🐾05

4.7K 555 29
                                    

Khusus hari selasa, sma Sunghoon di pulang kan dua jam lebih awal, yang biasanya pulang jam empat sore, di hari selasa jadi jam dua siang. Hal ini di manfaatkan para duta sekolah untuk main futsal. Refresing dari beratnya beban sekolah.

Kita lihat para cogan bau neraka ini, pojok kiri ada Sunghoon, sebelahnya ada Jay dan di depan ada Jake. Tengah berunding pasal futsal siang ini. Melawan sekolah lain.

Jay tengah woro-woro di grup whatsapp untuk mengajak para teman lainnya, Jake sedang konfirmasi tempat, waktu, dan bahan taruhan kepada team lawan, Sunghoon tengah chat livya untuk datang menghampiri.
Bulol detected!

"Gimana para hadirin, sah?! "

"Sah!! " Jawab Sunghoon dan Jay serempak. Oalah goblok. Jake lah sumber ketololan ini.

"Stop dulu gendeng nya! Jadi gimana jekk? " Jay bertanya pasal urusan taruhan dengan lawan bakal futsal nanti.

" Taruhan uang sama rokok, gimana? Mau? " Jake mengutarakan hasil diskusi, Jay tampak berfikir. Sedangkan Sunghoon menggeleng tidak setuju.

"Sorry cuy, aku nggak ngerokok! " Tolak Sunghoon mutlak, terakhir kali coba ngerokok dua minggu batuk tak sembuh-sembuh. Sunghoon pikir dirinya kena azab karena melanggar aturan orang tua dan pacar.

"Ck! Uang doang aku ada kali! Lain lah Jake" Tuan muda Jay berkata, uang nya kan banyak. Saking banyaknya sampai ada yang di makan rayap. g.

Jake mengangguk, berkutit dengan ponselnya kembali. Taruhan tetap sama, tapi di tambah. Yang kalah bakal nraktir makan-makan. Urusan makan semua setuju.

"Setuju nggak gais?! "

"Setuju! "

"Setuju apa? " Sahut Livya yang baru datang. Jake ingin menjawab tapi lebih dulu di sela Sunghoon.

"Numbalin kamu buat pesugihan nanti malam. Yagak? "

"Yoksi! Buat ngerobohin ni sekolah, katanya harus numbalin satu cewe cantik, pinter, baik kek livya! " Ujar Jay bersemangat. Jake selaku orang waras hanya menggeleng. Sunghoon agak bengis mendengar livya di sebut cantik sama cowok lain.

***

" Nggak ah. Aku Mau pulang aja. " Kekeh livya tidak mau ikut Sunghoon futsal.

Sunghoon menyisir rambut kebelakang, sedikit frustasi dan kehabisan ide untuk membujuk livya.

"Yakin mau di rumah sendirian? "

Livya menggeleng.

"Yaudah, ikut aku, ya? "

Lagi-lagi, livya menggeleng.

"Enggak lama sayang, dua jam paling selesai. Ikut, ya? "

"Enggak! Aku di Apateremen Sunghoon aja, sama suno sama niki"

" Mendung, nanti hujan kamu berani emangnya? "

Livya mencebik, sudah tahu mendung malah nekat ikut futsal " Yaudah, kamu nggak usah ikut futsal aja! "

Air wajah Sunghoon berubah datar. Menatap livya dingin.

"Livvv.. "

"Iya udah iya! Aku ikut Sunghoon! "

***

"Sayang, kok lama? "

Sunghoon yang baru datang menatap bengis ke arah jay, lambe Jay durjana sekali yorobun.

(Mulut)

" Mau mati sekarang, Jay? "

"Canda yang"

Livya yang dari tadi memperhatikan menatap Sunghoon curiga "Sunghoon homo? "

"Heh! Ngadi-ngadi! Nggak lah! "

Jay terbahak, senang sekali menggoda pasangan ini, yang satu emosian, yang satu agak polos. Iyalah, lama kelamaan sisi polos livya kan di kikis Sunghoon.

"Cepet ganti baju hoon, lima menit lagi" Titah Jake profesional, Sunghoon mengangguk. Menarik livya berjalan ke tempat duduk pinggir lapangan.

"Nih, jangan rewel, ya? " Sunghoon mengulurkan satu kresek plastik indomaret berisi banyak camilan dan dua botol minuman ion. Akal-akalan Sunghoon agar livya tidak geger ngajak pulang di tengah permainan.

"Iya! "

Sunghoon tersenyum, mengacak rambut livya, sayang.

"Kalau ada yang gangguin bilang, ya?"

"Iyaa"

"Jaga matanya, jangan lirik-lirik cowok lain! "

"Iyaa"

"Jangan genit, duduk diem disini! "

"Iyaa"

" Janganㅡ"

"Iyaaaaaaaa Sunghoonnnnn!! "

Sela livya agak greget, Sunghoon mengacungkan jempol.

"Semangatin aku, ya? "

Livya tersenyum sabar "Iya ganteng nya aku! Semangat! "

"Naise! Good girl! "

"Anjeng! Woi Sunghoon, cepetan sat!" Teriak jake dari dalam lapangan.

" Sabar, lagi ngurusin anak Titan jekkk!"

***

boyfie ; SunghoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang