Embun. Kau tau bagaimana setiap pagiku. Bumi. Kau tau dimana saja aku berpijak. Langit. Kau tau dimanapun aku berteduh. Angin. Kau tau setiap hembusan nafasku. Tapi, Tuhan. Kau tau segalanya tentangku.****
Langit malam nampak mempesona dengan kilauan bintang yang berpendar. Mungkin hanya orang orang beruntung yang dapat menikmati keindahannya dibandingkan dengan penghuni bumi yang berkutat dengan kesibukannya masing masing. Jangankan menikmati malam. Sekedar menyempatkan diri untuk makan malam pun mungkin butuh perjuangan ekstra bagi pemburu deadline pekerjaan.
Sung Hyun baru saja menutup pintu sebuah rumah yang terlihat cukup megah. Di ikuti dengan Cha Eun Woo yang mendampingi nya hingga sampai di luar gerbang utama rumahnya.
Seminggu setelah pemberian tugas, akhirnya Kepala Polisi Cha Young Won, menyisihkan waktunya untuk memenuhi janji menjadi narasumber demi teman terdekat sang putra.
Wawancara yang di kemas secara santai itu tak ubahnya obrolan layaknya ayah dan anak. Maklum saja, Sung Hyun cukup dekat dengan keluarga Cha itu.
"Sudah kubilang aku bisa mengantarmu, Sung Hyun-ah. "ucap Eun Woo untuk yang kesekian kali. Pasalnya,gadis cantik itu menolak niat Eun Woo yang dengan senang hati mengantarnya pulang.
"Dan sudah kubilang, aku bisa pulang sendiri, Oppa. "balas Sung Hyun.
"Kenapa kau keras kepala sekali, Huh? Tidak baik gadis sepertimu berjalan sendirian. Ini sudah malam. Kau melukai harga diriku sebagai laki laki karena membiarkanmu pulang sendirian. "
"Astaga. Kau berlebihan sekali. Ini belum terlalu malam. Dan aku akan naik bus 200m dari sini. Lagipula, aku akan ke cafe untuk bantu bantu. Oppa masuk saja. Istirahatlah. "
"Sepertinya aku harus membenarkan ucapan Hye In. Bagaimana bisa selama ini aku tahan dengan gadis keras kepala sepertimu. "
"Apa Oppa tau? Itulah pesonaku. "
"Baiklah. Baiklah. Aku mana tahan dengan pesonamu itu. "putus Eun Woo yang membuat Sung Hyun tersipu. Cha Eun Woo memang selalu bisa menyenangkannya.
"Kabari aku jika sudah sampai cafe. Sampai jumpa besok di kampus. "tambah Eun Woo sembari mengacak rambut Sung Hyun gemas.
"Hentikan, Oppa! Aku pergi dulu. Oppa masuklah. Sampai jumpa. " Sung Hyun sedikit membungkukkan badannya yang membuat Eun Woo berdecak sebal.
"Pergilah. Aku akan melihatmu hingga tikungan depan. Siapa tau kau menjatuhkan uangmu. Dengan begitu kau akan menerima tawaranku mengantarmu. "
"Aku tak seceroboh itu, kau tau! Bye! " Sung Hyun segera beranjak sembari melambaikan tangan dan di balas lambaian singkat dari Eun Woo. Memperhatikan punggung gadis itu hingga tak terlihat oleh pandangannya. Menghela nafas perlahan, akhirnya Eun Woo memilih kembali memasuki rumahnya.
****
Sung Hyun duduk di halte bus menunggu bus selanjutnya yang sesuai jadwal akan datang lima menit lagi. Masih ada tiga wanita dan dua pria lagi yang sama sama menunggu bus. Tangan Sung Hyun sibuk dengan ponselnya.
Halte bus terdekat dari areal perumahan Cha Eun Woo memang masih ramai. Mengingat cukup banyak area perkantoran di sekelilingnya.
Namun kegiatan Sung Hyun terganggu saat deru motor sport berhenti tepat tiga meter dari posisi Sung Hyun. Di lihatnya seorang gadis cantik turun dari boncengan. Dengan celana jeans ketat dan stiletto yang menghiasi kakinya.Serta atasan tanpa lengan. Sedangkan pemuda yang memboncengnya masih bertahan di atas motor.
Kedatangan keduanya cukup menarik perhatian orang orang di halte. Termasuk Sung Hyun. Namun, hal yang cukup membuat Sung Hyun terkejut adalah pemuda yang baru saja melepas helm nya itu adalah senior tampan di kampus yang di kaguminya. Cho Kyuhyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be A Mine
FanfictionHanya kisah perjalanan dua muda mudi yang sama sama berjuang untuk masa depan yang saling dipertemukan dengan segala intrik kehidupan. Berjuang demi mencapai tujuan, mempertahankan hingga berharap menikmati hasilnya. Dari persahabatan, keluarga dan...