Hari minggu, orang malas biasanya rebahan sebagai bentuk dedikasi, tapi orang rajin bakal kemas rumah bersih-bersih. Penulis lebih cenderung rebahan dari pagi sampai senin pagi kemudian.
Kata Sunghoon pacar yang baik itu dia yang mau susah senang sama-sama. Contohnya sekarang, Sunghoon sedang kesusahan kemas rumah sambil urus anak(kucing) livya datang ikut bantu. Sebenarnya Sunghoon yang maksa, di sogok traktiran es kelapa sudut alun-alun. Kedai milik om jimin, gagal ternak lele banting stir-lah jadi jual es kelapa.
Bagi tugas sama rata, livya yang nyapu, ngepel, lap kaca, cuci piring, Sunghoon yang urus anak dari ngasih makan, susu, ganti pasir, buang tahi, terakhir mandiin kucing. Khusus mandi dan cuci piring di lakukan berdua.
"Sabar! Ini lagi di siapin astaga! Suno!jangan disitu nanti kecemplung wastafel loh!ㅡNiki jangan deket-deket kompor nakk!!"
"AH! turun semua! Sini! Sini! " Sunghoon duduk lesehan di lantai, bahaya kalau niki kebakar, suno kecelup air kotor. niki turun dari kitchen bar, tapi karena niki ini agak dendam kesemutan sama suno karena suka di pukul kepalanya, jadi pas mau turun niki nampol suno biar nyemplung di wastafel isi piring kotor dengan kran dzolim yang mancur.
Yang satu usil yang satu emosian, dikira suno selemah itu mudah jatuh, oh tidak semudah itu ferguso. Langsung lah suno ikut turun, sengaja jatuhin niki dari atas. Mentang-mentang lebih besar suno main injak dedek niki.
Jadilah sesi baku hantam antar kucing putih dan kucing kuning, Sunghoon yang sudah lelah hanya menatap flat, bersorak hore. Setiap hari suno sama niki gelut tanpa henti, adem ayem kalau pas tidur.
"Mau piso apa golok anak-anak?! " Terdidik menjadi psikopat sejak dini, di dukung oleh sang ayah dan di sponsori oleh kodomo teman baik ku. Pasta gigi nya suno.
Beralih saja pada livya, gagas Sunghoon dan kedua anak nya bikin pening kepala.
Suara musik menggema di ruang tamu Sunghoon, ini livya bersih-bersih sambil play lagu bts-gogo. Jadilah dance sambil nyapu. Kelakuan para kpopers.
Sunghoon ini bersih, anti bau anti kotor anti kena sinar matahari. Nanti kulitnya kebakar. Tapi tempat tinggalnya seperti Patrick. Tadi livya nemu bekas debu sapu di sembunyikan di bawah karpet bulu-bulu. Antara Sunghoon yang malas buang atau emang tidak punya pengki buat buang.
Kisaran empat lima menit livya selesai nyapu, selesai ngepel, sekarang ganti lap kaca. Sunghoon selesai urusan anak-anak, tinggal kasih mandi sama cuci piring. Nanti di kerjakan berdua. Sekarang Sunghoon duduk mengawasi kedua anak nya kejar-kejaran, sambil merusuh livya.
"Yang bersih liv, tuh ujung masih sisa kotor itu!! "
"Kata mama ku kalau nggak bersih dapet suami brewokan loh"
Livya mengernyit "berarti nanti Sunghoon berewokan dong? "
"Kok aku? "
"suami ku kan Sunghoon" Kata livya percaya diri, Sunghoon mencebik. Agak damage sebenarnya.
"Siapa bilang aku mau punya istri kek kamu"
"Ngapain kita pacaran kalau nggak nikah? "
"Maksiat aja, ntar kalau habis ngewe sama kamu kita putus kok"
Livya berhenti mengelap kaca, turun dari kursi menatap Sunghoon, sedikit terbawa perasaan dengan perkataan Sunghoon barusan.
"Sunghoon ngomongnya kok gitu? "
"Iyalah, ntar kamu bunting aku bakal nikahin kamu, nggak pacaran lagi"
Ada kata 'hamil' tapi Sunghoon lebih milih kata 'bunting' mengenaskan sekali bahasa Sunghoon ini. Dan bisa-bisanya livya terkesima.
"Jangan main gila kamu Sunghoon! "
°°°
Urusan rumah beres, kucing beres, sekarang niki dan suno tidur bareng di ujung sofa. Adem lihat nya. Kerja bakti di rumah Sunghoon dimulai dari jam sembilan sampai jam dua siang baru kelar. Apateremen Sunghoon selain banyak debu juga banyak dosa. Makanya lama.
Selain buat pacaran, juga buat percobaan pembunuhan antar kucing. Tadi suno sempat lelepin kepala niki di wadah berisi susu. Untung Sunghoon dengan sigap menarik tangan suno yang menekan kepala niki, bisa nangis Sunghoon kalau kucing nya mati satu.
"Kapan beli air kelapanya? " Tagih livya di waktu yang tidak tepat, Sunghoon sedang capek di tuntut janji agak kesal. Menjitak kepala livya yang tidur di atas perut nya. Livya meringis.
"Sakit, hoon! "
" Sorean, kamu nggak capek apa? " Kata Sunghoon. Hampir terlelap.
"Aku kan nanya kapan, enggak ngajak beli sekarang" Benar juga. Ah. Sunghoon mah ngebug mulu.
"Sorean ya sayang, sekarang bobok dulu. Aku capek pakai banget ini"
"Ihhh Sunghoon jangan bobok, melek.! " Livya membuka mata Sunghoon yang terpejam secara paksa, Sunghoon mengernyit ingin banting livya sekarang juga.
"Bobok livya, mau ngapain sih? "
"Aku nggak ngantuk"
Sunghoon menghela nafas, merentangkan tangan kirinya, menarik livya untuk tidur, menjadikan tangan Sunghoon sebagai bantal. Kalau pun tidak mengantuk, Livya pasti lelah.
"Di bilangin aku nggak ngantuk! "
"Diem, merem aja udah, nanti juga ngantuk" Livya mendengus, memiringkan badan memeluk pinggang Sunghoon, mendusel pada dada bindang nya. Sunghoon kaget mendapat serangan mendadak dari livya.
" Bobok liv, kamu kalau ngantuk bikin orang repot"
"Sunghoon"
"Hm? "
"Semalem pas tidur aku sleepy paralysis"
(Ketindihan)
"Main gila sama setan kamu liv? "
°°°