"kenapa Kun susah sekali ditelepon, di chat juga tidak dibalas, kemana dia?!" Jaehyun menelepon Kun dari tadi namun Kun tidak mengangkat nya.
"Pa tolong dijagain ya orang tua saya, saya mau keluar dulu bentar." Ujar Jaehyun pada penjaga ruangan orang tuanya.
"Baik pak."
"Kenapa Kun ga angkat?, atau mungkin lagi ga pegang hp?, Semoga ga terjadi apa-apa."
•••
"Alena.., Alena.., Alena bangun..." Doyoung menepuk-nepuk pipi Alena. "Alena.." panggilnya lagi.
Alena terbangun dari pingsannya
"Taeyong.. Taeyong.." saat Alena tersadar dia hanya menanyakan Taeyong, dan khawatir dengan keadaan Taeyong, dan dia berharap apa yang tadi dia lihat itu cuman mimpi."Alena, Alena tenang." Ujar Doyoung.
Alena berdiri dari duduknya "kita dimana? Taeyong mana? Taeyong mana? Taeyong baik-baik aja kan?" Alena berkaca-kaca, lalu duduk lagi disebelah Doyoung.
"Doyoung plis.. ini cuman mimpi kan?, Taeyong mana?, Doyoung muka Lo kenapa?", Namun Doyoung hanya diam saja.
Alena menanyakan kenapa Doyoung karena ada luka dimukanya, lalu Alena melihat ada Kun dan juga Yuta juga disana, Kun juga sama terdapat luka dimukanya."yuta?, Kun Lo kenapa?, Doyoung jawab!!, Kun ini ada apa?" Doyoung dan Kun tidak menjawab pertanyaan Alena.
Alena mengusap wajahnya, berusaha berfikir bahwa yang terjadi tadi hanya mimpi dan bukan nyata, ia mengacak-acak rambutnya, "ahkk!" Saat ia sedang mengacak-acak rambutnya, kepalanya terasa sakit, karena pukulan tadi.
"Doyoung!! Kun!! Jawab jangan diem aja!! Taeyong mana??!!" Tanya Alena lagi.
"Semuanya bukan mimpi Alena." Yuta tiba-tiba.
Alena langsung melirik kearah yuta dan tertawa kecil "engga, pasti semuanya cuman mimpi." Air matanya sudah menetes.
"Kita dirumah Kun sekarang." lanjut Doyoung.
"Tadi saya dan Taeyong diserang lagi, saya dan Taeyong dibawa ketempat yang berbeda, Doyoung juga dibawa ketempat yang berbeda, minuman yang kamu minum direstotan tadi ada obatnya, kamu pingsan dan dibawa oleh mereka." Jelas Kun.
"Iya Alena, dan saya dibawa ketempat yang berbeda, kecuali kamu dan Taeyong, untunglah setelah saya sadar saya bisa kabur dari mereka, lalu pada saat saya cari keberadaan kamu, tiba-tiba yuta menelepon saya dan memberi tahu keberadaan kamu, dan pada saat saya kesana.. disana sudah tidak ada siapapun, saya sudah liat kamu pingsan dan Masi diikat dikursi, lalu..." Mata Doyoung mulai berair, namun dia berusaha menahan agar air matanya tidak keluar.
"lalu saya lihat kepingan-kepingan besi Taeyong yang sudah hancur." Doyoung menonggakan kepalanya dan mengalihkan pandangannya, berusaha untuk menahan air matanya agar tidak menetes.
Alena yang mendengar penjelasan Kun dan Doyoung, dia menunduk, isakan tangisnya mulai terdengar.. lalu dia mengubah duduknya jadi melihat ke Doyoung, dan memegang tangan Doyoung.
"Doyoung.." rintih nya, "gue minta Lo bilang kalau ini cuman mimpi."
"Alena.. ini bukan mimpi..."
Alena menunduk lagi "Taeyong, Taeyong beneran.. beneran.. udah.." dan tangisannya semakin kencang.
"Alena.. Alena.. dengerin saya" ujar Doyoung sambil memegang pundak Alena dan membangunkannya, "Alena saya tau kamu merasa kehilangan, saya juga merasakannya Alena.. Sudah ya jangan menangis.."
"Alena.. udah jangan nangis, tenang ya..." Yuta berbicara.
Saat Yuta berbicara itu, justru Alena semakin menangis, saat ada seseorang yang berbicara seperti itu bukannya menenangkan tapi malah membuat semakin sedih, dia benar-benar kehilangan, dan dia tidak percaya dengan semua ini, namun semuanya ini benar terjadi, hatinya sakit saat Doyoung dan Kun berbicara bahwa ini benar terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
TYONG F || TAEYONG
Short Story[ SUDAH TAMAT ] ✓ "gua gabohong!!" dan jaehyun memperlihatkan bukti-bukti lain kepada Alena bahwa TAEYONG bukan manusia. "Gua gapercaya!!" tegas Alena lalu berdiri dan berjalan kesana kemari, memejamkan matanya lalu mengacak-acak rambutnya. "Tapi in...