Kabar duka

158 7 0
                                    

"Mau ngapain lo!?"

Raja menghentikan langkah Rio yang akan masuk kedalam ruang UGD, untuk menyelakai Bastian yang dalam keadaan koma. Bastian, dinyatakan koma dan Bastian juga kehilangan banyak darah sehingga harus mencari pendonor darah dengan golongan darah AB+.

Rio membalikan badannya menatap tajam pada Raja. "Mau buat si pengecut itu mati!"

Raja tersenyum miring. "Dendam lo masih belum terbayarkan juga setelah, Bastian koma!?"

"Selama dia belum mati, gua masih punya dendam sama dia!"

Raja menghela nafas berat. "Mending lo balik, coba tobat jadi orang baik jangan kebanyakan dendam sama orang lain, Rio."

Rio berdecih. "Gausa sok nasehati gua lo!"

"Silahkan pergi," Raja menunjuk kearah lorong rumah sakit yang ada beberapa orang yang tengah duduk di selasar lorong. "Sebelum lo dibuat koma seperti Bastian oleh anggota Tengkorak Bersayap."

Rio terkekeh sinis, laki-laki itu menepuk-nepuk bahu Raja. "Ingat bro! Orang yang tengah lo lindungi itu penyebab dari rusaknya hubungan pertemanan kita!"

Raja mengepalkan kedua tangannya di sisi tubuhnya.

"Lo gamau berteman baik lagi dengan gua?"

Raja menatap tajam pada Rio. "Gua gak sudi berteman sama orang yang hidupnya penuh dendam."

Rio tersenyum miring. "Lo gak ngerasain kehilangan teman yang selama beberapa tahun lo lindungi!"

Raja terdiam sehingga kepalan tangannya mengendur secara perlahan.

"Jika salah satu anggota lo, yang selama beberapa tahun lo lindungi, lo jaga, terus dia mati konyol di keroyok oleh geng motor lain, gimana perasaan lo?" Tanya Rio mendorong bahu Raja, sedangkan cowok itu hanya diam.

"Lo bayangin, jika Aji, anggota gua adalah anggota lo." Ujar Rio menatap tajam pada Raja. "Lo bayangin, si Agam mati di tangan si Bastian!?"

Raja menggelengkan kepalanya saat pikirannya yang memikirkan yang tidak-tidak.

"Menurut gua dendam lo udah terbalaskan, sekarang Bastian koma, itu setimpal seperti yang Aji alami." Ujar Raja.

Rio terkekeh sinis. "Come on! Jangan hanya karena, Natasha, Ja! Lo jadi di butakan mana musuh mana kawan!"

"Bastian, kawan gua bukan musuh."

"Dia musuh lo! Dia yang membuat pertemanan kita hancur karena dia udah buat kita salah paham!" Geram Rio. "MIKIR!"

Raja menatap datar pada Rio. "Pergi."

"Gua mau bunuh dia!" Rio segera membalikkan badannya, saat laki-laki itu sudah mendorong pintu UGD, tiba-tiba Raja menarik belakang jaketnya dengan kasar.

Bugg!!

Raja memukul perut Rio membuat laki-laki itu tersungkur ke lantai. Raja menatap tajam dan penuh amarah pada Rio.

"Pergi!"

Rio beranjak berdiri. "Gua udah gaada urusan sama lo! Gausa ikut campur urusan gua sama si Bastian!"

"Jelas ada! Bastian, temen gua! Lo sentuh dia sedikit pun, ga akan segan-segan gua buat keadaan lo lebih parah dari Bastian!"

Bugg!!

Rio memberikan bogeman mentah pada Raja, membuat cowok itu tersungkur. Rio, segera berlari masuk kedalam ruang UGD, dimana Bastian di rawat di dalam sana. Rio, melepaskan alat-alat medis yang menempel di tubuh Bastian, termasuk infusan.

RAJA BUMITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang