Part 11

531 55 12
                                    


    Katakan aku berlebihan. Tapi yang pasti, hanya satu kalimat yang selalu tertanam di dalam pikiranku saat melihatmu. Apa kau tau? Ahh.... Mungkin tak ada salahnya jika aku memberitahumu. Dengarkan baik baik.
 
      "Kau....hidupku"

***//***

      Apa yang ada di pikiranmu saat hujan deras di malam hari? Mungkin ada sedikit ketakutan. Mungkin juga masa bodoh dengan gemericik air ditambah bonus nyanyian langit yang menggelegar. Atau mungkin saja seperti Kyuhyun saat ini.

    Memandangi suasana hujan di kota Seoul dari balik jendela berukuran besar berbentuk kaca bening yang menghubungkan balkon kamar di luarnya. Jika saja cuaca cerah, Kyuhyun pasti memilih menikmati indahnya malam di balkon kamarnya itu.

    Sudah lima jam. Hampir 6 jam lebih tepatnya hujan mengguyur wilayah Seoul. Meski intensitas nya tak menentu. Dari deras,ringan,hingga deras kembali untuk beberapa kali. Membuat siapapun berpikir puluhan kali untuk menerobos dunia malam. Begitupun dengan penghuni lain di kamar penthouse nya itu. Siapa lagi jika bukan gadis cantik yang sekarang terlelap di ranjangnya. Lee Sung Hyun.

     Gadis itu tidur menyamping di sisi kanan ranjang. Membelakangi Kyuhyun yang beberapa kali memandanginya dari dekat jendela. Dengan selimut yang menutupi tubuhnya. Memberinya kenyamanan selain dari penghangat ruangan.

    Diam diam Kyuhyun mengambil potret tampak belakang dari gadis itu dengan ponselnya. Sembari tersenyum tipis, Kyuhyun mengetikkan sesuatu pada aplikasi SNS nya. Entah disadarinya atau tidak, tindakan kecilnya itu akan berdampak besar bagi para pengikut akun sosial medianya. Namun yang pasti, Kyuhyun mengantisipasinya dengan mematikan kolom komentar.

    Tapi tetap saja. Hal sepele yang menyangkut seorang Cho Kyuhyun akan selalu menjadi santapan besar bagi dunia luar sana. Salah satu prediksi Kyuhyun pun terjadi hanya berselang 5 menit dari unggahannya di sosial media. Ponselnya berdering menampakkan nomor kontak yang sangat sangat dihafalnya.

     "Lihatlah. Betapa cepatnya orang ini. "gumam Kyuhyun dan dengan segera menempelkan ponselnya di telinga.

     "Kau tau apa yang kau lakukan? "sapa seseorang di seberang sana.

     "Bukankah ini sudah terlalu larut? Kenapa belum tidur? "

    "Jangan mengalihkan pembicaraan. Bukankah kau sendiri yang mengatakannya tujuh tahun yang lalu? "

    "Baiklah. Kita akan membicarakannya setelah Ayah kembali. " pasrah Kyuhyun pada si penelepon yang tak lain adalah ayahnya sendiri.

    "Kau tau apa yang menggelikan? Mendapatkan laporan dari sekertaris Kim mengenai tamu di apartemen mu satu menit saat menginjakkan kaki di Incheon. "

    "Ayah sudah kembali?! "

    "Kyu... Istirahatlah. Lanjutkan besok saja. Kami tunggu di meja makan. " suara di seberang berganti dengan suara wanita yang mengalun lembut. Dan Kyuhyun tahu bahwa Ibunya mengambil alih panggilan elektronik ayahnya.

    "Selamat datang kembali, Ibu. Aku akan pulang nanti. Beri aku beberapa jam untuk tidur. Selamat malam. "

    "Baiklah, Kyu. Selamat malam. " Panggilan pun terputus. Menyisakan Kyuhyun yang menghela nafasnya lega. Pasalnya, bicara dengan Ayahnya bagaimanapun juga membuatnya tegang. Katakan Kyuhyun adalah pria arogan. Tapi tetap saja nyalinya menciut jika sudah mendengar suara Ayahnya yang tegas berwibawa. Bukan takut. Tapi entah bagaimana kharisma pemilik Cho Group itu selalu mengintimidasinya meski hanya dengan suaranya.

Be A MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang