Livya mengerjapkan mata menatap langit-langit kamar, lengan kiri nya berdenyut nyeri tapi sudah di balut kassa, hanya saja kepalanya sedikit pusing. Mungkin bekas benturan yang semalam.
"Ada yang sakit nggak? " Suara Sunghoon membuat livya terkejut, sejak kapan Sunghoon disini?
"Sunghoon? Kamu nginep? "
"Ada yang sakit nggak? " ulang Sunghoon.
"Enggak, cuma pusing"
"Nggak amnesia kan? "
"Nggak ada, kalau amnesia aku bakal nanya kamu siapa? Ini dimana? Aku siapa? "
"Habis ke bentur otak mu agak geser ya liv"
"Enak aja! " Sungut livya kesal, Sunghoon terkekeh renyah mendengarnya, sudah lama sekali tidak bercanda dengan livya. Kan udah putus.
"Sunghoon semalem nginep? "
"Iya, Aku nidurin kamu semalam"
"Aku masih pakai baju kok" Ucap livya setelah menyibak selimut.
"Ya, kan aku pakein lagi"
"Sabar, masih pagi ini"
Livya mengelus dadanya, pagi-pagi di buat ambigu ala Sunghoon agak meresahkan. Menyibakan selimutnya untuk di lipat, livya terkejut mendapati dua makhluk berbulu yang satu besar yang satu kecil tengah tidur di bagian ujung selimut. Untung nggak jatuh.
"Katanya nginep, kok suno sama niki bisa disini?! "
"Beneran ngarep aku tidurin ni anak! "
"Nggak, ngapain. Kan udah putus"
"Ohh gitu, ya ayo balikan? " Sunghoon menaikan alis dengan senyuman jenaka, livya menatap Sunghoon jengkel.
"Gengsi nya aja di gedein, ntar aku sama yang lain nangiss" ucap Sunghoon mengejek. Livya tidak mengubris, lebih memilih memperhatikan suno dan niki yang tidur pulas.
"Masih sayang nggak sih? "
"Masih" Jawab livya tanpa pikir panjang. Sunghoon menghela nafas pelan.
"Terus, kenapa nggak mau balikan? "
"Siapa bilang nggak mau"
"Mau? "
"Enggak"
" Jangan sampai aku latah anjing di depan mu ya liv! "
"Anjing"
"Heh! "
"Apa? Sunghoon bacot mulu, peluk! "
"Ogah, ngapain peluk-peluk mantan kalau suno sama niki ada"
"Nggak! Mereka anak ku! "
"Anak ku! "
"Niki hak asuh sama aku ya! "
"Nggak! Kamu cuma nemuin dia nggak ikut rawat. "
"Ikut! Aku kan pernah antar niki ke klinik, mandiin dia, kasih makan dia! "
"Nah, biaya klinik, makan, sabun dan keperluan mereka itu pakai uang siapa?"
"Aku"
"Idihh, sejak kapan kamu modal, beli permen aja pakai uang ku! "
"Nggak ikhlas? "
"Pas masih pacar sih ikhlas, sekarang udah matan agak nyesel. Ngapain aku bucin tolol ke kamu kalau endingnya putus gini"
"Yaudah"
"Apa? "
"Balikan"
"Ck, serius dikit kek! "