Filosofi pasaran. Sepatu diciptakan sepasang. Dan sepatu yang indah akan menemanimu ke tempat yang indah pula. Seperti halnya diriku. Kau dan aku adalah pasangan. Itu mutlak. Dan hanya denganmu, aku yakin akan menemanimu kemanapun tempat indah itu berada. Asal bersamamu, keindahan itu ada meskipun hanya di pinggir selokan.**//**//**///**
Uap panas mengepul samar saat Sung Hyun membuka tutup dari panci diatas kompor listrik yang sedang dioperasikannya. Aroma kuah pedas dari kimchi jjigae yang dibuatnya cukup membuat perutnya samar samar berbunyi.
Maklum saja. Ini sudah waktunya makan malam. Dan Sung Hyun sudah menghabiskan waktu cukup lama di dapur mewah penthouse Kyuhyun. Setelah tadi berkutat dengan daging sapi berkualitas terbaik untuk membuat galbi sederhana dan juga tak lupa memasak nasi putih.
Sedangkan Kyuhyun, pemuda itu sejak melewati pintu ganda penthouse nya memilih membunuh waktu di kamarnya. Sembari menghabiskan sepotong kimbab siap makan yang dijual di pusat perbelanjaan untuk mengganjal perut. Karena dirinya sendiri yang memang ingin sekalian makan malam dengan masakan Sung Hyun. Setelah membersihkan diri, ada virtual meeting dengan dua tangan kanannya. Begitupun dengan berkas berkas Cho Group yang harus di pelajarinya setelah itu.
Sung Hyun mengambil sedikit kuah dengan sendok kecil. Bermaksud mencicipi rasa dari masakannya saat sebuah lengan yang tanpa aba aba melingkar erat di area lehernya dari arah belakang. Ditambah dengan bahu kirinya yang tiba tiba mendapat beban yang tak ayal membuatnya berjengit.
Hanya sesaat sebelum menormalkan detak jantungnya dan kembali berkutat dengan sendok ditangannya. Mencoba tak terpengaruh dengan dekapan dari pemuda yang tak lain adalah kekasihnya itu meski hangat nafas pemuda itu cukup membuat fokusnya terpecah.
"Kau sudah bangun? "tanya Sung Hyun mencoba mengalihkan pikiran. Namun membuat kernyitan di dahi Kyuhyun muncul.
"Kau pikir aku tidur? "tanya Kyuhyun balik.
"Ohh... Kupikir kau kelelahan dan beristirahat di kamar. "
"Kau akan merasa lelah hanya dengan melihat jadwal dan rutinitasku. "
"Baiklah, Tuan sibuk. Jadi bisakah menyingkir dulu dari tubuhku?"
"Aroma masakanmu mengganggu konsentrasiku. Apa masih lama? "
"Ini akan selesai jika kau melepaskanku. " ucap Sung Hyun. Meskipun hanya dianggap angin lalu bagi Kyuhyun.
"Sudah berapa hari kau tak mencuci rambutmu? Kenapa baunya seperti ini? "tanya Kyuhyun sambil membaui rambut Sung Hyun. Dahi gadis itu berkedut mendengar olokan dari kekasihnya. Yang membuat tambah jengkel, Kyuhyun mengatai rambutnya. Tapi melihat tindakan Kyuhyun yang justru tak berhenti mengendus dan mengecupi rambut Sung Hyun, siapa yang akan percaya?
Apalagi dengan sengaja Kyuhyun beberapa kali mengambil kesempatan mengecup ringan leher Sung Hyun. Membuat desiran aneh yang menyeruak hingga ke ubun ubun.
"Sudah minggir sana! "gerutu Sung Hyun sambil menyikut perut Kyuhyun hingga pemuda itu reflek melepaskan belitannya. Sambil terkekeh ringan, Kyuhyun menuju lemari pendingin dan mengambil sebotol air minum. Menenggaknya hingga tersisa setengah. Mengabaikan gerutuan dari Sung Hyun yang sibuk menata masakannya di meja makan.
Dengan cekatan Sung Hyun menata masakan sederhananya. Menyiapkan mangkuk berisi nasi disertai sumpit dan sendok di kedua sisinya. Tepat di hadapan Kyuhyun yang baru saja bergabung di meja makan. Mengamati setiap gerakan yang dilakukan gadis cantik itu. Detik berikutnya, Kyuhyun kembali terkekeh ringan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be A Mine
FanfictionHanya kisah perjalanan dua muda mudi yang sama sama berjuang untuk masa depan yang saling dipertemukan dengan segala intrik kehidupan. Berjuang demi mencapai tujuan, mempertahankan hingga berharap menikmati hasilnya. Dari persahabatan, keluarga dan...