Livya duduk dengan tangan menopang dagu, menatap lurus kedepan dengan perasaan gusar memikirkan sebuah alasan. Livya bingung harus mengatakan apa pasal baju yeonjun yang ada di Apateremen Sunghoon. Lebih tepatnya di pinjam Sunghoon saat menginap lampau waktu.
" Lihat Hoodie hitam kakak nggak Liv? "
Livya teridam sejenak, mengingat sesuatu. "Ah. Nggak " Bohong livya, yeonjun mengusak rambut frustasi.
"Kok nggak ada ya? Perasaan di lemari"
"Cari lagi"
"Nggak ada"
"Nyari nya pakai mata nggak pakai mulut! "
"Bawel! " Setelah itu yeonjun kembali ke kamarnya. Lanjut mencari meskipun yang dicari tidak ada.
"Baju dia aja disini" Livya mengeluarkan sweater coklat milik Sunghoon dari lemari yang terlipat rapi dan wangi karena sudah di cuci.
"Kangen Sunghoon boleh nggak sih? "
Livya menghela nafas pelan, mengendus pakaian Sunghoon yang terlipat, parfume cowok memang punya aroma khas. Di cuci pun kadang masih menempel di bajunya." Dih, gamon"
Sahut yeonjun tiba-tiba, livya terpelojak.
"Astaga! KAGET!! "
"Hayoloh!! Baju ku mesti di bawa Sunghoon kan?! " Todong yeonjun tepat sasaran. Livya nyengir.
"Hehe.. Ya gitu"
"Nggak mau tau! Ambil baju ku di rumah Sunghoon ceffat!! " Perintah yeonjun mutlak, livya mencebik kesal.
"Enak aja, ambil sendiri sana! "
"Yang minjemin siapa dodol?! "
"Ya aku! Tapi kan harusnya Sunghoon yang ngembaliin! "
Yeonjun memajukan bibirnya, ceritanya mengejek.
"Terserah, bodoamat, nggak mau tahu aku mendadak dongo! Pokoknya ambil positif nggak negatif harus ambil dua jam lagi mau kakak pakai! "
"IDIHHHH"
"apa?! Sekalian ambil perasaan yang masih tertinggal! "
"Latah anjing dosa nggak sih?! "
•••
"Maaf om nggak bisa jaga anak nya dengan baik""Padahal dia nggak pernah ngecewain saya, tapi saya yang ngecewain dia. "
"Kalau boleh, saya mau nebus kesalahan saya om, Kira-kira di kasih izin nggak?..."
"...Sunghoon mau livya balik lagi sama Sunghoon boleh kan, om? "
" Kalau livya nggak ngasih kesempatan, seenggaknya ayah nya yang kasih saya kesempatan. "
Sunghoon tersenyum sendu, tanganya terulur mencabuti rumput liar yang tumbuh di tanah makam ayah livya. Menaburkan bunga mawar, Sunghoon berdo'a kepada tuhan untuk almarhum yang terbaring di dalam tanah.
" Kak Sunghoon udah? " Jungwon menepuk pelan pundak Sunghoon, kakaknya ini terlalu lama berada di dalam area pemakaman. Jungwon khawatir Sunghoon kena hasut setan untuk gabung. Kan sejenis.
"Udah, kita ke Apateremen ku dulu ya"
"Ngapain? "
"Anak ku masih perlu ayah kali,won! "
Jungwon mengangguk menurut, berjalan mengikuti Sunghoon dari belakang. Dahi jungwon menabrak punggung kakaknya yang tiba-tiba mematung.
"ANJ--Astaga di makam nggak boleh latah" Jungwon menepuk bibirnya pelan, hampir saja.