"Perkiraan cuaca hujan nya bakal sampai besok" Gumam Sunghoon mengintip keadaan luar dari balik kaca jendela.
" Vi. Nginep aja, ya? " Saran Sunghoon, berjalan duduk di sofa, livya memindahkan Niki di sleeping box punya suno, sekarang harus berbagi tempat.
" Apa jaminan nya? " Sunghoon kan agak sedeng, livya takut kalau Sunghoon berbuat nekat. Meskipun pernah menginap sebelumnya dengan keadaan aman, tapi tetap saja.
" Aku nikahin kalau nanti beneran nindih kamu tanpa baju" Sunghoon menaik turunkan alis, tertawa jahil. Livya mendengus. Meskipun punya cita-cita ingin menikah dengan Sunghoon, nanti, tapi kalau cara nya seperti ini livya menolak keras. Haram.
" Aku pulang aja lah" Ancam livya berlagak keluar ruangan. Sunghoon berdiri dengan tangan bersedekap. Mana berani livya pulang sendiri. Lihat aja, nanti juga balik badan lalu mengumpat.
"Setan kamu! " Positif, livya menginap malam ini. Besok kan libur, bisa lah. Sisi lain makhluk berkaki empat yang baru saja kalian dari dapur tengah mengeram.
Suno mendesis, cakar nya keluar dengan bulu sedikit terangkat. Menatap penuh dendam kepada Niki yang berani tidur di sleeping box bentuk lebah milik nya. Sunghoon dengan cepat berlari menarik suno sebelum Niki di terjang, gila. Bisa mati Niki kalau di terkam suno, kalah besar kalah kuat.
"Eitts.. Suno nggak boleh nakal" Sunghoon mencolek hidung suno, mengelus lembut surai suno yang cantik. Mengeram sebagai bentuk demo, suno tidak suka Niki.
"Agak nya suno perlu adaptasi sama dedek Niki" Celetuk livya, menguyel kepala suno gemas. Suno mengeong: "aku nggak suka anak pungut itu!! "
"Tidur sama ayah aja, ya? " Sunghoon membawa suno ke kamar, bentuk jaga-jaga kalau suno nekat membunuh adik Niki.
Wajar cemburu, kan suno cuma punya Sunghoon sebagai keluarganya, di tambah kedatangan livya yang menjabat pacar Sunghoon beberapa bulan lalu membuat suno merasa lengkap. Awalnya suno agak tempramen dengan livya, tapi saat livya menunjukkan kasih sayang untuk suno, baru suno mau menganggap livya mama.
Sunghoon menidurkan suno di atas dadanya, tangan kiri di jadikan bantal livya, tangan kanan mengelus suno yang mulai mengantuk sepertinya.
"Tidur nakk.. " Kata Sunghoon. Livya mengernyit.
"Kita udah kayak keluarga kecil yang lagi nidurin anak deh hoon"
Sunghoon tersenyum "buat yang asli gimana? "
" Jangan aneh-aneh " Decak livya, Sunghoon tertawa renyah. Memiringkan badan, memindah suno tidur di sebelahnya, tidak di tengah-tengah antara dirinya dan livya.
"Aku kan masih mau ngelus suno! " Tangan livya mencoba meraih suno, Sunghoon menepis.
"Diem, dia udah tidur jangan di uyel!! " Alibi, Sunghoon hanya tidak mau suno jadi penghalang saat Sunghoon ingin melakukan modus pada livya.
"Sini, aku yang elus kamu"
"Sunghoon! "
Sunghoon terkekeh, menggoda livya sampai membuat wajah nya merah tomat menjadi hiburan tersendiri untuk Sunghoon. "Apasih, nakal ya otak kamu" Sunghoon mencolek hidung livya.
" Udahlah, mau tidur aku! " Livya tidur membelakangi Sunghoon, menarik selimut sampai dagu, Sunghoon menyeringai, memeluk livya dari belakang.
"Gausah modus! Aku belum tidur" Kata livya mencoba melepas tangan Sunghoon yang melingkar di perut nya.
" Jangan heh! Biar gini aja! " Livya menoleh kebelakang, Sunghoon menatap dengan mata sayu karena mengantuk.
"Apa? Minta cium, hm? "
"Jangan bikin takut, nanti aku nggak bisa tidur bodo! "
"hahaha.. Iya udah iya, makannya jangan munggungin aku, sini madep" Livya berbalik menghadap Sunghoon, menerima dekapan hangat dari sang pacar, tidak perlu munafik. Livya suka di peluk Sunghoon.
"Nggak usah takut, aku masih bisa nahan kok. Gak bakal ngajak ngewe, paling cipok. Itupun kalau kamu mau" Gumam Sunghoon. Orang kalau mengantuk kan sedikit tidak jelas.
"Jangan ngomong gitu, suno nanti dengar gimana" Livya sangat menyayangkan kemampuan bahasa Sunghoon, kan ada kata ' bersenggama' dan 'kissing', kenapa tidak di pakai. Untung suno sudah tidur.
"Hujan gini enaknya ngewe ga sih? "
***
Agak sesat