04.

37 18 0
                                    

"Mampir dulu ga?" Tanya Alena sambil turun dari mobil Johnny.

"Boleh deh." lalu Johnny turun dari mobilnya.

Mereka masuk kerumah Alena.

"Rapih juga ya Rumah lo." ujar Johnny sambil  melirik kesana kemari.

Johnny memang baru pertama kali datang kerumah Alena.

"Yeee.. Lo kira rumah gw bakal berantakan gitu?" jawab Alena, Johnny tertawa jahil.

"Mau minum apa?" Tanya Alena sambil jalan kearah dapur "jus mangga, jus alpuket, es jeruk, kopi?" Tanyanya.

"Kopi aja deh." jawab Johnny sambil duduk di sofa.

"Tapi adanya air putih."

"Lahh tau gitu Gausah nawarin macem macem tadi." Johnny, Alena tertawa.

"Lo sendirian disini?" Tanya Johnny.

"Iya, papa mama gw di Amerika mereka jarang banget pulang." jawab Alena sambil membawakan segelas air putih untuk Johnny. "o~" jawab Johnny.

Mereka menghabiskan waktu dengan memesan beberapa makanan, mengobrolkan sesuatu, tentang tugas kampus, hal hal Random, juga hal-hal yang tidak penting untuk dijadikan obrolan ,tapi mereka mengobrolkan nya.


ddrrrttt!

Suara ponsel berbunyi. Suara ponselnya Johnny. Johnny meminta sedikit menghindar dari Alena, dan Alena mengangguk.

Setelah Johnny mengangkat telepon itu raut mukanya berubah yang tadinya ceria jadi serius.

"Kenapa?" Tanya Alena khawatir.

"Engga." jawab Johnny dengan raut wajah yang kembali ceria.

"Kirain ada apa, muka Lo serius banget abisnya."

"Akting gw bagus ya? hahaha, engga ada apa apa ko." Johnny tertawa kecil, "eh gw pulang dulu ya, gw udah tiga jam lebih di rumah Lo." ujarnya.

Alena melihat kearah jam dan benar apa kata Johnny, mereka pulang dari kampus sekitar jam 2 sore dan sekarang sudah hampir jam setengah 6.

"Hahaha iya nih, keasikan ngobrol kita." jawab Alena sambil tertawa.

"Yaudah gw pamit ya.." pamit Johnny.

Alena mengantar Johnny sampai pintu depan, "tiati ya." ujar Alena. Dijawab anggukan oleh Johnny.

Setelah Johnny pergi dari rumahnya dia masih berada di pintu depan, memerhatikan jalanan yang sudah lumayan sepi, Saat dia akan masuk kedalam rumah tiba-tiba langkahnya berhenti.



"Ko kayak ada yang liatin." ujarnya pelan sambil berbalik melihat jalanan sekitar depan rumahnya, "Gaada apa-apa ko." lanjutnya bicara, Dia langsung menutup pintunya dengan cepat dan menguncinya, dengan perasaan yang tidak karuan, dia benar-benar merasa ada yang memperhatikannya tadi, tapi tadi tidak ada siapa siapa.

"Uhhh." Alena menggeleng gelengkan kepalannya dan berusaha mengabaikan pikiran-pikiran aneh yang ada di kepalanya.
Lalu ia berlari menaiki tangga dan cepat cepat masuk kamar, namun ia balik lagi, "Duhh kenapa harus lupa sihh." ujarnya kesal dengan perasaan yang tidak karuan, ia langsung menyambar ponselnya, lalu cepat cepat lari kearah tangga. dan juga ia melupakan meja yang berantakan Karena tadi belum diberesin setelah Johnny pergi dari rumahnya.


Dia menutup pintu kamarnya dengan sedikit tenaga, nafasnya tersengal senggal karena tadi dia lari-lari, kenapa tiba-tiba dia merasa cape sekali, detak jantungnya juga kenapa jadi cepat sekali, dia langsung menghela nafas dan juga dia mengingat bahwa meja di bawah belum sempat ia bereskan.

"Kenapa gw deg-degan banget sih, gaada apa-apa juga." berbicara sambil mengibaskan tangannya, berusaha untuk biasa saja dan membuang pikiran buruk dan negatif.

"Haduhh meja masih berantakan, Ahh udah lah besok lagi aja diberesin nya." ujarnya lagi, lalu lari kearah kasurnya dan melemparkan badannya kekasur, menyelimuti sebagian tubuhnya dengan selimut.

"Aduhh apaan sih yang gw pikirin." Alena berbicara sendiri sambil memukul-mukul kepalanya.
"Alah udah lah kenapa juga gw harus takut ,gw juga udah biasa kan sendiri!" ujarnya lagi, berusaha menenangkan dirinya.

Lalu ia memainkan satu lagu yang ada di ponselnya dengan volume yang full dan memainkan salah satu game yang ada diponselnya untuk menghapus pikiran pikiran aneh yang ada di kepalanya.


TYONG F  ||  TAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang