Introduce.

3.4K 250 51
                                    

> Maaf jika ada yang typo.

Wendy - Regi

Pernikahan mereka selalu diselimuti oleh kebahagiaan meski mereka belum di karuniai seorang anak. Umur pernikahan mereka udah lima tahun, tapi Wendy masih sabar dan berdoa kepada Tuhannya meminta agar dirinya bisa dipercaya untuk menjaga titipannya. Regi juga setia sama Wendy, walau gimana pun Wendy tetap istrinya. Gak seharusnya Regi buat ninggalin Wendy cuma karena Wendy belum bisa hamil.

"Wen. Dasi aku kemana?!" Teriak Regi dari kamarnya. Wendy lagi sibuk didapur buat sarapan.

"Itu udah aku siapin di kasur." Teriak Wendy.

Wendy menyimpan sepiring Nasi Goreng Bakso dan segelas Teh Manis Hangat di meja dan bergegas ke kamarnya. Ia khawatir suaminya marah - marah lagi gara - gara ia nyimpen dasi gak keliatan sama Yoongi. Bahaya. Nanti Regi bisa mendiami Wendy beberapa hari, aduh Wendy enggak mau.

Sesampai di kamar, Wendy ngeliat Regi lagi sibuk masang dasi. Diliatnya Regi udah taliin dasinya kesana kesini tapi gak rapi - rapi. "Sini aku pa--"

Baru aja Wendy mau pegang dasinya, tapi Regi udah mundur selangkah. "Gak usah, aku bisa sendiri."

"Udah deh gak usah drama. Sini, terus cepet makan."

Regi pasrah. Dia ngebiarin Wendy buat pakein dasi dia. Regi natap istrinya yang belum mandi tapi masih cantik. Cantik banget. Gak pake make up, rambutnya di kuncir asal, bajunya pake daster biasa terus bau masakan menambah kecantikan istrinya. Gak apa - apa, bagi Regi mau istrinya sebau dapur atau penampilannya kaya babu sekali pun Wendy masih cantik dan Regi tetap cinta.

Udah lima tahun hubungan mereka tapi masih adem ayem aja, padahal orang diluar suka nyi-nyir gitu apalagi Wendy belum hamil juga. Ya Regi biasa aja, toh dia juga masih mau pacaran sama Wendy. Dan Mama Mertua juga gak masalahin menantunya belum dapet anak.

"Udah." Wendy menepuk - nepuk bahu Regi dan sesekali benerin rambut Regi. Kemudian dia senyum dan nyium pipi Regi.

Ini yang Regi suka dari Wendy, suka tiba - tiba melakukan hal - hal sederhana tapi bisa buat Regi tambah cinta, "Sarapan yuk."

Wendy jalan duluan sambil bawa tas dan jas Regi, dan Regi ngikutin Wendy dibelakang. Kedua tangannya memegang bahu Wendy dari belakang. "Aku mau Nasi Goreng Bakso." Ucapnya dari belakang.

Wendy mengacungkan jempol ke udara, "Beres pak Bos, sebelum kamu minta aku udah masakin hehe."

Kan benar aja. Wendy emang istri serba tau mau suaminya apa. Regi gak usah bilang dulu mau dia apa Wendy udah langsung ngerti. Sesampai di meja makan, Wendy nyimpen jas sama tas Regi di kursi kosong dan Regi duduk di kursi dia ngeliat masakan yang Wendy bikin keliatannya enak. Langsung aja Regi menyuapkan nasi goreng itu.

Wendy cuma liatin aja dari sebelah tempat duduk Regi. Wendy udah makan tadi, ya meski cuma nyicip - nyicip aja sih tapi itu buat dia kenyang kok. "Enak. Kamu udah bikin kopi aku?"

Wendy senyum dan mangut - mangut, "Udah, aku taro di termos." Jelasnya.

Regi mangut - mangut sambil mengunyah makanannya. Regi gak bohong tentang rasa masakan ini. Regi orangnya gak pernah bohong, kalau kata dia gak enak ya gak enak, kalau kata dia enak ya berarti enak. Wendy juga gak keberatan kalau masakannya gak enak berarti dia harus berlatih lagi.

Pernah waktu itu masakan Wendy keasinan, waktu masak Sup Rumput Laut. Tapi Wendy sama sekali gak sakit hati waktu Regi bilang masakannya keasinan, malah Wendy buang itu sup dimangkuk Regi dan dia buat baru. Soalnya asin banget dan kalau ditambahin bumbu lain takut gagal jadi dia masak baru.

The World Of Married CouplesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang