12.

25 16 0
                                    








"hallo Taeyong." suara Alena gemeteran.

"Alena kamu kenapa?!" jawab Taeyong dari sebrang sana.

"t-taeyong help me please..."

"Kamu dimana? Kenapa? Ada apa?" Suara Taeyong panik karena mendengar suara Alena yang gemeteran dan juga ada isakan tangis.

"aku dirumah."

"Yaudah aku kesana sekarang."

tut tut tut...


Alena duduk didekat sofa, dia benar-benar kaget tadi saat ada suara tembakan, peluru itu hampir mengenainya, untung nya dia langsung menunduk tadi, dan ia sesegera mungkin menghubungi Taeyong. Alena gemeteran dia menangis dia benar-benar takut.





DORR DORR DORR DORR DORR!!!





mata Alena melebar, dia kaget, siapa yang datang dan mengetuk pintu rumahnya seperti itu, siapa dia?, Penjahat?.

"yatuhan.. tolong aku.." suara Alena pelan sambil menangis.

Dia berdiri dan melihat kejendela, apakah ada orang disana?, Untungnya tidak ada orang disana, mungkin orang yang berencana menembak Alena tadi sudah pergi, lalu ia berjalan kearah pintu, ia membuka pintu rumahnya itu dengan perlahan dengan tangan yang gemeteran.

"Alena!" Taeyong langsung memeluk Alena erat, Taeyong benar benar khawatir dengan keadaan Alena.

Alena membalas pelukan itu, dia menangis air matanya keluar lebih banyak dari sebelumnya, dia berfikir bahwa dia benar-benar akan mati saat itu, untunglah Taeyong langsung datang saat Alena tadi meneleponnya.

"Aku beneran takut..." Alena berbicara sambil gemeteran dan suara isakan tangisnya terdengar "kenapa sekarang banyak banget kejadian-kejadian yang aneh sih!"

Taeyong mengusap-usap punggung Alena, untuk memberinya ketenangan "maafin aku yah, maafin aku.." dia berbicara dengan sangat pelan dan tanpa Taeyong sadari ternyata dia meneteskan air mata "udah ya jangan nangis, udah ya.." dan melepaskan pelukannya, lalu ia sesegera mungkin menghapus jejak air matanya.

Taeyong melihat kearah kaca, kaca itu benar-benar pecah, tidak ada yang tersisa, Taeyong juga melihat keseluruh ruangan untuk memeriksa keadaan bahwa benar benar tidak ada orang lain disana. Saat ia berjalan dia menginjak sesuatu, itu sebuah peluru lalu ia mengambilnya.

"Peluru ini!" ujarnya pelan, lalu ia melihat kearah Alena yang sedang duduk disofa sembari menunduk, ia tidak akan memberi tahu Alena bahwa ia menemukan sebuah peluru.

"Taeyong sebenernya ada apa sih?" Tanya Alena.

"Alena maaf tapi aku gabisa bicara sekarang sama kamu, maafin aku ya sekali lagi, sekarang kamu tidur udah malem, aku akan jaga disini."

"t-tapi."

"Udah ya sekarang kamu istirahat, kamu perlu istirahat, kamu keliatan pucet banget, aku bakal ada tetep disini." Lalu Alena mengangguk dan menuruti perintah Taeyong yang menyuruhnya untuk segera tidur, Alena pun langsung pergi ke kamarnya untuk tidur.

"Maafin aku Alena, karna Aku kamu jadi kayak gini, keselamatan kamu terancam." Kata Taeyong pelan.

•••

"Pagi Pa." sapa Kun. Kepada Jaehyun yang sedang berdiri menghadap kaca besar di apartemen nya, terlihat banyak bangunan disana.

"Pagi, gimana?" Jawab Jaehyun dan langsung bertanya.

"Dia benar-benar berasal dari sana pa."

"Sudah saya duga."

"Dia salah satu dari mereka yang datang kekorea, dia robot TYONG F, dia tidak hanya sendirian disini, dia bersama Adiknya DOYOUNG, dia adalah seorang pemimpin ditempat asalnya, dia berhasil mengalahkan musuhnya yang pada saat itu ingin menguasai daerahnya, daerah yang dia tempati dulunya adalah daerah orang tuanya, daerah itu turun menurun akan diberikan kepada anak-anaknya, saat ini daerah itu dipegang oleh Taeyong, pada saat musuh Taeyong kalah, daerahnya menjadi benar-benar tentram dan tidak ada masalah, maka dari itu ia pergi kekorea, mungkin menurutnya  tempat itu tidak akan ada masalah lagi karena musuh-musuhnya sudah tidak ada dan sudah ia kalahkan, Taeyong dikenal sebagai pemimpin yang sangat baik disana, tapi saya tidak tahu bagaimana caranya dia bisa berpindah tempat dari tempat asalnya ke Korea, karena dimensi tempat asalnya berada, itu adalah dimensi yang benar-benar susah untuk didatangi maupun keluar dari dimensi itu." Jelas Kun panjang lebar.

"Dia adalah pemimpin disana, ya pasti dia mengetahui cara untuk keluar dari tempat asalnya."

"Tapi cara itu keluar atau masuk dari dimensi itu tidak pernah ada yang tau, orang-orang seperti kita juga tidak ada yang tau, banyak yang tau cara masuk ataupun keluar dari dimensi yang lainnya, tapi hanya satu yang tidak dapat diketahui yaitu tempat Taeyong berasal."

"Kamu benar, dimensi tempat Taeyong berada benar-benar tidak ada yang tahu sama sekali cara masuk ataupun keluarnya, tempat itu juga benar-benar sangat dijaga." Lalu Jaehyun berbalik dan menghadap pada Kun, "Dia bersama adiknya?." Tanya Jaehyun.

"Iya pa, Doyoung adiknya juga tinggal bersama Taeyong, dan juga Taeyong memiliki seorang kekasih namanya A-" pembicaraan Kun terpotong.

"Saya tau tentang hal itu" Jawab Jaehyun cepat, "tapi kamu yakin bahwa musuhnya benar-benar sudah tidak ada?." Tanya Jaehyun.

"Saya tidak terlalu yakin, tapi sepertinya benar-benar sudah tidak ada, kemarin saya juga melacak semua orang yang berurusan dengannya dan juga musuh-musuhnya."

Lalu Jaehyun tersenyum "yasudah kalau begitu terimakasih atas informasinya."

"Baik pa." jawab Kun lalu ia pergi dari ruangan Jaehyun.

TYONG F  ||  TAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang