🦋23. Keras Kepala

10.7K 1.1K 301
                                    

Biasakan vote sebelum baca!


Waktu berjalan begitu saja tanpa terasa usia kandungan Ragas telah menginjak usia 12 minggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waktu berjalan begitu saja tanpa terasa usia kandungan Ragas telah menginjak usia 12 minggu. Seiring berkembangnya janin di dalam perutnya hubungan antara dirinya dan Langit pun semakin dekat.

Mereka berdua menjalankan kesehariannya layaknya muda mudi yang sedang di mabuk cinta. Seperti Langit yang selalu menempeli Ragas kemanapun Ragas pergi bahkan dirinya sudah berani memeluk Ragas secara terang-terangan di sekolah.

Awalnya warga sekolah sangat terkejut dengan tingkah laku Langit yang sangat berbeda jika di dekat Ragas membuat mereka menjadi bahan buah bibir. Tapi lama kelamaan mereka sudah terbiasa akan hal itu walaupun ada beberapa orang yang tidak menyukai kedekatan mereka seperti Luna.

Sebelumnya Luna menjadi murid baru yang banyak di idolakan kaum adam karena kecantikannyapun. Menjadi bahan perbincangan setelah berita mengenai dirinya dan Langit menyebar dengan sangat cepatnya di setiap penjuru sekolah.

Membuatnya kesulitan mendapatkan teman karena takut pacar mereka akan di goda oleh dirinya. Walaupun begitu Luna masa bodo dengan dirinya yang tidak mempunyai teman pasalnya dia akan mengikuti Langit pada jam istirahat.

Karena bagi Luna melihat Ragas melayangkan yang tatapan tajam kepada adalah sesuatu yang mengasikan. Karena dirinya semakin yakin bahwa antara Langit dan Ragas memilik sebuah  hubungan yang tidak diketahui banyak orang.

Seperti saat ini ketika Langit sedang khidmat menikmati bakso bersama teman-temannya di kantin tentu saja dengan Ragas yang berada di sisi kanannya. Tiba-tiba Luna datang dan langsung mendudukan dirinya di samping kiri Langit tanpa meminta persetujuan terlebih dahulu.

"Ck! Heran gue sama lo kursi kosong tuh masih banyak. Kenapa lo duduk bareng kita? Mana duduk di sebelah Langit lagi. Urat malu lo dah putus? Atau emang kagak punya malu?" Cerca Andres sedetik setelah Luna mendudukkan bokongnya.

Tentu saja kehadiran Luna yang duduk di semping Langit menjadi pusat perhatian. Tanpa terkecuali bagi Ragas yang langsung berdecak tidak suka setelah melihat kehadiran sang mantan pacar dari suaminya itu.

"Terserah gue dong mau duduk dimanapun juga! Lagi pulang Langit aja enggak keberatan kenapa lo yang ribet, iyakan Lang?" Langit merotasikan matanya sudah sangat bosan dengan Luna yang selalu mengganggunya.

"Mau pindah meja enggak, guys?" Tanyanya pada teman-temannya dan mengabaikan pertanyaan dari Luna seperti angin lalu saja.

"Ngapain pindah? Takut banget lo sama ulet bulu. Tenang aja di apotek masih banyak salep pereda rasa gatal." Jawab Ragas santai karena jika dia pindah pasti Luna semakin mencurigai hubungan mereka.

"Pfftt..."

Wajah Luna sudah semerah tomat menahan malu akibat perkataan yang Ragas lontarkan dengan volume suara tidak bisa di bilang kecil. Membuat sebagian siswa yang mendengar perkataan Ragas menahan tawanya untuk tidak menyembur termasuk Langit.

You Never Know - [Mpreg]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang