Mendung tak berarti hujan.
Kuncup tak selalu berakhir mekar.
Jerukpun tak selamanya asam.
Tapi kau dan aku, akan selalu berarti kita.
****Suara kicau burung terdengar menyapa bersamaan dengan cahaya mentari yang mulai menampakkan keanggunannya. Hembusan angin pagi terasa sejuk dan membawa kesegaran untuk memulai hari.
Sepasang bola mata indah mengerjap perlahan. Menyesuaikan dengan cahaya yang mulai tertangkap retinanya. Mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Pemandangan yang masih sama seperti beberapa jam yang lalu. Yaitu suasana isi mobil sportnya yang masih terparkir di tempat yang akhir akhir ini selalu dihampirinya.
Sayup sayup terdengar ketukan pada kaca di samping tempat kemudinya. Sesuatu yang memang mengusik dan membuatnya terbangun dari tidurnya. Ketiduran lebih tepatnya. Karena tak ada niatan sedikitpun dirinya tetap berada di tempat itu hingga fajar menyingsing. Berdehem pelan dan meminimalisir kegugupannya, sosok yang tak lain adalah Cho Kyuhyun itupun membuka kaca jendela mobilnya.
Terlihat sosok wanita paruh baya sebagai pelaku yang berhasil membangunkannya. Dengan canggung Kyuhyun menundukkan kepala sebagai sapaan untuk wanita itu.
"Selamat pagi. Bisa kita bicara sebentar, Anak muda? "sapa wanita itu memulai pembicaraan.
"Nde??? "hanya reaksi seperti itu yang mampu Kyuhyun keluarkan. Bingung harus menanggapi bagaimana wanita dihadapannya itu. Dan disinilah dua manusia berbeda usia itu kini berada. Di taman kompleks dekat perumahan asri yang akhir akhir ini menjadi tujuan Kyuhyun. Mengambil tempat di bangku yang tersedia dan duduk dengan cukup jarak tanpa mengurangi kesopanan.
"Terimakasih sebelumnya karena sudah bersedia ikut denganku. Maaf jika mengejutkanmu. "ucap wanita yang tak lain adalah Lee Ra Im.
"A.. Ah. Tidak. Maksudku. Aku yang harusnya meminta maaf pada Nyonya. Sepertinya aku sudah berlaku kurang sopan. "
"Satu jam yang lalu, aku sudah berniat menghubungi polisi karena sepertinya ada penguntit yang belakangan ini berada di sekitar rumah kami. Tapi, melihat kondisimu, sangat tak masuk akal jika menjadi seorang penguntit. "
"Maksud Nyonya, Aku?? Penguntit?? Tidak. Sepertinya itu tuduhan yang jahat, Nyonya. Aku hanya sedang...entahlah. Sulit untuk menjelaskannya. "
"Tapi tindakanmu cukup membuat waspada. Awalnya kupikir kau mungkin tamu di rumah tetangga sebelah. Tapi, keberadaanmu di sekitar cafe keluarga kami membuatku yakin bahwa keluarga kami yang menjadi incaranmu. Apa kita pernah bertemu? Atau kau mengenal keluarga kami? " ucap Nyonya Lee lembut. Membuat Kyuhyun tanpa sadar menjadi rileks dan nyaman bertukar kata dengan wanita di hadapannya itu.
"Maaf aku belum memperkenalkan diri. Namaku Cho Kyuhyun. Maafkan aku jika tindakanku mengganggu kenyamanan keluarga Nyonya. "
"Cho Kyuhyun?? Kenapa kedengarannya seperti mirip dengan Cho Group?? "
"Oh.. Apakah Nyonya tau Cho Group? Itu perusahaan keluargaku. "
"Tunggu. Maksudmu, kau benar benar berasal dari Cho Group yang itu? " Perlahan Kyuhyun menganggukkan kepalanya. Dan seketika Nyonya Lee berdiri tegak kemudian membungkukan badan. Refleks Kyuhyun pun mengikuti gerakan wanita itu. Budaya dimana yang lebih muda harus membungkuk lebih rendah dari yang lebih tua pun di lakoni Kyuhyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be A Mine
FanfictionHanya kisah perjalanan dua muda mudi yang sama sama berjuang untuk masa depan yang saling dipertemukan dengan segala intrik kehidupan. Berjuang demi mencapai tujuan, mempertahankan hingga berharap menikmati hasilnya. Dari persahabatan, keluarga dan...