🐾24

2.9K 348 70
                                    

"sesuai rencana ya, nih. " beomgyu memberikan kotak berukuran 20×12cm tersebut kepada taehyun.

"serius, kenapa harus aku sih?! kenawhy gak kamu aja yang udah pro? " taehyun menawar, dia sangat keberatan dengan ide gila beomgyu. bukan gila lagi, tapi tidak bermoral.

"gantian dong! kan aku udah bunuh om-om yang kemarin! " seru beomgyu bersemangat, meninju lengan taehyun pelan kemadian tersenyum jenaka. taehyun menatap beomgyu curiga.

" dia kamu apain? "

"nggak kok, hahaha.. nanti aku ceritain kamu takut, terus nangis"
"Hahaha, anjir ketawa sial"

"Gak lucu!"

"Wajah mu yang lucu" Beomgyu menyeka sudut mata nya, air muka taehyun benar-benar tidak terkondisikan. Menyerahkan kunci dan pisau lipat, beomgyu mempersilahkan taehyun masuk kedalam kamar hotel.

"Hahaha.. Awas aja kalau sampai khilaf"

"Sorry I'm an anti romantic"

"Hahaha.. Nggak ada lerasi nya tolol! " Beomgyu tertawa lepas, taehyun menatap bengis pada pria setengah beruang tersebut. "Kamu punya hutang cerita sama aku ya, gyu! "

"Yang mana satu? "

"Yang mana lagi, yang itu! "

"Bunuh om-om yang nampar livya kemarin? "

"Ya, itu"

"Gampang, nanti" Ucap beomgyu santai, menatap punggung taehyun yang hilang dari balik pintu.

Ayolah, membunuh satu perempuan tidak sesulit membunuh pria dewasa. Bahkan beomgyu harus mengerahkan tenaganya untuk mengirim pria tersebut ke neraka. Meskipun caranya agak mengerikan karena beomgyu menyayati seluruh tubuh pria tersebut dengan cutter lalu membakarnya hidup-hidup, ironisnya belum sepenuhnya mati langsung di lempar kedalam kandang buaya.

Benar-benar di balas lebih panas.

"Oi beomgyu"

"Loh, yeonjun. Nggak. Maksudnya kak yeonjun"

Yeonjun mendesah malas, beomgyu emang suka kurang ajar. Kadang, eh sering.

"Gimana? "

"Di urus taehyun" Jawab beomgyu dengan menunjuk dagu pada pintu bernomor 313. Yeonjun mengangguk, berdiri di sebelah beomgyu dengan tangan masuk kedalam saku celana.

"Kok lama? Nikam doang masa nggak bisa? "

"Khilaf kali"

"Gimana? "

•••


"Emang dari awal kamu ini suka cari perkara ya, coba kalau kamu nggak bertingkah, Pasti sekarang nggak disini" Taehyun berdiri memandangi shira dengan tatapan sinis, desahan nya benar-benar menganggu pendengaran taehyun.

"Aahh plisshh udaahh"

"Kenapa shira? Nggak enak, hm? " Taehyun menambah kecepatan pada vibrator yang sudah tertancap telak pada hole shira. Benar-benar ide gila beomgyu membuat taehyun frustasi. Mati aja kebanyakan teori.

"Taehyunnh.. " Shira menggeliat, bagian bawahnya benar-benar minta dipuaskan dengan yang 'asli'. Bukan vibrator berdiameter 3cm. Andai shira tahu semakin dirinya di penuhi hasrat berahi maka semakin cepat mati. Rencananya memang seperti ini kan? Membunuh korban saat penuh hasrat.

"Kenapa? " Sudut bibir taehyun tertarik, mendekatkan tubuhnya pada shira, taehyun menjadikan posisi shira di bawahnya. Mata besarnya menatap wajah si dominan yang berkeringat dengan mata sayu, bibir setengah terbuka dengan nafas terengah-engah.

"Udahh keluarin.. " Shira melirik bagian bawahnya yang tidak tertutup selimut, ini gila tapi nikmat, hanya saja belum memuaskan.

"Memohonlah sayang" Ucap taehyun terdengar sensual, tangan kekarnya mencekal kedua pergelangan Shira sekaligus, menahannya di atas kepala. Shira terdiam beberapa saat, kedua matanya terpejam kuat. Harus kah?

"Aku mohon, shh..udaah" Desah Shira setelah sekian kali mencapai batas klimaks. Alis taehyun terangkat, jarinya mengatur remot kontrol pada vibrator menjadi getaran monoton. Shira mengernyit, ini hanya membuatnya semakin gila.

"haa-aah taehyunnh, apa yang kau.. "

"Shhh.." Taehyun berdesis di bawah telinga Shira, seketika membuatnya merinding.

"Kamu mau kan, fine, I'll give it to you baby"

"Mungkin ini agak sakit, kau mau menahannya? "

"Hum"

"Good girl, desahkan nama ku" Tangan taehyun bergerak pada area pinggul, salah kalau Shira mengira bahwa taehyun akan membuka celana dan mengeluarkan miliknya, karena taehyun mengeluarkan pisau lipat dari sana. Tidak seperti ekspetasi.

"t-taehyun ap-apa.. "

"Sshh.. Kan aku bilang desahkan nama ku, mengerti? "

"Untuk apa pisaunya? " Shira takut setengah mati, kenapa taehyun harus mengeluarkan pisau untuk menyobek baju nya? Loh, kan Shira sudah naked.

"Ka-kau.. "

"Kamu tahu nama ku kan? " Sela taehyun kembali, Shira mengernyit. Kenapa pria ini harus bertanya kembali?

"Taehyun?"

"Right! "

Srettt

•••

"Yo wasup bruu!! " Seru beomgyu begitu taehyun keluar dengan percikan darah di dekat matanya.

"Udah tyun? " Tanya yeonjun, taehyun mengangguk.

"Sialan si beomgyu, nih! Bikin depresot aja! " Taehyun melempar kresek hitam berisi vibrator yang sudah terpakai. Entahlah, taehyun memasukan semuanya asal.

"Ini apa? " Yeonjun merebut kresek hitam dari beomgyu, membukanya seperti membuka kado natal.

"Vibrator buat apa cok?! "

"Ahahaha.. " Beomgyu tertawa renyah, taehyun menatap tajam padanya, yeonjun mengernyit bingung.

"Tanya beomgyu, si bangsat kurang ajar. "

"Eh kak, minjem kamar mandi" Taehyun berlalu begitu yeonjun mengangguk, jarang sekali melihat taehyun pasang wajah masam setelah membunuh orang. Yeonjun sedikit pelik.

"Oi taehyun!! " Seru beomgyu dengan memegangi perut nya.

"Gausah manggil-manggil! Aku marah sama kamu ya gyu! "

"Apa salah ku, apa salah dosa ku"

"Banyak! "

"Anjing" Beomgyu mengumpat, yeonjun menggeleng kan kepala, astaga sabar sekali yeonjun mengahadapi dua anak didiknya yang sangat bertolak belakang.

"Kamu hutang penjelasan gyu, vibrator buat apa? "

"Ga jun, eh kak jun. Gak buat apa-apa, main-main aja kok" Jawab beomgyu dengan kekehan kecil. "Eh iya! Mayatnya mau di apain? Aku nggak mau ya urus mayat nya, si jamal juga gak mau makan daging orang kayak gitu. Nanti kena PMS! "

"Pms? "

"Iya, penyakit menular seksual. Tau aja si Shira di pakai banyak orang. Dia juga nyogok kepala sekolah buat blacklist nama livya. Semua di bayar pakai gituan! Udah lihat vidio yang di rekam taehyun belum? Pas Shira naena sama pihak univ?"

"Iya, aku udah tahu kok"

"Ya bagus, pokoknya aku nggak mau kasih makan buaya ku pakai daging orang ngidap hiv aids! "

"Gak kok, nanti di makamkan dekat kuburan ayah dia"

"Eh? Ayah? "

"Hum! Orang yang bunuh ayah sama ibu ku pas aku sama livya masih kecil"

•••

boyfie ; SunghoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang