Part 17

411 52 22
                                    

  Orang bilang aku sempurna. Aku terlahir tanpa kurang sesuatu hal apapun. Apapun yang dicari, semuanya ada padaku. Tapi apa kau tau bahwa aku adalah sosok yang terlahir dengan satu kekurangan? Ya. Dan kini aku telah menemukan jawabannya. Kekuranganku hanya satu. Dan satu satunya cara untuk menyempurnakannya adalah memilikimu.

****

       Koridor gedung komunikasi terlihat cukup ramai saat para penghuninya berlalu lalang menikmati jam makan siang. Begitupun dengan Sung Hyun dan Hye In yang beriringan sambil melemparkan lelucon ringan disertai snack di tangan keduanya.
 
         Mereka berdua bermaksud menuju gedung olahraga dimana Hye In membuat janji dengan kekasihnya itu di depan pintu masuk lapangan indoor. Sesuai dengan jadwal Hyung Sik yang melakukan pertandingan basket ringan dengan sahabat sahabatnya setelah berhasil melewati sidang skripsi yang cukup menyita waktu. Mahasiswa senior angkatan Hyung Sik dan kawan kawan berhasil menyelesaikan  S1 mereka dan tinggal menunggu waktu wisuda.

     "Hye In-ah!! "panggil Hyung Sik yang memang lebih dulu menangkap keberadaan Hye In. Dan dibalas dengan lambaian tangan serta senyuman lebar dari nona Park itu. Hye In semakin mempercepat langkahnya menuju empat senior yang sudah menunggu. Sedangkan Sung Hyun justru memperlambat karena melihat keberadaan sosok yang selalu gagal dihindarinya. Mengabaikan bisik bisik yang diterima mereka sebab bisa masuk kedalam lingkaran senior. Hye In dan Hyung Sik memang cukup terbuka dengan hubungan mereka. Karena hal itulah sebagian mahasiswa Kyunghee yang mengenal mereka tau jika keduanya sedang berhubungan.

           "Oppa, kalian sudah selesai? "tanya Hye In setelah tepat berada di hadapan kekasihnya. Hyung Sik menganggukan kepalanya sebagai jawaban. Tangan Hyung Sik yang bebas pun menyambut Hye In dengan rangkulan mesra. Membuat deheman usil dari beberapa senior dengan pakaian olahraga lainnya yang kebetulan lewat. Bahkan Hyung Sik terang terangan menaik turunkan alisnya pada Kyuhyun yang membuat pemuda bermarga Cho itu berkedut kesal. Jelas sekali bahwa Hyung Sik memamerkan keberhasilannya mendapatkan Hye In seperti janjinya beberapa bulan yang lalu.

     "Selamat siang, Sunbae-nim!" sapa Sung Hyun sambil menundukkan kepalanya.

     "Siang juga, Sung Hyun-ssi. "jawab Sehun dan Hyung Sik tanpa menghilangkan senyuman di wajah mereka. Sedangkan Kyuhyun mencoba tak memberikan atensi pada gadis cantik itu dengan melihat lihat sekelilingnya. Meskipun tanpa sadar, Kyuhyun justru melirik pada Sung Hyun beberapa kali.

    "Selamat siang juga, Sung Hyun-ssi. Sepertinya snack milikmu enak. Boleh aku mencobanya? "ucap Min Ho yang membuat Sung Hyun cukup kaget.

    "O.. Ohh.. Tentu saja, Sunbae. Tapi ini hanya snack biasa. "jawab Sung Hyun dan menyodorkan makanan ditangannya yang disambut dengan wajah antusias Min Ho.

    "Kami memang sering menghabiskan snack snack seperti ini di sela istirahat. Sung Hyun sangat pandai memilih camilan mana yang enak. Dan kami tak akan segan segan menghabiskan uang saku untuk membeli apapun yang dikatakan Sung Hyun. Asalkan dia bahagia. "jelas Hye In.

   "Waahh sepertinya kau sangat di manja sahabatmu, Sung Hyun-ssi. "ucap Sehun.

    "Dia memang kesayanganku dan dua sahabatku yang lain, Sunbae. "tambah Hye In.

    "Tidak seperti itu juga, Sunbae-nim. Mereka hanya kebingungan menghabiskan uang saku mereka. Jadi aku dijadikan pelampiasan dan aku siap jadi pengerat. " jawab Sung Hyun.

    "Jangan percaya mulutnya yang kasar. Dia adalah gadis paling sensitif dan manja. Dia hanya terlihat sok tangguh. Padahal jika menyangkut perasaan, dia akan menjadi sosok yang pemikir. Dan hanya orang orang yang mengenalnya luar dalam lah yang bisa mengerti tentang Sung Hyun. "bantah Hye In.

Be A MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang