Biasakan vote sebelum baca!
Kuatnya aroma vanilla bercampur dengan susu adalah hal pertama yang Andres tangkap begitu masuk ke dalam cafe. Interiornya sederhana namun terlihat sangat nyaman dan hangat. Sangat cocok dijadikan tempat untuk berkumpul bersama teman atau dijadikan opsi kedua untuk mengerjakan tugas selain rumah.
Tatapannya terkunci pada salah satu sosok lelaki jangkung duduk di pojok ruangan ketika dia mengedar pandangan. Lelaki itu duduk anteng menatap keluar jendela yang mempertontonkan lalu lalang kendaraan dan pejalan kaki.
Andres tersenyum sebelum tungkai kakinya membawa dirinya mendekat ke arah lelaki itu. Lelaki itu menoleh sebentar dan kembali membuang muka ke arah jendela setelah melihat pelaku yang menempati kursi kosong di hadapannya.
"Heh jomblo! Jam segini udah ngafe. Mending kalo berdua, lah ini? Sendirian aja. Kalau emang nggak punya pacar bisakan bawa temen? Biar gak ngenes banget keliatannya." Ujar Andres begitu mendudukan pantatnya di kursi.
Tangannya terangkat ke atas dan tidak membutuhkan banyak waktu untuk seorang pelayan datang menghampiri. "Kalau boleh tau menu andalan disini apa ya, Mbak?" Tanya Andres dengan mata meneliti buku menu.
Berhubung cafe yang Andres kunjungi sekarang baru saja buka beberapa hari kebelakang. Jadi jangan heran kenapa Andres bertanya mengenai menu yang sangat di andalkan cafe ini. Sebab ia baru pertama kali berkunjung ke cafe ini.
"Untuk makanan ada beberapa yang kami rekomendasikan. Ada La devine gelato bagi kakak yang suka makanan manis atau Zucker waffle&cubite untuk kakak yang suka makanan asin dan gurih. Untuk minuman sendiri kami punya Macchiato, Latte dan Affogato sebagai highlightnya." Jawab sang pelayang menjelaskan.
"Kalau gitu saya pesen La devine gelatonya dua, Affogatonya satu aja." Andres menutup buku menu lalu di pulangkan kembali pada si pelayang.
Sang pelayang meminta izin undur diri setelah mengkonfirmasi pesanan yang Andres pesan. Meninggalkan Andres duduk berdua bersama seorang teman lelakinya.
Keheningan yang tercipta diantara mereka terpecahkan ketika Andres berdehem lalu membuka suara. "Lo... Kenapa diem aja sih? Sariawan? Sakit gigi? Putus cinta? Atau gebetan di rebut orang lain?" Tanyanya.
"Bukan urusan lo!" Sahut lelaki itu tanpa menoleh sedikitpun kepada Andres.
"Jadi orang tuh jangan terlalu apatis, Zer. Gue nanya baik-baik lu jawab begitu. Untung gue gak baperan jadi nggak sakit hati." Pandangannya tak lepas dari wajah Zerry ketika Andres berucap.
Zerry. Lelaki yang diganggu ketenangannya itu mengalihkan fokus pandangnya dari jendela menjadi menatap lurus kedepan. Menatap lawan bicaranya dengan sudut bibir terangkat satu. "Gue baik-baik aja sebelum lo dateng!" Ucapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Never Know - [Mpreg]
Teen FictionM-Preg Story BxB Homo Theme ________________________________________ Ragas Arkatama Madhiaz adalah seorang siswa kelas 11 di SMA Garuda yang kehidupannya harus terjungkir balik 180° karena sebuah kesalahan semalam yang di lakukan oleh temannya send...