🦋2. Insident🔞

31.4K 2.5K 295
                                    


WARNINGG!!!!! JUBJUB AREA!!!!
BAGI YANG DI BAWAH UMUR HARAP SKIP AJA!!!!🔞🔞🔞

Note : Gak akan ada gif ataupun gambar bertebaran seperti sebelumnya mungkin salah satu alasan kenapa di report ya karena terlalu banyak gif yang hmmmmm.


Langit duduk dengan tidak nyaman di tempatnya, diusapnya keringat dingin yang membasahi pelipisnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langit duduk dengan tidak nyaman di tempatnya, diusapnya keringat dingin yang membasahi pelipisnya. Bukan hanya pelipis tetapi kening dan seluruh badannya mengeluarkan keringat membuat baju yang ia pakai basah di beberapa bagian. Gejolak aneh yang dirasakan Langit membuat kinerja pada jantungnya dua kali lipat lebih cepat dari pada biasanya.

Langit tidak mengerti dengan kondisi tubuhnya sendiri karena ia merasakan gejolak yang sangat aneh sampai membangunkan 'junior Langit'.

Dia menyenderkan badannya ke punggung kursi karena semakin lama gejolak yang ia rasakan semakin tak terbendung sampai membuatnya sesak.

Langit menoleh ke arah Zerry yang menanyakan keadaannya. "Lo oke Lang? Keringetan gitu." Tanya Zerry kepada Langit.

"G-gue ke toilet b-bentar yaa." Jawab Langit tanpa menjawab pertanyaan yang Zerry lontarkan.

Setelah Langit benar-benar menghilang dari pandangan karena telah menaiki tangga untuk ke lantai dua. Gelak tawa mereka pecah di tengah-tengah musik yang berdentum keras karena keberhasilan mereka untuk menjebak Langit dengan mencampurkan obat perangsang pada sebotol wine yang di minum oleh Langit.

Jaket denim yang di pakai oleh Langit telah menghilang entah kemana. Karena dia melempar jaket tersebut sembarang arah ketika berjalan menuju kamarnya dan hanya menyisakan kaos polos yang melekat pada tubuhnya yang dibanjiri oleh keringat.

Setelah Langit menggapai daun pintu dan hendak masuk ke dalam kamar sebuah tangan menahan pundaknya membuat Langit menolehkan kepalanya untuk melihat siapa pemilik tangan tersebut.

"Kamar mandinya di sebelah mana? Kamar mandi di bawah pada penuh." Tanya Ragas lalu memperhatikan keadaan Langit yang sepertinya tidak baik-baik saja.

"Lo sakit?" Tanya Ragas mengecek suhu tubuh Langit dengan tangan yang di tempelkan di dahi.

Karena jarak kepala di antara keduanya tidak terlalu jauh Langit menarik bagian belakang kepala Ragas dan menempelkan kedua belah bibirnya.

"Mmmmmhhhhh..." Ragas membolakan kedua matanya karena Langit dengan tiba-tiba mencium bibirnya.

BUGH..

Satu pukulan talak di dapatkan oleh Langit di perutnya. "Shhhhh..." Langit meringis memegangi perutnya yang sakit.

"LO APA-APAAN ANJING?" Teriak Ragas marah.

Langit menarik Ragas dan membenturkan tubuhnya ke daun pintu. Dia mengunci pergerakan Ragas dan melumat bibir Ragas sangat rakus membuat bibirnya terluka dan berdarah karena Langit sangatlah kasar menjamah bibirnya.

You Never Know - [Mpreg]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang