🦋27. Demam

10.4K 1K 252
                                    

Biasakan vote sebelum baca!

🦋🦋🦋🦋🦋
23. Demam

F L A S H B A C K

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

F L A S H B A C K

"Woy Ndres! Lo ngapain kesana?"

Dalam tidurnya samar-samar Langit mendengar suara yang beberapa bulan belakangan ini selalu mengisi indra pendengarannya.

Masih dengan mata terpejam Langit membalikan tubuhnya dan meraba tempat tidur disebelahnya. Namun tidak ada siapapun yang tertidur di sampingnya.

Langit mengerjapkan matanya lalu mendudukkan dirinya sebentar untuk mengumpulkan seluruh nyawanya yang belum terkumpul sempurna.

"Woy Ndres! Denger gue gak sih?"

Lagi-lagi dirinya mendengar suara Ragas dan setelahnya terdengar suara langkah kaki yang menjauhi tenda. Karena takut terjadi sesuatu kepada Ragas, Langit bergegas keluar tenda tak lupa dirinya membawa sebuah senter.

Kedua alis itu menukik tajam, matanya memicing, fokusnya tertuju ke arah seorang lelaki yang melangkahkan kakinya memasuki hutan. "Itu anak mau kemana coba?" Gumamnya.

Langit melangkah mengikuti Ragas masuk ke dalam hutan. Dia mengernyit heran ketika Ragas terus-terusan memanggil nama Andres padahal dirinya tidak melihat siapapun kecuali Ragas seorang.

"Gas! Ragas!" Nihil. Ragas seolah tuli. Semua panggilnya tak di hiraukan oleh Ragas.

Ingatannya kembali bergulir beberapa jam yang lalu sebelum mereka naik ke atas gunung. Ingatan mengenai segala ucapan yang terlontar dari gurunya yang mengatakan kalau Ragas sangat di sukai oleh mereka yang tidak terlihat.

Langit menggelengkan kepalanya ketika pemikiran negatif  itu hinggap di kepalanya. Fokusnya sekarang hanya satu yaitu menyusul Ragas dan membawanya kembali ke tenda.

"Ragas!"

Panggilnya ketika Ragas berhenti tak jauh dari sebuah pohon berumur puluhan tahun itu. Tapi Ragas seolah tidak sadar akan keberadaannya saat ini ada dimana.

Kemunculan asap berwarna putih yang Langit lihat secara tiba-tiba di samping pohon itu pun sangat mencurigakan. Memperkuat dugaannya kalau Ragas sedang di usili oleh sesuatu yang tak kasat mata. Dimana mereka telah mengikuti Ragas sejak turun dari bus dan sempat menempelinya.

Langit jamin Andres yang Ragas panggil dan ia ikuti bukanlah Andres. Melainkan asap berwarna putih itu yang Ragas lihat wujudnya sebagai Andres, sahabatnya.

F L A S B A C K O F F

F L A S B A C K O F F

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
You Never Know - [Mpreg]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang