Seven

940 130 16
                                    

Yeri sujud syukur sekarang, sebulan lamanya Dion ternyata dapet kerja. Di Hotelnya Regi sebagai Kepala Keamanan. Ya Yeri bersyukur sih meski kerjanya jadi kepala satpam yang penting suaminya dapet kerjaan.

Hari ini Yeri udah dirumah sama suaminya, dari tadi pagi Yeri dirumah Wendy dan pas malem - malem Dio  pulang kerja pukul 10 malem baru Yeri pulang. Wendy gak keberatan akan kehadiran Yeri dirumah dan kebetulan juga Wendy lagi libur.

Wendy seneng banget kalau ada temennya gini, rumahnya gak sepi.

"Sayang!"

Yerim nyengir pas masuk rumah. Ini Jungkook baru aja beres pake baju, "Kenapa?"

"Tidur yuk!"

Dion udah makan malam kok tadi, masakannya dari Wendy. Soalnya tadi Yeri ikut bantu Wendy masak dirumahnya jadi Yeri dikasih masakannya. Wendy baik banget Yeri jadi betah tinggal di komplek ini.

"Baru setengah sebelas,"

"Ih kamu--" Yeri meluk Suaminya dari samping, "Aku kangen!"

Dion terkekeh dan ngelus kepala Yeri. Dia juga kangen sih sama istrinya. Sekarang dia gak bakalan biarin istrinya pergi lagi, pokoknya dia akan usaha buat bertanggung jawab atas Yeri. Dia bakalan jaga Yeri sekarang, dia gak bakal bikin Yerim celaka lagi kaya kemarin. Udah cukup dia sebulanan tanpa Yeri hidup, hampa banget hidupnya tanpa Yeri. Gak ada semangat hidup. Kemarin mau ketemu Yeri dia masih malu sama orang tua Yeri karena dia belum dapat pekerjaan.

Sekarang udah dapat, meski jadi Kepala Keamanan. Kata Regi dia mau liat kinerja Dion dulu kalau kepake dan terbukti bagus nanti Regi bakalan naikin Dion. Bukan di bagian keamanan lagi, tapi nanti bakal dinaikin langsung kebagian keuangan. Begitu.

Pekerjaan sebagai kepala keamanan emang cuma mengecek anak buah aja, tapi jam kerjanya lebih lama dari pegawai dibagian keuangan.

"Aku juga kangen,"

"Kamu jarang chat aku!"

"Aku gak enak Yer, belum dapat kerja." Lirih Dion.

Yeri mengeratkan pelukannya sekarang, dia memejamkan matanya. Gak mau inget - inget lagi hari - hari dia tanpa Dion. Pahit banget deh serius. Gak mau lagi, cukup sekali aja.

"Aku minta maaf,"

"Kenapa minta maaf Yer?"

Yeri menghela napas panjang, "Gara gara aku kamu jadi harus susah payah cari kerja, dan aku gak bisa bantu apa - apa." Lirih Yeri.

"Kewajiban suami buat cari kerja, kamu gak salah. Ngapain minta maaf? Aku juga kan mau buktiin ke orang tua kita kalau kita itu bisa bina keluarga kecil kita nanti. Dan aku buktiin ke orang tua kamu kalau aku bisa jagain anaknya."

"Yon--jangan tinggalin aku!"

Cup

Yeri cium pipi Dion secepat kilat terus langsung sembunyiin wajahnya di dada bidang suaminya. Dia malu lah, "Heh kok jadi manja gini?"

Yeri cuma menggelang aja, "Tumben banget," Dion terkekeh.

"Aku kangen,"

Dion mangut, "Tau, Yer? Liat sini dulu."

"Gak mau!"

"Sebentar,"

Yeri menggeleng.

Dia malu banget kan gara - gara cium pipi suaminya tiba - tiba gitu. Masa sekarang harus liat wajah Dion dalam jarak sedekat ini? Ini pipi merahnya bisa keliatan nanti. Makin malu. Yeri tetap aja menggeleng, dia gak mau natap Dion.

The World Of Married CouplesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang