08.

27 16 0
                                    



Doyoung yang masih fokus mengerjakan tugas Alena, dan Alena yang masih makan dan lelah karena tertalu banyak makanan yang masuk, Sesekali Alena melirik Doyoung dan Doyoung tau bahwa Alena sedang melihatnya.

"Ada apa?, cepat habiskan makannya." ujar Doyoung tanpa melihat kearah Alena, Alena memutarkan bola matanya dan melanjutkan makan.



"Huh Kenyang banget.." Alena menjatuhkan kepalanya diatas meja makan, membiarkan tangannya jatuh kebawah, dan pipi yang gembul karena makanannya belum ia telan.

"Sudah selesai." ujar Doyoung lalu menyenderkan badannya kesofa dan mendongakkan kepalanya keatas melihat langit-langit rumah.

Alena langsung menegakkan tubuhnya "hah? Udah selesai?, Cepet banget, pasti bohong."

"Cek lagi saja kalau begitu sama kamu." jawab Doyoung.

Doyoung menyelesaikan semuanya hanya dalam 1jam?, Aku saja 30menit baru mengerjakannya sedikit, dan aku dalam satu jam juga belum bisa menghabiskan semua makanan ini, Tapi kenapa dia sudah selesai?.

"Saya memang cepat, tidak seperti kamu lambat!!."

"Cihh."

"Sudah cepat habiskan makanan itu."

"Tugasnya juga udah selesai kan?, Jadi anggap aja gue juga udah makan semuanya." Alena berbicara masih dengan makanan yang ada di mulutnya, dan juga mulut yang belepotan.

"Tidak bisa, kamu harus habiskan dulu semuanya."

Alena menjatuhkan kepalanya keatas meja makan "please.. gue udah Kenyang banget gakuat lagi." ujarnya.

Aku tidak bisa menghabiskan semua makanan ini, Doyoung memesan makanan hampir ada 15 menu makanan dimeja makan, Perutku sudah kenyang, dan juga aku lelah gara-gara makan dari tadi.

"yasudah sana, cuci mukamu yang belepotan itu dan telan makanannya, kenapa kamu harus menyimpan makanan itu dipipi kanan dan kirimu?, Setelah itu kamu minum, bawa buku-buku dan laptop ini kekamarmu, lalu rapihkan dan siapkan untuk besok dibawa ke kampusmu, setelah itu kamu istirahat tidur." suruhnya panjang lebar.

Alena mengangkat kepalanya lalu lari kearah Doyoung dan duduk disebelahnya, memegang tangan Doyoung. "Makasih makasih makasih ya..." Alena berbicara dengan nada yang begitu senang.

Doyoung kaget karena tiba-tiba Alena memegang tangannya "kenapa kamu memegang tangan saya?" ujarnya, lalu Alena sadar bahwa dia memegang tangan Doyoung dan segera melepaskannya.

"Sorry sorry."  Alena sedikit mundur dan menjauhkan duduknya dari Doyoung.

Doyoung tersenyum miring "ck, bukannya kamu tadi takut sama saya?"

"Tadinya gitu , tapi Taeyong bilang lo temannya, gue percaya sama Taeyong , dan gue juga masih kesel sama lo, kenapa Lo  masuk tanpa permisi?"

"Sudah sana cuci mulutmu yang belepotan itu, dan bereskan semuanya yang ada disini."
Doyoung tidak menjawab pertanyaan Alena, tapi dia langsung menyuruh Alena.

"Kenapa ga lo aja yang ngeberesin semuanya?."

"Ini rumah siapa?."

"Gue."

"Saya tamu, dan saya bukan pemilik rumah ini, jadi kamu lah yang seharusnya membersihkan rumahmu sendiri."

"Huhh..." Alena memutarkan bola matanya, dia berdiri dari duduknya, lalu pergi ke wastafel yang ada didapur dan mencuci mulutnya, lalu pergi kemeja makan dan membereskan semuanya.

Doyoung selalu memperhatikan kegiatan Alena, sesekali Alena melirik ke Doyoung namun Doyoung langsung mengalihkan pandangannya.

Alena sangat lemas dia ingin sesegera mungkin tidur, mungkin karena dia tadi banyak makan. Matanya sudah lima wat.

Setelah membereskan semuanya, tanpa bilang apapun pada Doyoung Alena langsung mengambil buku-buku dan laptopnya yang ada didepan Doyoung, lalu ia pergi keatas, dengan keaadan lemas dan juga mata yang hanya sedikit terbuka.

"Tidak akan bilang Terimakasih?" Tanya Doyoung.

Alena langsung membalikan badannya dengan pelan "makasih." dia menjawab dengan suara sangat pelan, lalu pergi meninggalkan Doyoung, saat ia sampai dikamar dia langsung menyimpan buku dan laptopnya dimeja belajar, dan dia langsung menjatuhkan tubuhnya kekasur lalu tidur.
Alena benar-benar langsung tidur, mungkin dia kekenyangan.

TYONG F  ||  TAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang