Eighteen

731 107 9
                                    

"Aji!"

Aji hampir aja jatuh dari tangga saat Sarah tiba-tiba berlari dari dapur sambil berteriak.

Sarah berlari dengan ponselnya ditangan kanan. Wajahnya tersirat kekhawatiran, Aji enggak tahu Sarah kenapa tiba-tiba panik seperti ini. Lalu Sarah memberikan ponselnya kepada Aji, "Baca! Dari adik kamu."

Sahara

Teteh, ini kok Mama tau ya masalah aku sama Tama?
Kak Aji bilang?


Aji menghela nafas panjang dan duduk di sofa depan tv, "Iya aku bilang." Ucapnya dingin.

Sarah merotasikan matanya. Dia tahu jika Sahara mati-matian menyembunyikan masalah ini dari Mama dan Papa, tetapi Aji malah menceritakan masalah Sahara dan Tama kepada Mama.

"Kenapa kamu bilang?" Tanya Sarah yang kini duduk disebelah Aji.

Aji juga awalnya enggak mau bilang sama Mama, tapi namanya seorang Ibu ya pasti bertanya-tanya kenapa anaknya pulang kerumah kan? Ditambah Sahara enggak diantar oleh Tama. Ya Mama semakin curiga, jadi Mama bertanya kepada Aji selaku kakaknya Sahara dan kebetulan tinggal satu komplek dengan Sahara.

Setelah bicara dengan Sarah apa maksud suaminya itu bilang ke mertuanya, Sarah juga jadi paham perasaan seorang Ibu terhadap anaknya. Sarah yang tadinya mau marah tapi enggak jadi.

"Udah lima hari Sahara disana, itu Tama gimana?"

Aji mengambil toples berisi kacang Almond, "Tama kan baru aja sembuh, sayang. Katanya hari ini mau ketemu sama si Medusa!" Kata Aji.

Dan Sarah mengangguk, "Semoga aja cepat selesai ya. Aku enggak tega sama ponakan aku," lirih Sarah.

Aji menoleh sekilas dan tersenyum.

Dirinya juga enggak tega dengan Juna dan Sahara. Aji mati-matian menjaga Sahara dari kecil sampai sekarang tetapi seenak jidat Tama menyakiti perempuan yang dia jaga mati-matian. Sahara terlalu baik untuk pria seperti Tama. Tetapi disisi lain Aji juga enggak mau rumah tangga adiknya hancur karena orang ketiga. Aji adalah seorang Kakak dari Sahara, tentunya enggak akan mau jika adiknya tersakiti.

Aji menyalahkan Tama atas rasa sakit yang Sahara dan Juna rasakan sekarang. Namun dari mata Tama saat Aji bertemu dengannya, tersirat sorot mata penyesalan disana. Dan dilihat-lihat, Tama lebih berantakan sekarang. Dia juga enggak masuk kantor empat hari dan membuat Lisa kalap, Lisa harus mencover pekerjaan Tama.

Aji memberi Tama waktu dua hari lagi, jika dia enggak masuk kerja gaji Tama akan Aji potong 25%. Aji serius! Dia harus profesional. Jangan karena Tama adalah suami dari adiknya dengan begitu Tama bisa Aji istimewakan. Aji orangnya enggak pandang bulu. Mau siapapun yang bersalah, Aji harus menghukumnya.

"Kamu enggak kenal Tyas?"

"Pernah dengar namanya, katanya dia perempuan enggak bener tau Ji!" Kata Sarah.

Dahi Aji mengerut, "Iya. Teman kantor aku dulu pernah jadi korbannya sampai teman aku dipecat." Tambah Sarah.

"Lah kunaon?"

"Iya, itutuh katanya gara-gara Tyas tidur sama temanku terus temanku enggak mau kasih uang bulanan ke Tyas jadi foto-toto dia tidur sama Tyas di kasih ke CEOku dan diancam akan menyebarkan foto itu ke publik kalau pegawai Yellow Entertaiment terlibat prostitusi gitu. Tapi dia bener-bener licik!"

The World Of Married CouplesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang