Part 5

476 59 22
                                    


Jika bukan kau , aku tak pernah merasakan namanya gila.
Jika bukan kau, aku tak pernah merasakan namanya cemburu.
Jika bukan kau, aku tak pernah merasakan namanya rindu.
Jika bukan kau, aku tak pernah merasakan namanya memuja.
Dan hanya karena kau, aku merasakan.....cinta.

*****

Ada pepatah lama yang mengatakan, jangan membenci sesuatu terlalu berlebihan karena kita tak akan pernah tau jika suatu saat apa yang paling kita benci adalah hal yang kelak kita sukai.

Karena sesungguhnya, apapun yang namanya berlebihan itu sangat tidak di anjurkan. Begitupun Sung Hyun dengan pemikirannya akhir akhir ini. Apa yang terjadi belakangan ini seolah menamparnya bahwa tak selamanya mimpi indah menjadi kenyataan.

Dirinya yang mempunyai rasa kagum pada senior unggulan di kampus terkhusus seorang pemuda bernama Cho Kyuhyun itu. Seorang pengagum tak berhak berharap lebih pada idolanya. Beberapa kali interaksi yang terjadi antara dirinya dan Kyuhyun bisa di katakan tidak terlalu buruk. Tapi tidak bisa juga dikatakan menyenangkan.

Mengingat hanya kesan kasar dan kata kata pedas yang terlontar dari sang idola. Meskipun, Sung Hyun sudah mencoba bersikap sesopan mungkin. Tapi, tidak akan ada yang tau apa rencana Tuhan.

Pikiran pikiran itu mengganggunya semalaman hingga sampai saat ini pun membuatnya bermalas malasan di kelas setibanya di kampus. Menunggu kehadiran tiga sahabatnya yang lain. Dengan menopangkan kepalanya di meja, sesekali Sung Hyun mengetuk ngetukkan pulpennya.

"Selamat pagi, Cantik! "sapa Dong Hae yang membuat Sung Hyun meliriknya sesaat.

"Pagi juga, Tampan. "balas Sung Hyun dengan nada malasnya. Dong Hae mengernyit mendengar jawaban sahabat perempuannya itu.

"What's wrong, Baby? Kupikir cuaca di luar cerah. Tapi kenapa aku melihat mendung di wajahmu? "ucap Dong Hae dan segera duduk di samping Sung Hyun.

"Aku baik. Hanya mood ku yang kurang baik. "

"Bisa cerita padaku? "

"Dong Hae-ya... Apa sebaiknya, aku berhenti mengagumi seseorang ya? Kupikir bahkan untuk kagum saja sungguh melelahkan. "

"Ada apa? Apa terjadi sesuatu semalam? Apa Cho Sunbae membuatmu kesal lagi? "

"Aku tak menyebut namanya! "sanggah Sung Hyun.

"Memangnya kau ini bicara dengan siapa? Aku tau apa yang ada di pikiranmu bahkan sebelum kau menyebut namanya. Akhir akhir ini, pembahasan ini kan yang selalu jadi topik kita berempat. "

"Huuft... Bukankah mengagumi diam diam lebih baik daripada berinteraksi namun makan hati? Kepribadian minus yang kukira bisa menerimanya, ternyata sakit juga ya jika ditujukan untuk kita. "

"Bukankah kau bilang hanya kagum pada akademiknya? Abaikan saja masalah personality nya."

"Apakah berharap menjadi dekat dengan Kyuhyun Sunbae adalah hal mustahil untukku? Kupikir sebuah keberuntungan jika bisa mengenalnya. Tapi... Bukan berarti aku berharap jadi orang spesial. Dianggap ada saja, itu sudah lebih dari cukup. "

"Selamat pagi!! "suara Hye In yang kelewat ceria tiba tiba saja memutus obrolan Sung Hyun dan Dong Hae. Sung Hyun berdecak sebal melihat kedatangan sahabatnya itu.

Be A MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang