Bukankah sudah kukatakan, jika aku sudah menetapkan target, sekali bidikan tidak akan pernah meleset. Dan sekali kau terkena bidikanku, kau akan terjerat, terikat hingga sepenuhnya terkunci oleh ikatanku. Saat itulah kau akan tau tak ada seribu carapun untuk kau lepas dariku.
****
Pemukiman padat namun tertata rapi. Jalanan bersih dengan beberapa pohon di kanan kiri. Kawasan pedestrian yang ramah hingga halte bis di ujung jalan. Adalah pemandangan di sekitar rumah Sung Hyun yang dilewati Kyuhyun sebelum memasuki kembali ke wilayah tengah kota yang cukup ramai kendaraan serta gedung gedung pencakar langit.
Kyuhyun dengan masih ditemani Sung Hyun di jok belakang motor sportnya masih menyusuri jalanan Seoul. Hampir 30 menit perjalanan mereka. Dan jangan lewatkan pemandangan wajah yang tertekuk dari keduanya.
Pasalnya, Kyuhyun yang terbiasa dengan kehidupan atas memilih sebuah restoran mewah yang di tujunya untuk mengisi perut. Tapi apa boleh buat, dirinya dibuat jengkel oleh gadis cantik yang bersamanya itu saat menolak diajak masuk restoran. Dengan alasan tak terbiasa makan di restoran bergaya internasional itu dan tak cocok dengan pakaian yang di gunakannya. Dengan berat hati, Kyuhyun menuruti kemauan Sung Hyun.
Begitupula saat Sung Hyun menyuruh Kyuhyun menghentikan perjalanan mereka di sebuah kedai makanan pinggir jalan dengan masakan tradisional yang di sediakan. Dan seakan membalas perbuatan Sung Hyun, pemuda itu justru menolak dengan alasan pakaiannya terlalu mencolok jika harus makan disana. Alhasil, keduanya melanjutkan perjalanan dengan saling diam.
Tak tau saja jika sebenarnya dalam hati keduanya sedang menertawakan ulah mereka sendiri. Membuat alasan tak masuk akal hanya untuk mengulur waktu dan memperpanjang kebersamaan mereka. Diam diam menikmati kesempatan yang mungkin takkan terulang lagi jika keduanya melewatkannya hanya dengan makan.
"Apa rencanamu? "tanya Kyuhyun membuka obrolan setelah memastikan laju kendaraannya melambat agar Sung Hyun mendengar ucapannya. Menurunkan egonya untuk menyudahi aksi saling diam mereka.
"Pulang. Mungkin. "jawab Sung Hyun ragu.
"Yang benar saja! Apa kau pikir rumahmu hanya berjarak satu gang dari sini? Kita sudah menghabiskan setengah jam di perjalanan dengan arah yang berlawanan dari rumahmu. Dan sampai sekarang perutku belum terisi. "
"Memangnya siapa yang memintamu ikut membawaku bersamamu? "
"Jadi kau menyesal ikut denganku? "
"B.. Bukan begitu. Maksudku.... Aku.... Turunkan saja aku di halte. Aku akan kembali dengan bus. "
"Sudah kukatakan.....Ahh Sial! " perkataan Kyuhyun terpotong saat di rasakan tetesan air hujan yang mulai menimpa tubuhnya. Dari yang awalnya perlahan hingga menjadi deras dalam sekejap.
"Sunbae-nim..." Sung Hyun tak menyangka jika hujan tiba tiba mengguyur Seoul. Pegangannya mengerat saat Kyuhyun menambah kecepatan motornya. Tak ada tanda tanda Kyuhyun akan menghentikan kendaraannya. Namun setelah sepuluh menit berlalu, Sung Hyun mengenali kawasan yang dilaluinya. Area gedung pencakar langit yang ternyata kawasan tempat penthouse pribadi milik Kyuhyun berada.
Entah keberuntungan atau bagaimana, penthouse Kyuhyun tak jauh dari tempatnya terakhir berada. Dan tak menunggu lama, Kyuhyun sudah membawanya ke basement gedung tempat salah satu mobilnya ikut terparkir.
Sung Hyun turun dari motor dengan memegang erat tali tas selempangnya. Begitupun dengan Kyuhyun yang berhasil terbebas dari helm dan segera melepas jaketnya. Keduanya basah kuyup. Dengan bibir Sung Hyun yang sedikit membiru karena hawa dingin yang menusuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be A Mine
Fiksi PenggemarHanya kisah perjalanan dua muda mudi yang sama sama berjuang untuk masa depan yang saling dipertemukan dengan segala intrik kehidupan. Berjuang demi mencapai tujuan, mempertahankan hingga berharap menikmati hasilnya. Dari persahabatan, keluarga dan...