1 (Opening Sequel Family)

333 37 5
                                    

12 tahun kemudian

"PAPA CEPEEETAN!" Shilla berteriak dari dalam mobil dengan kepala yang menyembul keluar.

Anak perempuan dengan kuncir kuda itu sudah rapi dan cantik dan siap untuk berangkat, namun Aji masih duduk di sofa dengan Sarah. Sebenarnya Aji tengah membujuk Sarah meminta ijin untuk membawa Shilla ke Bekasi, ke acara perusahaan temannya.

"Aku cuma ajak Shilla aja, please."

"Anak kamu kan besok sekolah."

"Pulang nggak akan malem kok, kan aku bawa Shilla doang, Janu nggak aku ajak." Ucap Aji.

Sarah jelas tidak bisa menemani Aji karena Janu sedang demam, makanya hari senin ini anak bungsunya tidak masuk sekolah. Mau tak mau Aji harus pergi sendiri, namun Aji tidak mau. Sekretarisnya pun tidak bisa berangkat nanti sore.

"Nggak bakal pulang lebih dari jam 10 deh."

Sarah jelas tidak mau mengambil risiko Shilla terlambat sekolah namun jika difikirkan lagi, Aji juga kasihan jika berangkat sendirian. Setidaknya jika mengajak Shilla para fans Aji tahu, jika Aji sudah memiliki anak.

"PAPAAAA! AKU TAKUT TELAT!" Teriak Shilla dari mobil.

"Iya iya, berangkat sana. Jam 9 udah di rumah!"

"Beneran Bu?"

"Pergi sekarang anter anak kamu sebelum aku berubah fikiran?"

Aji tersenyum dan memeluk Sarah dan sebelum pergi Aji mencium kening istrinya. Bagi Aji pergi berdua dengan gadisnya itu suatu hal paling membahagiakan. Semenjam Aji dikaruniai anak anak yang lucu, Aji lebih mencintai anak anaknya dan selalu ingin menghabiskan waktu dengan anak anaknya.

Brak

"Papa ngapain aja sih? Lamaaa banget."

"Maaf sayang."

Begitu mobil Aji melaju, Shilla masih diam. Dia marah kepada Papanya. Sepanjang jalan wajah anak perempuan itu ditekuk dan tidak mau melihat Aji. Kalau Sarah lihat pasti ia akan tertawa melihat wajah gemas anak perempuannya tengah merajuk seperti ini.

"Kamu kenapa cembetut?"

Shilla tidak menjawab, kedua tangannya bersidekap dan ia mempertegas wajahnya jika ia sedang marah sekarang.

"Shilla kok Papa tanya diem aja sih?"

Aji menghela napas dan parkir terlebih dahulu di parkiran sekolah Shilla. Ini bukan kali pertama anak gadisnya merajuk. Minggu lalu Shilla marah karena air minumnya tertinggal di meja makan dan Aji lupa untuk membawanya.

Dalam membujuk Shilla, Aji tidak pernah kehilangan akal. Waktu tempat minum Shilla tertinggal, Aji membelikan boneka doraemon.

"Kamu marah?"

"Gatau ah, pusing!"

Kedua alis Aji bertautan. Bocah umur 11 tahun masih pagi udah pusing?

"Kak--"

"Aku mau ke kelas aja! Papa jangan tahan aku!"

Kemudian Shilla langsung keluar dari mobil Aji dengan berlari kecil menuju kelasnya. Aji terdiam beberapa detik mendengar ucapan Shilla. Kenapa anaknya jadi drama?

"Itu bocil kenapa jadi sok dewasa dah? Udah kaya cewek marah ke cowoknya aja." Monolog Aji dan ia terkekeh.

Anaknya beberapa bulan lagi mau menghadapi Ujian Nasional dan masuk SMP. Aji tidak menyangka Shilla sudah besar sekarang dan perlu Aji akui, Shilla sangat cantik seperti orang China. Mungkin beberapa tahun lagi Aji harus berhati hati, pasalnya Shilla ini perempuan dan ia yakin nanti jika anaknya sudah dewasa, pasti banyak laki laki yang mendekati Shilla. Dan mau tak mau Aji harus siap siaga.

The World Of Married CouplesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang