Bukan mauku menjadi sosok rupawan. Bukan mauku menjadi sosok idaman.
Bukan mauku menjadi sosok pujaan.
Bukan mauku menjadi sosok berlian.
Tapi memang mauku kau kujadikan sosok kesayangan.*****
Tiga hari. Selama itu pula Kyuhyun absen mengunjungi kampus. Sedangkan Sung Hyun diam diam selalu merindukan eksistensi senior yang di kaguminya itu. Hanya sekedar curi dengar saat Hye In berkomunikasi dengan Hyung Sik. Mungkin saja ada nama Kyuhyun terselip disana. Karena mau di taruh mana wajahnya jika dia terang terangan bertanya keberadaan Kyuhyun. Tapi nyatanya, tak ada hasil yang dapat menyenangkan hatinya.
Menstalker sosial medianya pun percuma. Mungkin bagi seorang Cho Kyuhyun, sosial medianya hanya dimiliki untuk syarat saja. Bahkan postingan terakhir adalah tag foto dari Sehun yang sedang memainkan game online terbaru.
Fanbase Kyuhyun di kampus juga tak terlalu terusik meski idola mereka tak nampak. Karena bukan hanya sekali dua kali Kyuhyun tak muncul dan menebar aura bintang nya. Seakan mengolok Sung Hyun yang mendadak penasaran akut dengan ketidak hadiran Kyuhyun.
Bahkan saking penasarannya, kemarin Sung Hyun nekat mengirim dm pada Kyuhyun. Nyatanya sampai sekarang belum ada notifikasi apapun apalagi balasan dari Kyuhyun. Tak perlu ditanya lagi. Pasti dm nya itu tertimbun dengan pesan pesan penggemar Kyuhyun yang lain.
"Memperjuangkan apanya?! "gerutu Sung Hyun yang membuat Hye In di sampingnya itu menoleh.
"Sung Hyun-ah, otakmu masih disini? "tanya Hye In yang melihat Sung Hyun ogah ogahan mengikuti kelas. Dan beberapa kali terlihat melamun.
"Kalaupun aku berikan otakku padamu, tidak akan cocok. "jawab Sung Hyun sekenanya.
"Ada apa denganmu? "tanya Dong Hae.
"Tidak ada. Hanya sedikit bosan. "
"Kalau kau bosan, tak harus seperti ingin makan manusia. "tambah Hye In.
"Kalau kau mau, dengan senang hati aku akan memakanmu. "
"Sudahlah hentikan. Bagaimana kalau kita ke kedai ramen? Aku yang traktir. "usul Eun Woo. Pemuda itu tau Sung Hyun penggila ramen.
"Tidak selera, Oppa. "jawab Sung Hyun.
"Kalau begitu kita shopping di mall. Aku yang bayar. "tawar Dong Hae.
"Maaf, Tampan. Aku tak minat. " Hye In dibuat jengkel dengan sahabat perempuannya itu yang entah kenapa mendadak sangat sensitif. Tapi untung saja, ketiga sahabatnya itu sudah terbiasa dengan tabiat Sung Hyun.
"Ayolah Sung Hyun. Bukankah besok kita akan pesta barbeque? Kita beli saja apa yang kita butuhkan. "bujuk Hye In.
"Aku tidak harus datang 'kan. Bahkan yang mengundangku juga tidak ada. "
"Tapi kau harus menemaniku. Tidak ada penolakan. " kekeuh Hye In. Sung Hyun hendak memberi jawaban ketus pada nona Park itu sebelum terdengar notifikasi pesan masuk di ponselnya.
Sung Hyun mengernyit saat terdapat chat pribadi dari nomor baru yang belum tersimpan di ponselnya. Dengan perlahan Sung Hyun menggeser layar ponselnya.
'Simpan kontakku. Mungkin saja akan berguna saat kau di kejar anjing.'
C. K
Mata Sung Hyun membulat saat membaca pesan tersebut. Dengan menahan senyum, tanpa sadar Sung Hyun mengangguk. Membuat para sahabatnya keheranan. Hey! Bahkan jika Sung Hyun mengangguk seribu kalipun, orang di seberang sana tak akan tau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be A Mine
FanfictionHanya kisah perjalanan dua muda mudi yang sama sama berjuang untuk masa depan yang saling dipertemukan dengan segala intrik kehidupan. Berjuang demi mencapai tujuan, mempertahankan hingga berharap menikmati hasilnya. Dari persahabatan, keluarga dan...