7🦋5. Tanda-tanda

20.7K 1.9K 266
                                    

Biasakan vote sebelum baca!

Ragas mengerjapkan matanya beberapa kali karena sebuah pelukan erat pada perutnya membuatnya tidak bisa bergerak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ragas mengerjapkan matanya beberapa kali karena sebuah pelukan erat pada perutnya membuatnya tidak bisa bergerak. Hembusan nafas yang hangat teratur menerpa keningnya membuat Ragas mendongakkan wajahnya dan mendapati Langit dengan wajah terlelapnya.

'Gue kira bang Bagas yang nemenin gue tidur ternyata si Langit. Kenapa bisa di sini coba?' Ujar Ragas di dalam hati.

Ragas menunduk ke arah perut dan kakinya yang di peluk seperti sebuah guling pantas saja dia tak bisa bergerak sama sekali. Sebenarnya ini seperti deja vu bagi Ragas karena terbagun di dalam pelukan Langit yang memeluk tubuhnya dengan sangat erat.

Ragas memandangi wajah Langit yang bisa di bilang mendekati kata sempurna. Bentuk wajah persegi dengan dagu yang tegas dan garis rahang yang kuat. Pupil mata berwarna ocean blue yang sangat menawan jika matanya terbuka ditambah sorot mata tegas yang terbingkai indah dengan bulu mata lebat dan entik. Sangat kontras dengan alis tebal dan hidung mancung miliknya.

Pandangannya jatuh pada bibir renum merah muda milik lelaki di hadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pandangannya jatuh pada bibir renum merah muda milik lelaki di hadapannya. Bibir yang pernah menciumi seluruh tubuhnya seminggu yang lalu sehingga meninggalkan tanda kepemilikan yang sekarang telah memudar.

kedua bola mata berwarna ocean blue itu terbuka sempurna membuat Ragas tersentak kaget karena ketahuan sedang memperhatikan wajah terlelap Langit.

"Biasa aja kali liatnya pasti lo baru menyadari bahwa gue itu ganteng banget kan?" Tanya Langit dengan suara serak khas bangun tidur yang terdengar husky di telinga Ragas.

"D-dihhh... Percaya diri amat lo siapa juga yang liatin Muka lo!!" Jawab Ragas berusaha bersikap biasa saja.

"Udahlah akuin aja lo liatin muka gue kan? Siapa sih yang gak terpukau sama kegantengan gue yang pastinya membuat orang lain ter-ANJINGGGG." Teriak Langit kesakitan karena Ragas menyiku perutnya cukup kencang sebelum dia menyelesaikan perkataannya.

Rasa mual yang tiba-tiba di rasakan oleh Ragas membuatnya harus beranjak dari posisi berbaringnya dengan terpaksa. Berlari ke kamar mandi walau agak sempoyongan karena kepalanya masih sangat pusing.

You Never Know - [Mpreg]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang