Part 9

635 64 18
                                    

Andai aku laksana langit malam, betapa bahagianya karena bintang menambah indahnya. Andai aku laksana kumbang, betapa bahagianya karena bunga selalu bersedia untuknya. Andai aku laksana hujan, betapa bahagianya karena mendung selalu bersamanya. Namun, aku bahagia menjadi diriku. Karena kau ada di sisiku.

****

Matahari masih menunjukkan kuasanya meski hanya dengan semburat merah di arah barat langit sore. Menjadi keindahan tersendiri saat hujan tak menyapa hari ini.

Sung Hyun barusaja menyelesaikan kelas meski lebih cepat dari hari biasanya yang bahkan bisa berakhir hingga malam. Masih sibuk dengan buku bawaan dan tas selempangnya, Sung Hyun berniat pulang bersama Eun Woo sesuai janji keduanya siang tadi.

"Sung Hyun-ah, aku harus segera menjemput ibuku di salon. Tidak apa apa kan jika aku pergi dulu? "ucap Hye In.

"Pergilah. Eun Woo Oppa juga akan segera kembali dari toilet. "jawab Sung Hyun.

"Aku juga harus segera pulang. Pengurus rumahku bilang ada sedikit keperluan denganku. Maaf tak bisa menemanimu. " Dong Hae yang memang juga bersama kedua gadis itupun bersuara.

"Yak! Kalian pikir aku anak kecil yang akan menangis jika ditinggal sendiri? Pergilah. Lagipula wajah lelah kalian membuatku bosan melihatnya. "

"Hey! Bercerminlah! Lihatlah bagaimana tebalnya kantung matamu! Apa kau akan berkompetisi dengan panda hanya karena tugas kuliah yang membludak? Ayo Dong Hae-ah, kita pergi! Bicara dengannya membuatku sakit kepala saja." ucap Hye In yang dengan segera melangkah meninggalkan kelas.

"Sampai jumpa, Cantik! "

"Hati hati di jalan, Tampan! " jawab Sung Hyun sambil membalas lambaian tangan Dong Hae yang meninggalkannya dengan senyuman manis.

Masih ada beberapa mahasiswa lain di kelas sepeninggal kedua sahabatnya itu. Sung Hyun melirik arloji di pergelangan tangannya. Sudah 20 menit sejak Eun Woo izin ke toilet berbarengan dengan dosen keluar kelas tadi. Waktu yang cukup untuk sekedar buang air kecil di toilet yang berjarak beberapa ruang dari kelas multimedia. Tapi belum cukup jika untuk keperluan lainnya.

Sung Hyun yang mulai bosan pun berniat menunggu Eun Woo di luar kelas. Masih cukup banyak mahasiswa yang berkeliaran. Mungkin mengambil kelas malam. Atau mahasiswa yang bisa saja menginap di perpustakaan untuk mengerjakan tugas. Kebanyakan dari mereka yang seperti itu adalah mahasiswa tingkat akhir yang sibuk dengan skripsi.

Maklum saja. Fasilitas di perpustakaan Kyunghee University dikenal sangat lengkap dengan disertai teknologi masa kini. Hingga memudahkan mahasiswa dan cukup membantu menyelesaikan segala tugasnya.

Sung Hyun berjalan santai di sepanjang koridor. Menikmati suasana sore untuk sedikit merilekskan otaknya yang memang beberapa minggu ini cukup di penuhi dengan tugas dan pikiran pikiran lainnya. Beberapa kali membalas sapaan yang ditujukan padanya dari mahasiswa lain yang berpapasan dengannya.

"Berkencanlah denganku! "

Sung Hyun menghentikan langkahnya saat mendengar suara yang cukup menyita perhatiannya. Di lihatnya sekeliling yang entah mengapa menjadi lebih sepi tanpa disadarinya. Sung Hyun mengernyit dan mencoba mendekati arah asal suara yang diyakini dari seorang perempuan itu.

Sung Hyun kembali mengerutkan kening saat di dapatinya dua sosok di sebuah lorong sepi yang menghubungkan gedung komunikasi dan gedung seni. Cukup terkejut saat dirinya mengenali dua sosok itu yang tak lain adalah Cha Eun Woo dan jika tak salah ingat gadis yang bernama Song Na Eun. Mahasiswi junior yang cukup menyita perhatian saat penyambutan mahasiswa baru beberapa bulan sebelumnya.

Be A MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang