Meski harus makan sepiring berdua.
Meski harus berpayung karton bekas di tengah hujan badai.
Meski tidur berlantai tanah dan beratap langit.
Asalkan bersamamu, aku bahagia. Cukup itu saja.****///****
Suara gemericik air di kamar mandi tak terdengar lagi. Menandakan aktifitas di dalamnya telah usai. Tak berselang lama pintu berwarna abu abu itu terbuka dan memunculkan sosok gadis dengan balutan pakaian santai dengan gulungan handuk melilit rambutnya yang basah.Lee Sung Hyun baru saja menyelesaikan ritual paginya dengan wajah yang terlihat lebih segar. Sesekali menggoyangkan handuknya untuk mempercepat pengeringan.
"Cepatlah bersiap. Eomma sudah membuatkan sup rumput laut untukmu. "ucap Nyonya Lee dari ruang makan setelah melihat Sung Hyun justru dengan santainya melipat kaki di sofa ruang televisi dan bermain ponsel.
"Terimakasih, Eomma. "ucap Sung Hyun yang sudah hafal dengan kebiasaan ibunya. Memasakkan sup rumput laut di hari ulang tahunnya.
"Eomma tak akan berangkat jika belum melihatmu memakannya. " tambah Nyonya Lee. Sung Rin yang baru keluar dari kamar sudah terlihat siap dengan pakaian kerjanya.
"Ada apa dengan wajahmu? Tak biasanya kau terlihat sesegar itu. "ucap Sung Rin pada Sung Hyun sambil meletakkan sebuah paper bag tak terlalu besar di meja makan. Hadiah ulangtahun untuk adiknya itu. Sung Hyun yang melihatnya segera mendekat dan mengintip barang di dalamnya.
"Mungkin seperti inilah wajah gadis yang sedang kasmaran. Terimakasih kadonya, Eonni. "ucap Sung Hyun dan segera duduk untuk menikmati sup rumput lautnya.
"Apa kau sedang berkencan? Dengan siapa? Eun Woo? Atau Dong Hae? "tanya Sung Rin penasaran dan ikut bergabung bersama ibu dan adiknya itu. Nyonya Lee diam diam ikut menanti jawaban Sung Hyun. Namun sang adik tak menggubrisnya dan tetap menikmati sup nya.
"Waahh Eomma... Sup buatan Eomma semakin lezat setiap tahunnya. "ucap Sung Hyun.
"Yakk bocah! Kau tak ingin menjawabku? "seru Sung Rin. Sedangkan Sung Hyun diam diam menyeringai senang melihat kakaknya yang penasaran.
"Baiklah kalau kau tak mau bicara. Aku akan tanyakan pada Hye In nanti. "putus Sung Rin."Sung Hyun-ah..... Apakah..... Kau hamil? " Nyonya Lee yang ikut penasaran akhirnya membuka suara. Namun perkataan hati hati dari wanita itu membuat kedua putrinya tersedak bersamaan.
Uhuk uhuk
"Eomma... Apa yang kau bicarakan?! "protes Sung Hyun.
"Eomma hanya bertanya. Semuanya bahkan tak bisa dicerna oleh akal sehat. Dan hanya itu yang terlintas dipikiran Eomma. Terlalu mendadak untuk menerimanya begitu saja. Sudah dua hari Eomma berpikir. Dan hanya itu kesimpulan yang bisa diterima. "ucap Nyonya Lee.
Sung Hyun tau kemana arah pembicaraan ibunya itu. Apalagi teringat Kyuhyun yang mengatakan ibunya telah memberi restu. Besar kemungkinan keduanya sudah bertemu. Dan bukan tak mungkin Kyuhyun membahas hubungan mereka.
"Eomma jangan berpikir berlebihan. Semuanya baik baik saja. Tidak serumit yang Eomma pikirkan. Bukankah Eomma selalu menyuruhku membawa kekasih ke hadapanmu? "
"Tapi kau bukan hanya membawa kekasihmu menghadapku. Kau..... "
"Tunggu Tunggu....Eomma sudah bertemu kekasih Sung Hyun? Kenapa aku tidak tau?"protes Sung Rin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be A Mine
FanfictionHanya kisah perjalanan dua muda mudi yang sama sama berjuang untuk masa depan yang saling dipertemukan dengan segala intrik kehidupan. Berjuang demi mencapai tujuan, mempertahankan hingga berharap menikmati hasilnya. Dari persahabatan, keluarga dan...