Regi kaget banget waktu ketemu Selena didepan kamar Hotelnya. Selena enggak bilang-bilang kalau mau ke Semarang, tau gitu kan bisa Regi larang. Mana pagi ini dia mau ketemu Rima, oh ketemu Taysa dulu maksudnya. Mau kasih uang yang di transfer Wendy semalem. Kalau difikir-fikir dia juga enggak tega sama Wendy. Malem-malem dia harus keluar rumah cari ATM buat transfer uang. M-Banking Wendy sedang error jadi mau nggak mau harus ke ATM.
Regi ngebayangin Wendy keluar rumah, malem-malem jam 9 dengan keadaan perut sudah mulai membesar, mana diluar dingin. Regi dapat kabar dari Dion katanya malam itu sedang turub hujan. Kalau Regi bisa milih asli deh dia ingin pulang sebenarnya. Tapi urusannya dengan Tasya belum selesai. Katanya kakaknya, Rima itu masih ingin bertemu Regi dan masih butuh uang buat bertahan hidup.
Semua yang Regi lakuin karena dia merasa bahwa dialah yang harus bertanggung jawab. Karena kan Regilah yang nggak sengaja ketemu Rima waktu Rima kecopetan dan tergeletak dipinggir jalan. Walau itu bukan Rima ya Regi akan sama aja, dia akan membawa wanita itu ke rumah sakit dan membiayai semua biaya rumah sakit. Mungkin bedanya, Regi nggak akan mau di porotin kayak gini. Tasya punya senjata yang membuat dia nggak berkutik lagi.
Makin gila itu cewek, semalam Regi enggak mau kasih uang itu tapi Tasya mengancam katanya bukan hanya Wendy yang akan tau bahwa Regi ketemu lagi sama Rima tetapi orang tuanya Regi juga. Kan gila!
"Ngapain disini?" Tanya Regi.
Selena langsung nyelonong masuk, "Pak. Bapak harus pulang!" Katanya.
Mata Regi membulat sempurna, dia enggak mungkin pulang hari ini. Uangnya gimana? "Mana bisa!!" Tolak Regi.
Selena membalikan badan dan menatap Regi nggak habis fikir. Selena tau kalau Regi ini sering dimintain uang, cuma dia diam selama ini. Jangan kira Selena ada dipihak Regi, Selena ada dipihak Wendy ya. Makanya dia relain jam kerjanya libur dan terbang dari Jakarta menuju Semarang demi menjemput bosnya.
"Bapak tega ninggalin Ibu sendirian dengan keadaan hamil besar?" Tanya Selena.
Regi terdiam cukup lama. Dia juga sebenarnya ingin pulang, tapi Tasya terus mengancamnya. Regi nyesel harus ketemu sama Rima, seharusnya dia nyuruh orang lain aja buat bantu Rima. Jangan dia.
"Kalau sampai ibu tau, abis Bapak! Mending pulang ayo!" Ajak Selena.
Selena udah muak sama Tasya, dan juga Regi selalu nolak kalau Selena suruh pulang. Ya alasannya dia takut kalau Tasya bocorin kegiatan Regi di sini. Padahal Regi tinggal jujur aja enggak usah ngumpet-ngumpet gini. Kan jadinya Regi pusing sendiri.
"Nanti--"
"Bu Wendy itu lagi hamil tua, kalau kenapa-kenapa gimana? Lagian bapak kan suaminya, harusnya selalu ada dong buat ibu. Bukannya mentingin perempuan dari masa lalu bapak sampai ngasih uang segala ke dia. Dia kan bukan tanggung jawab bapak!" Ketus Selena. Dia udah kesel banget abisnya.
Dan ucapan Selena buat Regi terdiam, ponsel Regi berdering dan calon bapak itu hanya bisa menatap layar ponselnya. Nama yang tertera disana membuat Regi bimbang.
"Rima--"
"Jangan.di.ang--kat!" Lalu Selena merebut ponsel yang ada pada tangan Regi.
💙
"Tama--kenapa kamu--Ya Allah badannya panas!" Sahara panik saat Tama pulang dengan keadaan nggak karuan.
Begitu tau Tama demam, Sahara langsung membawa Tama ke ruang tv dan membaringkannya. Dibukanya sepatu Tama, kaos kaki, kini Sahara melepaskan dasi yang dikenakan Tama dan terakhir membuka dua kancing atas baju kemeja Tama.
![](https://img.wattpad.com/cover/246876253-288-k639815.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The World Of Married Couples
FanfictionSERI KE-1 Dunia pasangan yang sudah menikah gak seenak kaum muda - mudi bayangkan. Lika - liku dunia pernikahan harus mereka lewati, berdua. "Kemanisan itu, aku minumnya depan kamu jadi terlalu manis." Regi "Mata kamu itu genit! Kan itu namanya mat...