tinggal berdua bersama Ferdi mengingat sang ibu sudah tiada. Natasha juga jarang sekali bisa menghabiskan banyak waktu dengan Ferdi karena sibuk menjalankan tugasnya.

"Ayah habis teleponan sama siapa?" Natasha bertanya sebab dia tak sengaja mendengar pembicaraan ayahnya.

"Temen ayah."

Natasha duduk di samping Ferdi seraya bersandar di pundak kokohnya. "Ayah, cerita dong sewaktu ayah masih muda dulu."

"Tiba-tiba?"

"Iya, Natasha pengen tahu."

"Dulu ayah itu bandel banget suka berantem ikut-ikutan gang motor."

"Kirain aku ayah itu anak baik."

"Tapi karena kenakalan ayah, mama kamu jadi suka." Kekeh Ferdi. Natasha membenarkan duduknya, tegak menatap wajah sang ayah.

"Ayah, misalnya kalo aku ikutan gang motor boleh ga?"

"Udah pasti ga boleh. Bahaya ikut-ikutan kayak gitu. Mending kamu diem aja di rumah main sama Vanya, Bastian."

"Terus kalo aku pacaran sama anak gang motor ayah bakal larang engga?"

"Emang kamu bakal nurut kalo ayah ngelarang?"

🦋🦋🦋

Asap rokok dan vape membumbung tinggi berbaur dengan udara malam hari. Suara berisik tercipta di warung Bi Aan. Motor-motor sport terparkir rapih di halaman depan warung  Bi Aan. Ada yang datang untuk makan, main, ada juga yang datang hanya menumpang tidur.

"Motor baru lo, Ja?" Ansel duduk diatas motor harley baru milik Raja.

"Baru di pake." sahut Raja sekenanya. Bohong jika itu motor lama, pasalnya jika Raja punya motor baru dia akan langsung pamerkan ke mereka terutama ke Agam. Raja memang suka sekali membuat Agam kesal sekaligus iri.

"Apaan anying ini body nya aja masih mulus kinclong gini!" seru Alfan mengelus-elus motor milik Raja sambil membayangkan besok dia ke sekolah pake motor Harley.

"Motor mahal tuh bang jangan sampe lecet." Kekeh Rafa.

"Murah itu." ucap Raja.

"Menurut lu murah belum tentu menurut orang lain begitu!" senewen Agam.

"Seberapa kaya Raja?" Rafi bertanya.

"Jangan di tanya fi!" seru Alfan penuh keirian.

"Muka lo sama Rafi mirip." Raja menunjuk Rafa dan Rafi.

"Tolol lu, Ja! Mereka adik kakak bego!" nyolot Agam.

Ansel menyemburkan air di mulutnya. Kaget mengetahui fakta barusan. "Sumpah lu berdua saudara kandung? Kok gue baru tau?"

"Lu juga baru tau?" Ansel mengangguk kemudian Raja dan Ansel bersalaman.

"Gue kira mereka berdua muka nya kebetulan mirip." ucap Ansel.

"Mana ada kebetulan!" seru Rafi.

"Oh lu yang minum minyak sayur itu ya?"

Rafa menggeleng cepat. "Bukan! Adek gua yang bungsu perempuan."

"Lo berdua punya adek juga?" Rafi dan Rafa mengangguk bersamaan.

"Kelas berapa?" Alfan bertanya.

"Baru masuk SMP." Jawab Rafi.