Raja kenapa?

96 5 0
                                    

Raja memasuki ruko terbengkalai ini untuk menemui seseorang di lantai paling atas. Sesampainya di sana Raja langsung terkepung. Raja tidak bisa mengenali wajah mereka sebab tertutup masker buff.

"Pengecut lo bawa antek-antek!" ujar Raja pada laki-laki yang membelakangi nya. Laki-laki itu berbalik badan dan berjalan mendekat membawa balok kayu.

"Akhirnya gue bisa membuat lo tunduk, Raja Bumi."

Raja meludahinya. "Cih! Bangga lo bajingan?" dia langsung tersungkur setelah laki-laki itu menendang perutnya.

"Ingat lo di sini cuma sendirian dan gua bisa aja habisin lo sekarang juga!"

Raja terkekeh sinis beranjak berdiri sembari menahan sakit di perutnya. Raja melayangkan pukulan tepat mengenai rahang laki-laki itu.

"Bunuh gue kalo emang lu bisa!"

Bug!!

Lagi-lagi Raja tersungkur. Laki-laki itu meletakkan balok kayu di atas kepala Raja. "Sekali pukulan gua pastiin lu mati. Tapi gua ga akan buat lo mati sekarang." dia berjongkok di hadapan Raja.

"Gua masih punya tugas buat lo."

"Tugas apa lagi anjing!" Laki-laki itu menonjok wajah Raja sampai-sampai Raja meringis merasa sakit di rahang pipi kirinya.

"Gue mau lo cari tahu ketua gang tempur tengkorak bersayap. Lo harus bawa orang itu hidup-hidup ke hadapan gua! Kalo lo gagal gue pastikan salah satu teman lo korbannya."

🦋🦋🦋

Pukul empat sore Natasha baru saja selesai belajar komputer— les. Natasha melewati koridor sekolah yang sudah sepi saat dia sedang terburu-buru tanpa Natasha sadari sebuah bola melayang ke arahnya dan menghantam kepalanya.

"Natasha gua minta maaf sumpah ga sengaja!" Agam berlari menghampiri Natasha. "Pasti sakit ya?" Agam mengelus kepala Natasha.

"Gue gapapa." Natasha tersentak kaget saat tiba-tiba Rey menepis tangan Agam dan menariknya— menjauh dari Agam.

"Gausa modus." sentil Rey.

"Sorry ya Nat tali nya lepas tadi." Bima menyeret Agam ke lapangan.

"Kenapa baru pulang?" tanya Rey.

"Tadi ikut les komputer dulu." jawab Natasha.

"PAK MAAF TELAT!" suara itu menyita perhatian mereka. Natasha terkagum-kagum melihat Raja yang tampak jauh lebih keren mempesona menggunakan jersey basket.

Rey menepuk pundak Natasha membuat Natasha menatapnya. "Pulang sama siapa?"

"Sendiri, gue bawa mobil."

"Yauda hati-hati. Gue mau lanjut main basket." Rey menghampiri teman-temannya yang sudah kumpul di tengah lapangan.

"Raja muka sama kaki kamu kenapa?" tanya pak eja.

"Biasa pak anak cowo." jawab Raja enteng.

Agam menyenggol perut Rey. "Itu abang lo kenapa?"

"Mana gua tau."

Agam beralih menyenggol lengan Gading. "Itu si Raja kenapa?"

"Ga tau."

🦋🦋🦋

Raja meringis saat luka sobek di sudut bibir, tangan dan kakinya di basuh kapas basah alkohol. Raja kira Natasha akan menolak permintaan pak Eja untuk mengobati lukanya.

Namun sedari tadi Natasha membungkam mulutnya tapi ketika Raja terus meringis kesakitan Natasha meniup lukanya dan menatap Raja khawatir.

"Maaf."

Natasha beranjak menaruh kotak p3k di lemari. Raja turun dari atas brankar berjalan mendekati Natasha.

"Natasha." Raja menggenggam tangan Natasha. "Gue bohongin Aurora kalo lo cuma dijadiin pelampiasan. Gue beneran suka sama lo, Nat."

"Suka mainin perasaan gue maksud lo?" Natasha menepis tangan Raja.

"Gue serius, Nat."

"Kalo serius, jauhi Aurora. Pilih gue bukan dia."





R.A.J.A.B.U.M.I

RAJA BUMITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang