🦋8. Panik

17.2K 1.7K 267
                                    

Biasakan vote sebelum baca!!


Lima hari telah berlalu dimana Ragas terbangun di dalam pelukan Langit untuk ketiga kalinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lima hari telah berlalu dimana Ragas terbangun di dalam pelukan Langit untuk ketiga kalinya. Ragas tidak pernah mengira Langit akan tidur di sampingnya dan membuat kedua insan itu begitu canggung dalam beberapa waktu.

Ragas keluar dari kamar mandi lengkap dengan sweater dan celana jogger panjang berwarna abu tua yang melekat pada tubuhnya. Mengingat pembelajaran olahraga di perbolehkan menggunakan pakaian bebas asalkan masih terlihat sopan dan nyaman untuk di gunakan berolahraga.

Seperti beberapa waktu yang lalu, Ragas selalu memperhatikan bentuk perutnya terlebih dahulu setiap hari. karena dia merasa perutnya semkin hari semakin berisi padahal kalau di pikir-pikir sudah hampir dua minggu dia tidak terlalu banyak mengonsumsi makanan karena mual.

Seperti sekarang Ragas menyingkapkan sweater yang di gunakannya sehingga menampilkan perutnya yang lebih besar dari pada satu minggu yang lalu.

Seperti sekarang Ragas menyingkapkan sweater yang di gunakannya sehingga menampilkan perutnya yang lebih besar dari pada satu minggu yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Susah-susah ngebentuk otot perut hasil akhirnya malah jadi buntelan lemak kek gini." Ucap Ragas mengelus perut buncitnya.

"Masa iya gue busung lapar gegara jarang makan atau ngemil? Dan yang lebih tolol lagi kenapa gue malah kepikiran omongan si Langit yang bilang kalo gue hamil."

"Henteu mungkin pisankan kalo urang hamil? Jelas-jelas urang boga belalai gajah sejak lahir." [1]  Bantahnya saat mengingat omongan Langit tempo lalu.

"Masa urang kudu diet? Rek diet dinu naon coba rek makan ge hese pisan." [2]

"Bodo amatlah mending siap-siap ke sekolah daripada pusing mikirin perut buncit." Katanya lalu menurunkan kembali sweater yang di gunakannya.

Ragas memasukan beberapa buku ke dalam tasnya dan keluar kamar untuk mengisi perutnya yang sudah keroncongan terlebih kemarin dirinya hanya makan satu kali itupan karena nasi padang yang Langit bawa untuknya.

Iya, kemarin sekitar jam setengah delapan malam Ragas menelpon Langit untuk membelikannya nasi padang. Untungnya Langit tidak protes mengingat dirinya tau bahwa Ragas akhir-akhir ini sangat sulit menerima makanan yang masuk ke dalam perutnya.

You Never Know - [Mpreg]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang