11.

24 15 0
                                    

Taeyong sedang duduk dihadapan komputer, sambil mengotak-ngatik keyboard komputer, untuk mencari sesuatu.

"Ka." panggil Doyoung, Taeyong memutarkan kursinya jadi menghadap ke Doyoung, "dia.." lanjut Doyoung dengan nada yang khawatir.

Taeyong tersenyum "iya dia benar-benar datang."

"Kenapa dia bisa kembali? Bukankah dia sudah hancur dan kalah, kenapa dia bisa tau kita ada disini?."

"Dia punya banyak cara untuk apapun itu jadi jangan heran, dan ya! kamu benar dia waktu itu sudah kalah dan sudah hancur, tapi saya tidak tahu pasti kenapa dia bisa utuh lagi dan kembali."

Doyoung menggigit bibir bawahnya, lagi-lagi dia harus merasakan rasa khawatir seperti ini "lalu bagaimana dengan Alena?."

"Tadi dia mengirimkan sesuatu kepada Alena, surat yang berisikan ancaman, tapi saya sudah membuat Alena sedikit lebih tenang, tadi Alena benar-benar kaget dan khawatir, Alena harus tetap dijaga, pada saat kamu bersama Alena tidak ada hal apapun yang terjadi kan?"

"Tidak."

"Sepertinya dia sudah benar-benar kembali dengan seutuhnya dan juga pasti kekuatannya sudah jauh lebih hebat, dia juga pasti sudah mengetahui semua hal tentang kita selama ini."

"Bagaimana jika dia juga ada dikorea?"

"Dia memang ada dikorea, saya sudah melacaknya tadi, tapi saya belum melihat wajahnya, dan juga pasti wajahnya sudah berubah sekarang, karna wajah yang dulu sudah hancur dan pasti dia memakai wajah baru, wajahnya yang sekarang belum bisa saya cari dan saya masih berusaha untuk mencari wajahnya."

"Kalau begitu saya juga akan mencari tahu  tentang dia." Ujar Doyoung.

"Iya."

"Kenapa kamu tidak tinggalkan saja Alena?."

Taeyong terdiam sejenak saat Doyoung mengatakan hal itu "aku tidak bisa." jawabnya "dan juga bantu aku untuk melindunginya."

Doyoung menarik nafas "baiklah, tapi kita tidak tahu kan apa yang akan terjadi selanjutnya kepada Alena jika kamu masih tetap bersamanya."

"Iya, kita tidak tahu apa yang akan terjadi kepada Alena, maka dari itu kita harus tetap waspada dan menjaganya."

"Kamu benar-benar mencintainya?" Tanya Doyoung.

"Kamu sudah menyadarinya kenapa kamu bertanya?"

"Tapi kalian kan--" Taeyong memotong pembicaraan Doyoung.

"Saya tahu!" Taeyong.

"Baiklah, kita harus benar-benar berjaga jaga sekarang."

"Bantu saya untuk menjaganya juga, karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi diakhir, apa yang terjadi pada saya,kamu,ataupun Alena." Ujar Taeyong.

•••

"Alena!" panggil seseorang dari kejauhan, itu Johnny, dia sedang berlari kecil kearah Alena.

Alena tersenyum "kenapa?"

"Pulang bareng gue yu." ajak johnny.

"mm.. gimana ya.., maaf ya tapi gue dijemput nih hari ini."

"Ouh.. sama Taeyong?"

"Iyalah."

"Okey deh kalau gitu, mau ikut?"

"Cihh, yakali gue jadi nyamuk diantara kalian."

Alena Tertawa kecil "ya siapa tau mau ikut, ka Lo belom pernah ketemu Ama Taeyong."

"Ntar deh kapan-kapan aja ketemu sama Taeyong nya."

"Okey deh gue duluan ya.." pamit Alena.

"Okey bay.."




•••••

Alena berjalan kearah cafe yang berada di sebrang kampus, Taeyong memberi tahu Alena bahwa dia akan menunggu Alena disana.

"Haii!" sapa Alena.

"Haii.." jawab Taeyong "udah aku pesenin minum sama makannya."

"mm.. kamu tau aja deh kesukaan aku."

Taeyong tertawa kecil "Iya dong.. capuccino sama cake rasa red Velvet kan." Alena mengangguk gemas.

"Alena." panggil Taeyong tiba-tiba.

"Iya?"

Taeyong mengeluarkan sebuah kotak kecil dari sakunya "nih." lalu memberikannya kepada Alena.

"Wahh apanih..? Cincin yah? Kamu mau ngajak aku nikah? Abis aku lulus kuliah yah.."

"Jangan dibuka sekarang buka pas kamu dirumah yah."

"Kenapa?."

"Udah pokonya jangan dibuka sekarang."

"Oke deh."

"Kalau kamu kangen sama aku, liat itu aja nanti kangennya ilang ko." Taeyong tertawa.

"Apaan sih haha kayak mau pergi aja, kita kan selalu ketemu setiap hari, tapi kalau kangen.. aku selalu kangen si sama kamu hehe."


•••••

Alena membuka kotak itu saat ia sampai dirumahnya,ia kaget saat saat membuka kotak itu, matanya berbinar-binar, "tuh kan bener, cincin, cantik banget cincinnya..."

Cincin itu benar-benar sangat cantik, terdapat berlian berwana biru disana, berlian itu benar-benar cantik dan indah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Cincin itu benar-benar sangat cantik, terdapat berlian berwana biru disana, berlian itu benar-benar cantik dan indah.

Didalam itu ada sebuah cincin dan surat "surat apanih? mm.. baca sekarang jangan yah? Ntar aja deh, kalau baca sekarang takutnya ntar gue jungkir balik gara-gara baca surat ini yang isinya ternyata Taeyong beneran ngajak nikah hahaha....." Alena berlarian girang didalam rumahnya.
Tanpa ia sadari ada seseorang didepan rumahnya, yang dari tadi mengikuti Alena.

DORRR!!

Suara tembakan, kaca rumah Alena pecah.





•••••

•Kemarin malam sebelum bertemu Alena•

Taeyong mengbil sebuah kertas dan pulpen ia akan menuliskan sebuah pesan dikertas itu.



for Alena.

Jangan kaget saat nanti kamu akan melihat apa yang akan terjadi, dan juga maafkan aku karna tidak memberitahu tentang segala hal yang akan kamu lihat nantinya.

Saat kamu benar-benar sedang merindukanku nanti, liat saja cincin ini.

Maafkan aku sekali lagi jika aku benar-benar akan pergi nantinya.

cincin ini satu-satunya peninggalan yang aku punya, jaga baik-baik cincin ini, dan juga suatu saat cincin ini bisa membuat aku kembali namun bukan Taeyong yang sekarang mungkin aku akan kembali dengan Taeyong yang baru.

Aku mencintaimu.

                                         from Taeyong.

TYONG F  ||  TAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang