Ucapkan permata untuk perhiasan terindah. Ucapkan mawar merah untuk bunga mempesona. Ucapkan bintang dan rembulan untuk penghias malam. Namun bagiku, hanya perlu 'Kau' untuk mewakili segalanya.***
Terik sang surya terasa cukup menyengat. Seolah olah menantang dunia dengan gagahnya. Menjadi sahabat di pagi hari, namun menjadi musuh para pecinta kulit putih yang enggan mengakrabkan diri dengan sinar UV perusak jaringan kulit saat siang. Tapi saat akan menyelesaikan tugasnya, selalu di cari cari karena keindahan senja sore yang memukau.
Sung Hyun dan ketiga sahabatnya berkumpul di taman kampus dengan pohon rindang yang menaunginya. Dengan beberapa cemilan dan minuman yang kali ini melengkapi obrolan mereka.
"Hye In-ah, bagaimana tugasmu? Apa kau sudah mewawancarai Cho Sunbae? "tanya Dong Hae. Sung Hyun yang fokus membaca bukunya sedikit melirik sahabat perempuannya itu yang asyik bersandar di punggung Eun Woo saat mendengar nama senior yang di kaguminya disebut. Mereka berdua memang duduk bersandar punggung satu sama lain dengan Eun Woo yang lebih tertarik pada ponselnya.
"Belum. Hyung Sik sunbae bilang, nanti malam sepertinya baru bisa di atur pertemuan kami. Kalian tau?! Kyuhyun Sunbae itu benar benar tak bisa di tebak. Jika mood nya tidak benar benar pas, dia sama sekali tak ingin di ganggu. Bahkan oleh sahabat sahabatnya. "jawab Hye In.
"Sifatnya itu sepertinya sudah mendarah daging padanya. Tapi kalian saja yang bodoh masih sangat mengaguminya. "sahut Eun Woo.
"Heyyy Eun Woo-ya, mulutmu jahat sekali. Bukankah kau sendiri juga begitu? Kau itu tampan. Tapi, kau kan juga susah sekali di ganggu. "
"Kecuali jika itu Sung Hyun. "timpal Dong Hae.
"Ahh itu benar! Kau tak pernah menolak apapun jika itu Sung Hyun. Ehh,, bukankah berarti kau juga mengatai Sung Hyun bodoh? Sung Hyun kan diam diam juga mengagumi Kyuhyun Sunbae. "
"Kenapa aku juga di bawa bawa, Huh?! Lagipula mengagumi seseorang juga cukup manusiawi. Apa itu juga bisa di kategorikan bodoh, Oppa? "protes Sung Hyun.
"A.. Ahh bukan begitu Sung Hyun-ah. Kau berbeda. Caramu mengagumi Cho Sunbae cukup elegant. Tidak berlebihan. Jangan termakan omongan Nona Park ini. "sanggah Eun Woo.
Hye In mencibir pembelaan Eun Woo. Pasalnya sahabat pria yang sialnya tampan itu selalu mengalah dan terkesan pasrah jika berhadapan dengan Sung Hyun. Di antara mereka memang sudah menjadi rahasia umum jika Eun Woo menaruh hati pada Sung Hyun.
Namun, Eun Woo belum pernah mengutarakan perasaannya atau bagaimana. Sedangkan Sung Hyun, entah kurang peka atau pura pura bodoh. Yang pasti dirinya tak mau ambil pusing karena selalu mengalihkan topik jika obrolan mereka menjurus perasaan Eun Woo.
"Kalian berdua memang sama sama menyebalkan! "tukas Hye In.
"Heyy heyy... Lihatlah.... Mereka datang! "seru Dong Hae yang membuat Hye In segera menegakkan tubuhnya. Melupakan sandaran nyaman dari punggung Eun Woo.
"Astaga... Mereka semakin tampan saja! Ehh.... Bukankah mereka menuju kesini? "pekik Hye In heboh saat melihat empat senior tampan berjalan di koridor kampus dan melangkah menghampirinya dan yang lain.
"Selamat siang Nona-Nona! Dan....euuumm.... Junior! "sapa Min Ho.
"Selamat siang, Sunbae-nim! " balas Sung Hyun, Eun Woo, dan Dong Hae sambil sedikit membungkukkan badan. Sedangkan Hye In hanya membalas sapaan itu dengan binar antusias dan penuh kekaguman. Terlihat sekali jika gadis periang itu sedang bahagia.

KAMU SEDANG MEMBACA
Be A Mine
FanfictionHanya kisah perjalanan dua muda mudi yang sama sama berjuang untuk masa depan yang saling dipertemukan dengan segala intrik kehidupan. Berjuang demi mencapai tujuan, mempertahankan hingga berharap menikmati hasilnya. Dari persahabatan, keluarga dan...